Chapter 20 : Jurus terakhir

494 44 1
                                    

Dari kejauhan Raiga melihat kearah Elion yang hampir tersungkur.

"Woi, woi ... Jangan mati terlalu cepat. Ini baru saja dimulai," ucap Raiga yang melihat Elion mulai kelelahan.

Elion pun menyapu darah yang keluar dari mulutnya dengan tangannya.

"Aku masih bisa menghajarmu," ucapnya dengan tatapan dingin.

"He, benarkah ..." ucap Raiga sambil tersenyum kecil.

"Elemen skill : Dark hands ..." ucap Elion sambil mengarahkan tangan kirinya kearah Raiga.

WEESSS..!!

Tangan hitam muncul di sekitar Elion. Tangan hitam tersebut memanjang dan melesat kearah Raiga.

"Ciih ..." gumam Raiga sambil membuang busur panahnya.

"Elemen skill : Ice Sword ..." ucap Raiga dan seketika itu di tangan kanannya muncul es berbentuk pedang.

SRRIIING..!! SRRIIING..!!

Raiga menebas tangan hitam yang melesat kearahnya dengan pedang esnya.

WUUSSS..!!

Seketika itu Raiga berlari melesat kearah Elion.

"Siall ..." gumam Elion saat melihat Raiga yang melesat kearahnya.

"Hiiiaaatt ..." teriak Raiga sambil menebaskan pedangnya kearah Elion.

STTIIIING..!!

Raiga menghantamkan pedang esnya kearah Elion. Namun Elion dapat menahanya dan membuatnya terhempas cukup jauh kebelakang.

WEESS..!! DUAARRR..!!

Elion menghantam sebuah gedung di belakangnya.

"Lemah," ucap Raiga.

Raiga kemudian mengangkat tangan kirinya kearah gedung tersebut.

"Elemen skill : Ice shoot ..." ucapnya.

Bulatan es bermunculan disekeliling Raiga.

WESSS..!! WESSS..!!

Seketika itu es yang berbentuk seperti bulatan batu tersebut melesat sangat cepat kearah gedung dimana Elion terhempas.

DUUAARRR..!!

Gedung itu bertambah hancur akibat hantaman es yang Raiga lesatkan.

Raiga kembali mengangkat tangan kirinya keatas, "Akan aku akhiri sekarang juga. Elemen skill : Ice Spear ..." ucapnya.

Seketika itu muncul gumpalan es diatas Raiga. Es-es tersebut perlahan berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah tombak terisula.

Raiga mengayunkan tangan kirinya kearah reruntuhan gedung tersebut.

WEEESSS..!!

Tombak es itu melesat  kearah reruntuhan gedung tersebut.

CRRIIING..!!

Tombak es itu menancap di reruntuhan gedung tersebut dan seketika membuat sekelilingnya membeku tertutup oleh lapisan es.

WUUSSS..!!

Terlihat es merambat kesekitarnya membuat gedung yang berada cukup jauh disekitarnya juga ikut  membeku.

"Sepertinya aku terlalu berlebihan," gumam Raiga.

Beberapa saat kemudian.

BRAAKKK..!!

Tiba-tiba sebuah tangan hitam muncul dari dalam tanah dibawah kaki Raiga.

"Apa!?" kejut Raiga saat melihat tangan hitam tersebut memegang kakinya. "Siall ..."

DUAAARRR..!!

Sebuah akar hitam besar bermunculan dari dalam reruntuhan gedung yang membeku tersebut. Akar hitam itu menerjang keluar membuat es yang membekukan tempat tersebut hancur.

"Ciih ... Dia masih hidup kah," ucap Raiga agak kesal.

Terlihat dari reruntuhan gedung tersebut Elion sedang mencoba berdiri kembali sambil melihat kearah Raiga.

"Huff ..." hembus nafas kecil keluar dari mulut Elion dengan wajah sangat kelelahan ia mencoba untuk tenang.

Saat merasa cukup tenang, ia mengangkat tangan kanannya kearah Raiga.

"Akan aku keluarkan semua kekuatanku yang tersisah untuk jurus terakhirku ini, bersiaplah ..."

"Elemen skill : Darkness blaze ..." ucapnya.

Seketika itu bulatan hitam muncul di tangan Elion.

Terlihat Raiga mencoba melepaskan genggaman tangan hitam yang memegang kakinya tersebut. Namun usahanya sia-sia.

'Siiall ... Aku tidak bisa pergi dari sini,' batinnya.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang