Chapter 72 : Kesatria Elf

174 15 0
                                    

Di lorong kastil terlihat Olivia, Lisa, dan pelayannya sedang berjalan tergesa-gesa keluar dari kamarnya.

Tak disangka mereka bertemu dengan orang berjubah hitam yang mengenakan topeng nomer 6, dia adalah Gusion.

"Hah ..." kejut si pelayan sambil menghentikan langkah kakinya.

"Siapa dia? Apa dia si penyusup itu?" tanya Olivia yang juga melihat Gusion.

"Hm. Tuan Putri dan nona Lisa mundurlah di belakangku," ucap si pelayan.

Terlihat perlahan Gusion berjalan mendekat. "Masih ada orang disini kah, kukira Vinsen sudah menghabisi semuanya ..." ucapnya.

'Gawat,' batin si pelayan. Ia kemudian mengangkat tangan kanannya kedepan. "Elemen skill : Ice wall ..." ucapnya.

KRRAAKKS.!!

Seketika itu muncul dinding es di depannya yang menutupi lorong tersebut.

"Kau bisa menggunakan elemen?" tanya Olivia kepada pelayannya.

"Hm, aku bisa menggunakannya, karena aku ini dulunya adalah mantan kesatria Elf."

"He, benarkah?"

"Hm,"

"Begitu ya, sekarang aku mengerti kenapa ayah menyuruhmu menjadi pelayanku. Tapi, aku masih tak menyangka pelayan perempuan sepertimu ternyata seorang kesatria."

"Hm, saat ini lebih baik kita pergi dari sini, sebelum dia berhasil menghancurkan dinding es itu."

"Baiklah."

============================

Di balik dinding es, dimana Gusion berada.

"Assassin skill : Shadow movement," ucap Gusion.

============================

Di tempat Olivia, Lisa, dan pelayannya yang sedang berjalan pergi.

Saat sedang berjalan pergi si pelayan yang berjalan paling belakang merasakan aura seseorang di belakangnya, ia pun menghentikan langkah kakinya.

WUUSSS..!!

Tiba-tiba Gusion muncul di belakang pelayan itu, tepatnya keluar dari bayangannya.

"Hah, tidak mungkin!?" kejut si pelayan yang melihat Gusion muncul di belakangnya.

Seketika itu si pelayan menjauh dari Gusion.

"Hah, kenapa dia bisa mengikuti kita ..." kejut Olivia yang juga menghentikan langkah kakinya sambil melihat ke arah Gusion.

"Kalian pikir bisa lolos dariku," ucap Gusion.

'Gawat, jika seperti ini kita semua bisa dibunuh olehnya,' batin si pelayan yang melihat Olivia dan Lisa.

"Putri dan nona Lisa, pergilah ... Aku akan mencoba menahannya disini," ucap si pelayan.

"Ha, tapi ..."

KRRAAKKS..!!

Ucapan Olivia terhenti saat dinding es muncul di depannya yang memisahkannya dengan pelayannya.

"Putri tak perlu kawatir. Pergilah, aku akan menyusul kalian nanti," ucap pelayan yang berada di balik dinding es tersebut.

"Tapi kau ..." ucap Olivia sejenak terdiam sambil menundukan wajahnya.

"Olivia," ucap pelan Lisa sambil memegang pundak Olivia.

Perlahan Olivia kembali mengangat wajahnya. "Baiklah, kuharap kau dapat kembali dengan selamat,"

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang