Chapter 90 : Perasaan sesungguhnya

151 10 0
                                    


Di kastil kerajaan Elf. Terlihat Lisa sedang berbicara dengan Olivia.

"Maaf Olivia, sepertinya aku harus kembali ke duniaku," ucap Lisa kepada Olivia.

"He, kenapa? Apa kau tidak suka tinggal disini?" Olivia agak terkejut saat mendengar ucapan Lisa.

"Bukan begitu, aku cukup senang tinggal disini tapi jika aku terlalu lama tinggal disini mungkin keluarga dan kerabatku akan khawatir. Walaupun aku sudah tidak memiliki orang tua, tapi mungkin saat ini temanku Lina sangat khawatir padaku,"

"Tapi jika kau pergi aku akan kesepian karena kau temanku satu-satunya yang kumiliki ..."

"Aku mengerti itu, tapi aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi disini," ucap Lisa sambil memegang dadanya dengan mata berkaca-kaca.

"Apa ini semua karena Elion?"

"Ha!?" Lisa agak terkejut saat Olivia menyebut Elion dan membuatnya sejenak terdiam.

"Jadi itu benar ya?" Olivia menyadarinya saat melihat Lisa terdiam.

"Itu bukan karenanya. Ini adalah keinginanku sendiri," ucap Lisa yang mencoba membantah ucapan Olivia.

"Nah Lisa. Sebenarnya aku sudah tahu, kalo kau mencintai Elion."

Lisa kembali terkejut Olivia tahu perasaannya yang sesungguhnya yang selama ini ia sembunyikan agar tidak menyakiti perasaan Olivia yang juga mencintai Elion. "Itu tidak benar ... Aku sama sekali tidak mencintainya ...." ucap Lisa sambil meneteskan air matanya.

Olivia pun langsung memeluk Lisa. "Kenapa kau tidak jujur dengan dirimu sendiri, Lisa. Aku sama sekali tidak akan membencimu walaupun kau mencintainya ..."

"Maaf Olivia ... Aku mencintai Elion," Lisa pun akhirnya menangis di pelukan Olivia.

"Kau tidak perlu meminta maaf Lisa. Semua orang bebas mencintai seseorang yang ia sayangi ...."

Beberapa saat kemudian setelah Lisa kembali tenang. Di kamar Olivia, terlihat mereka berdua duduk di atas tempat tidur.

"Nah Olivia, sejak kapan kau tahu perasaanku?" Tanya Lisa yang terlihat penasaran.

"Itu, sejak aku melihatmu memeluk Elion di hutan perbatasan kerajaan Elf dan Manusia," jelas Olivia.

"Eh, waktu itu kau melihatnya?"

"Hm, waktu itu aku tak sengaja melihatmu memeluk Elion saat aku sedang mencari kalian berdua."

"Begitu ya ... Entah kenapa aku agak malu setelah mengetahui kalo kau juga melihat kejadian waktu itu," ucap Lisa agak tersipu malu.

"Jadi sekarang apa kau masih mau kembali ke duniamu, atau tetap tinggal di sini? Mah, aku harap kau tetap tinggal di sini." Olivia kembali bertanya kepada Lisa.

"Soal itu, aku tetap akan kembali ... Tapi tidak sekarang, aku hanya tidak mau membuat mereka khawatir,"

"Begitu ya. Apa boleh buat, kau juga memiliki keluarga jadi aku tidak bisa menahanmu disini. Kau bisa kembali jika kua merindukan mereka, Lisa."

"Hm, terima kasih Olivia."

"Oh iya, apa kau sudah memberitahu perasaanmu kepada Elion?"

"Eh, itu ... Aku belum memberitahunya. Lagi pula aku juga sudah berbohong padanya," Lisa kemudian menundukan wajahnya.

Olivia pun lalu memegang tangan Lisa. "Walaupun kau sudah berbohong padanya, tapi lebih baik kau memberitahunya tentang perasaanmu yang sesungguhnya." Ucapnya yang menyakinkan Lisa.

"Tapi bagaimana denganmu, Olivia?"

"Kau tidak perlu khawatir, walaupun aku mendukungmu tapi bukan berarti aku menyerah, aku juga tidak mau kalah ... Mari kita berusaha mendapat perasaan Elion ...."

"Hm, baiklah,"

"Yoss, kalau begitu besok kita akan pergi ke tempat Elion."

"Eh, Besok?" kejut Lisa.

"Iya, kau sudah siap mengungkapkan perasaanmu bukan?" Tanya Olivia sambil tersenyum.

"Aku belum siap ..."

================================
================================

Di kota Hetgar kerajaan Manusia, tepatnya di rumah Gloria. Setelah pertempuran melawan anggota jubah hitam Zhein dan Ardelia, tim Gaell akhirnya dapat kembali ke kerajaan manusia.

Di tempat tidur terlihat Elion masih tak sadarkan diri sejak ia kembali dari wujud Iblisnya.

Tak lama kemudian Elion mulai tersadar dengan perlahan membuka matanya.

"Dimana ini?" gumamnya pelan sambil melihat sekelilingnya dengan posisi masih terbaring di tempat tidur.

"Syukurlah akhirnya kau sadar juga, Elion." Ucap perempuan berambut pendek bertelinga dan berekor kucing, dia adalah Leona.

"Hm, Leona kah. Maaf membuatmu khawatir,"

"Aku sangat khawatir, sebenarnya apa yang terjadi hingga membuatmu tak sadarkan diri?" Tanya Leona penasaran.

"Itu, ...." Sejenak Elion mencoba mengingat kejadian waktu itu.

Namun seketika itu seorang perempuan masuk ke kamar tersebut.

"Kau sudah sadar Elion," ucap Ardelia.

"Ha!? Kau ... Kenapa kau ada disini?" Kejut Elion yang melihat Ardelia yang merupakan anggota Jubah Hitam ada di rumah Gloria.

"Oh itu, aku ada disini karena aku menyerahkan diri dan membuat kesepakatan dengan mereka, kalau aku akan memberitahu semua rahasia tentang organisasi Jubah Hitam, tapi dengan satu syarat yaitu aku harus tinggal bersama denganmu, Elion ..." Jelas Ardelia kepada Elion.

"Apa ini karena matamu yang telah aku ambil. Jika iya, aku akan mengembalikannya sekarang," ucap Elion sambil mencoba mengambil mata kirinya.

Seketika itu Ardelia langsung menghentikan Elion dengan memegang tangannya. "Kau tidak perlu mengembalikannya, sekarang mata itu adalah milikmu," ucap Ardelia sambil tersenyum.

Elion sekilas mengingat ucapan Ardelia saat dia memberikan matanya dengan satu syarat. "Tapi aku tidak bisa menempati syarat yang kau sebutkan waktu itu,"

"Kau tidak perlu terburu-buru memutuskannya, lagi pula aku juga tidak meminta sekarang kau menempati syaratku."

"Baiklah jika kau berkata begitu. Terima kasih berkat matamu aku masih bisa melihat,"

"Hm, sama-sama,"

================================
================================

Di kastil kerajaan manusia, tepatnya di ruang tahta sang Raja. Terlihat Gaell dan Gloria sedang memberikan laporan tentang organisasi Jubah Hitam kepada sang Raja.

"Jadi mereka merencanakan untuk membangkitkan kembali Raja Iblis kah," ucap sang Raja setelah mendengarkan laporan Gaell.

"Iya, Yang Mulia."

"Kalau begitu kita harus menghentikan mereka. Raja Iblis merupakan bencana bagi semua kerajaan yang ada di dunia Venetary ..."

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Yang Mulia?"

"Untuk membahas ini semua kita akan melakukan pertemuan lima Raja ... Kirimkan surat untuk keempat kerajaan, kita akan melakukan pertemuan secepat mungkin ... Kita tidak punya banyak waktu ...." printah sang Raja yang ingin melakukan pertemuan lima Raja, dari lima kerajaan, Manusia, Elf, Penyihir, Dwarf, dan Beast, untuk membahas tujuan organisasi Jubah Hitam yang ingin membangkitkan kembali Raja Iblis.

"Baik, Yang Mulia ..."

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang