Chapter 01 : Dunia Lain

7.2K 330 52
                                    


Disebuah tempat terlihat tempat tersebut hancur porak poranda dengan gedung dan bangunan yang runtuh dan lubang besar menghiasi tempat tersebut.
Diatas reruntuhan bangunan terlihat seorang pemuda berambut putih dengan dua tanduk di kepalanya sedang berdiri sambil menatap seorang yang tak jauh di depannya.

"Huff ... Membosankan. Cukup main mainnya, akan aku akhiri sekarang juga," ucap si pemuda bertanduk sambil mengangkat pedangnya keatas.

"Sword skill : Inferno Darkness," ucapnya.

WUUUUSSSS..!!

Tiba-tiba pedang si pemuda bertanduk mengeluarkan aura hitam yang memanjang keatas hingga menembus awan. Aura hitam tersebut perlahan-lahan membesar.

"Akan aku hancurkan kau beserta planet ini," ucapnya dengan tatapan dingin.

Terlihat tak jauh di depannya seorang pemuda berambut pirang yang mengenakan baju zirah berwarna silver lengkap dengan pedangnya dan terdapat sepasang sayap berbulu putih di punggungnya. Ia menatap si pemuda bertanduk itu.

"Takkan aku biarkan," ucapnya sambil mengangkat pedangnya keatas.

"Sword skill : Heaven light," ucapnya.

WUUUUSSSS..!!

Seketika itu pedang si pemuda bersayap mengeluarkan cahaya kuning yang memanjang keatas hingga menembus awan. Cahaya kuning tersebut perlahan-lahan membesar.

Terlihat si pemuda bertanduk tersebut tersenyum kecil.

"Baiklah, dengan begini kita akan lihat siapa yang lebih kuat," ucapnya.

============================
============================

Satu minggu yang lalu di dunia Venetary di wilayah perbatasan penyihir dan manusia, terlihat seorang pria dari ras penyihir sedang membawa suatu benda aneh yang berbentuk bola kristal berwarna hitam, dia berjalan sendirian di tengah malam dengan tergesa-gesa.

"Aku harus segera membawa benda ini ketempat yang lebih aman," ucap pria ras penyihir sambil berjalan terburu-buru dan sesekali menengok kebelakang.

'Sepertinya tidak ada yang mengikutiku, huff ...' batinnya sambil bernafas lega.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari kegelapan. Suara itu pun semakin lama semakin mendekat dan membuat pria ras penyihir tersebut menghentikan langkah kakinya.

"Ha ... Siapa itu?" teriaknya sambil memegang erat bola kristal hitam yang di bawanya.

Tiba-tiba seorang pemuda muncul dari kegelapan. Dia berambut hitam dan bermata biru. Pakaiannya serba hitam dengan mengenakan syial merah yang melingkar di lehernya dan di punggungnya terdapat sebuah pedang berwarna hitam. Sekilas dia terlihat seperti seorang ninja.

"Ha ... Kau," ucap pria ras penyihir dengan wajah panik saat melihat pemuda itu.

Pemuda yang muncul dari kegelapan perlahan berjalan mendekat kearah pria ras penyihir tersebut.

"Berikan benda itu, akan kubiarkan kau hidup," ucap pemuda itu dengan tatapan dingin.

"Benda ini tak akan kuberikan padamu," ucap tegas pria ras penyihir sambil memegang erat bola kristal hitam yang di bawanya.

"Baiklah kalo begitu," pemuda itu menjawab dengan santainya sambil mengeluarkan pedang yang ada di punggungnya.

SRRIIIIING..!!

Bunyi pedang yang keluar dari sarungnya.

"Apa boleh buat, aku akan membunuhmu," ucapnya dengan tatapan dingin sambil memegang pedang ditangan kanannya.

"Siall ..." gumam pria ras penyihir sambil berbalik dan melarikan diri.

Dia terus berlari dengan wajah pucat sambil memegang erat bola kristal hitam yang di bawanya.

Pria ras penyihir tersebut berlari melarikan diri dari pemuda itu hingga sampai di jalan buntu yang diapit oleh dua tebing batu yang cukup tinggi.

"Siall ... Jalan buntu," gumam pria ras penyihir sambil melihat kanan kirinya.

'Gawat aku tak bisa kemana-mana,' batinnya.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki berjalan dari arah belakang pria ras penyihir tersebut.

Perlahan pemuda itu pun muncul sambil memegang pedang di tangan kanannya.

"Bersiaplah, aku akan membunuhmu," ucap pemuda itu sambil berjalan mendekat kearah pria ras penyihir tersebut.

"Tu-Tunggu ... Kenapa kau sangat menginginkan benda ini?" tanya pria ras penyihir dengan wajah panik.

Pemuda itu pun menghentikan langkah kakinya.

"Aku hanya menjalankan tugasku," jawab pemuda itu dengan santainya.

"Siapa yang menyuruhmu?" sahut pria ras penyihir.

"Itu bukan urusan mu." ucap pemuda itu sambil mengacungkan pedangnya kearah pria ras penyihir tersebut.

'Gawat ...' batin pria ras penyihir panik sambil melangkahkan kakinya ke belakang.

"Tu-tunggu ..." pintanya dengan wajah pucat.

"Cukup basabasimu. Akan kuselesaikan sekarang juga," ucap pemuda itu sambil bersiap menyerang pria ras penyihir tersebut dengan pedangnya.

"Tunggu ... Baiklah akan aku berikan benda ini padamu," ucap pria ras penyihir sambil menunjukan bola kristal hitamnya.

Namun tiba-tiba bola kristal hitam itu mengeluarkan aura hitam dan semakin lama semakin membesar. Aura hitam tersebut berputar diudara dan akhirnya berubah menjadi lubang dimensi yang cukup besar diatas pria dan pemuda itu.

WUUUSSSS..!!

Lubang dimensi itu menghisap benda apapun yang ada dibawahnya.
Pemuda itu terkejut saat melihat bola kristal hitam itu berubah menjadi lubang dimensi.

"Ciih ..." gumamnya.

"Akan aku tunjukan dunia lain padamu ... Bersiaplah ..." teriak pria ras penyihir yang perlahan terhisap oleh lubang dimensi itu.

Lubang dimensi tersebut terus membesar dan menghisap semua yang ada di sekitarnya.

"Siall ..." pemuda itu pun ikut terhisap oleh lubang dimensi tersebut.

Seketika lubang dimensi itu pun lenyap dan menghilang.

Mereka berdua akhirnya terhisap oleh lubang dimensi tersebut dan terlempar kedunia lain.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang