Chapter 04 : Pertempuran yang tertunda

1.8K 128 5
                                    

Ditempat lain Raiga sedang mengejar pria ras penyihir yang membawa Faltory.
 
WEESSS..!! DUAARR..!!

Raiga menyerang pria ras penyihir tersebut menggunakan panahnya.

"Sial ... Meleset," ucap Raiga saat melihat anak panahnya tak mengenai pria tersebut.

'Gawat ... Dia terus menyerangku. Jika seperti ini aku akan mati di sini,' batin pria ras penyihir dalam hatinya sambil terus berlari.

WEESSS..!!

Anak panah melesat kearah pria ras penyihir tersebut.

"Ha ..." kejut pria ras penyihir saat melihat anak panah melesat tepat kearahnya.

"Kena kau," ucap Raiga dari kejauhan. 

STTIIIIING..!!

Tiba-tiba seorang perempuan berambut panjang berwarna coklat muncul dan menangkis panah Raiga dengan menggunakan pedangnya. dia terlihat seperti Asuna di SAO.

Terlihat pria ras penyihir tersebut terkejut saat melihat perempuan itu menolongnya.

"Kau tidak apa apa?" tanya perempuan itu sambil menengok ke arah pria ras penyihir tersebut.

"Aku baik baik saja. Terima kasih telah menyelamatkanku," jawab pria ras penyihir tersebut.

Raiga pun melihat kearah perempuan itu.

"Apa yang kau lakukan disini Gloria? Apa kau mempunyai urusan dengannya?" tanya Raiga kepada perempuan itu yang ternyata bernama Gloria.

"Aku kesini untuk menghentikan rencanamu Raiga," ucap Gloria.

"Ho, ternyata kau tahu banyak tentang kami. Sepertinya kau harus aku bunuh juga," ucap Raiga sambil membidik Gloria dengan panahnya.

"Matilah kau ..." teriak Raiga saat melepaskan anak panahnya.

WEESSS..!!

Anak panah melesat kearah Gloria.

DUAAARR..!!

Anak panah tersebut hancur di udara sebelum mengenai Gloria dan pria ras penyihir tersebut.

"Apa!?" kejut Raiga.

"Kerja bagus Kouta. Sekarang bidik dia," ucap Gloria ke temannya yang bernama Kouta dengan menggunakan mic kecil yang ada di telinganya.

============================

"Okey," jawab Kouta sambil membidik Raiga dari kejauhan.

============================

WEESSS..!!

Sebuah anak panah yang mengeluarkan cahaya merah melesat kearah Raiga.    

"Siall ..." gumam Raiga saat melihat anak panah itu melesat kearahnya.

WEESSS..!! DUAAARR..!

Terlihat Raiga berhasil menghindari serangan Kouta.

"Ciih ... Meleset kah," gumam Kouta saat melihat Raiga berhasil menghindar.

'Gawat ... ternyata dia juga ada di sini,' batin Raiga sambil melihat kearah Kouta yang berada di kejauhan.

"Baiklah aku menyerah. Aku serahkan pria itu padamu," ucap Raiga sambil pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Hay ... Tunggu ..." teriak Gloria sambil mencoba mengejar Raiga.

============================
============================

Di tempat lain Elion dan Hellios masih bertarung.

DUAARR..!! DUAARR..!!

STTIING..!! STTAANG..!! STTIING..!!

Dentuman suara menggema diangkasa.

"Menarik ... Ternyata kau mulai serius juga. Baiklah akan aku tunjukan kekuatanku padamu. Bersiaplah ... Elemen skill ..." ucap Hellios sambil bersiap menyerang Elion.

"Hellios, tunggu ..." teriak Raiga dari kejauhan.

"Haa, kau ... Kenapa kau menggangguku?" gumam Hellios kepada Raiga.

"Kita harus kembali," ucap Raiga.

"Kenapa harus kembali? Aku sedang bersenang-senang disini."

"Ini printah," sahut Raiga dengan wajah serius.

"Huff ... Baiklah," ucap Hellios sambil meletakan kembali pedang besarnya di punggungnya.

"Sayang sekali aku harus kembali. lain kali kita akan bermain lagi, Elion," ucap Hellios kepada Elion sambil pergi meninggalkan tempat itu.

'Apa yang sebenarnya terjadi?' batin Elion sambil memasukan kembali pedangnya.

============================
============================

Dari kejauhan terlihat Gloria dan Kouta sedang bersembunyi sambil melihat kearah Elion.

"Sudah kuduga dia juga ada di sini," ucap Gloria sambil melihat Elion dari kejuhan.

"Apa yang dia lakukan disini?" tanya Kouta disampingnya.

"Entahlah."

"Kita juga harus kembali," ucap Gloria sambil berjalan pergi.

"Hm," jawab Kouta.

Mereka berdua pergi meninggalkan tempat tersebut.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang