Chapter 81 : Datang membantu

96 12 0
                                    

Gherad pun mencoba menangkap panah cahaya yang mengikutinya dengan tangannya.

Namun karena gerakan panah cahaya tersebut lebih cepat dari gerakan tangannya sehingga membuat ujung panah itu berhasil menancap di bahu kirinya.

"Siall ..." gumam kesal Gherad sambil mencabut panah cahaya itu dari bahu kirinya.

Namun tak disangka terlihat lima panah cahaya melesat dari atas yang kemudian menukik ke arah Gherad.

"Ciih, dasar brengsek ... Elemen skill : Sand protection," ucap Gherad.

Seketika itu pasir keluar dari dalam tanah yang kemudian menyelimuti tubuh Gherad membentuk bola pasir besar dengan Gherad di dalamnya.

Panah cahaya itu pun menancap di bulatan pasir yang melindungi tubuh Gherad.

"Hancurlah kau ..." ucap Len dari kejauhan.

Seketika itu lima panah cahaya tersebut meledak beruntun yang mampu menghancurkan pelindung pasir Gherad.

DUUAAARRRR..!! DUAAARRR..!!

Asap debu membumbung tinggi. Perlahan angin menyapu asap debu tersebut dan terlihat bola pasir yang melindungi Gherad hancur, namun tak terlihat tubuh Gherad di dalamnya.

GRRUUAAAKK..!!

Tiba-tiba tanah di belakang Len hancur dan keluar Gherad dari dalam tanah.

"Apa!?" kejut Len saat menyadari Gherad muncul di belakangnya.

Len pun kemudian membalikan tubuhnya ke belakang, namun seketika itu pasir keluar dari dalam tanah yang kemudian membungkus tubuh Len yang membuatnya tak bisa bergerak.

"Siall ..." gumam Len yang terperangkap oleh pasir Gherad.

"Sekarang kau tidak bisa kemana-mana," ucap Gherad di depannya.

'Gawat, aku tak bisa melepaskan diri dari pasir ini,' batin Len yang mencoba menggerakan tubuhnya yang terselimuti oleh pasir yang mengeras tersebut, namun usahanya sia-sia.

Terlihat Gherad mengangkat tangan kanannya dan pasir besi yang menyelimuti tangannya berubah bentuk menjadi tombak berujung tajam.

"Bersiaplah aku akan melubangi tubuhmu," ucap Gherad yang hendak menghujamkan tombaknya yang berujung tajam ke arah tubuh Len.

Len yang tak bisa melepaskan diri dari pasir yang membungkus tubuhnya, hanya bisa pasrah menerima serangan Gherad.

"Hiiiaaaatt ...." teriak Gherad sambil menghujamkan tombaknya ke arah Len.

"Hah," kejut Gherad saat melihat pedang hitam menghujam jatuh tepat ke arahnya dan Gherad pun menghentikan tangannya tepat sebelum tombak yang ia pegang mengenai tubuh Len.

WEEESSSS..!!!

Gherad pun melompat mundur kebelakang menghindari pedang hitam yang menghujam jatuh dari langit tersebut.

DUUAAARRR...!!!

Pedang hitam itu menghantam tanah di depan Len.

Seketika itu bulu hitam berjatuhan dari langit.

"Bulu apa ini?" gumam Gherad.

WUUUSSSS..!!!

Angin berhembus kencang dan terlihat Elion yang mengenakan baju zirah hitam perlahan mendarat di atas pedang hitam yang menancap di tanah tersebut, dengan sayap hitamnya yang terbentang lebar.

"Ha, siapa kau?" tanya Gherad agak terkejut saat melihat Elion turun dari langit yang kemudian berdiri di atas pedang hitam yang menancap di depan Len.

============================
============================

Di tempat pertempuran Gaell dan Andreas.

Di reruntuhan bangunan yang hancur terlihat Andreas berdiri di depan Gaell yang tersungkur di reruntuhan tersebut.

"Gaell, kau semakin lemah dari terakhir kali kita bertemu," ucap Andreas.

"Tutup mulutmu, brengsek," ucap Gaell yang perlahan mencoba berdiri kembali dengan tubuh penuh luka.

"Hm, kau terlihat menyedihkan Gaell. Sayang sekali aku akan membunuhmu disini," ucap Andreas sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah Gaell yang terlihat sudah kelelahan.

Perlahan petir terlihat muncul di tangan kanan Andreas.

"Siall," gumam Gaell yang tak bisa berbuat banyak.

Namun tiba-tiba klopak bunga muncul dan berputar di sekitar Andreas.

WUUUSSSS..!!!

klopak bunga itu menghalangi pandangan Andreas. "Ciih, bunga apa ini?" gumam Andreas agak kesal saat pandangannya terhalang oleh klopak bunga yang terbang mengelilinginya.

"Dasar mengganggu ..." ucap Andreas sambil mengangkat tangan kanannya ke atas.

Seketika itu petir keluar dari tangannya yang kemudian menyambar di sekitarnya dan membakar semua klopak bunga yang berterbangan di sekitar Andreas tersebut.

WEEESSSS..!!!

Saat klopak bunga itu hilang, tak terlihat Gaell yang sebelumnya ada di depan Andreas.

"Ciih, dia kabur kah," ucap Andreas yang tak melihat Gaell di sekitarnya.

Di balik gedung perumahan yang berada cukup jauh dari tempat Andreas, terlihat Gaell dan Gloria sedang bersembunyi.

"Gaell, kau baik-baik saja?" tanya Gloria di sampingnya.

"Hm, hanya sedikit terluka. Terima kasih Gloria, kau sudah datang kesini dan menolongku," ucap Gaell.

"Aku datang kesini karena pesan yang kau kirim. Jadi, bisakah kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di sini?" tanya Gloria dengan wajah serius.

"Baiklah, akan aku jelaskan semuanya," jawab Gaell.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang