Chapter 80 : Mantan rekan

114 11 0
                                    


Asap debu membumbung tinggi menutupi tempat tersebut.

Perlahan angin bertiup menyapu asap debu tersebut dan terlihat Gherad masih berdiri dengan di sampingnya Andreas pria bertopeng nomer 4 yang tiba-tiba muncul sambil mengangkat tangan kanannya ke atas dengan petir yang terlihat keluar dari tangannya.

Gherad menengok ke arah Andreas yang berdiri tepat di sampingnya. "Andreas kah. Apa kau sudah membuka segelnya?" tanya Gherad di sampingnya.

"Aku sudah membukanya," ucap Andreas sambil menurunkan tangan kanannya yang perlahan petir ditangannya mulai menghilang. "Gherad, seharusnya kau berterima kasih padaku, jika tadi aku datang terlambat, kau mungkin sudah hangus terbakar terkena serangannya," tambahnya.

"Begitu ya," jawab santai Gherad sambil melihat ke arah Gaell yang masih berdiri di atas bangunan rumah.

Gaell yang melihat mereka berdua terkejut saat melihat Gherad dan Andreas tak terluka sama sekali. "Tidak mungkin, kenapa serangan jurusku tak melukai mereka ..." gumamnya tak percaya.

Terlihat Len keluar dari reruntuhan bangunan yang hancur. Dia kemudian melihat ke arah Andreas yang tiba-tiba muncul di samping Gherad. "Ciih, dia memanggil temannya kah," gumamnya.

==========================
==========================

Andreas melihat ke arah Gaell. "Mereka dari kerajaan manusia ya," ucap Andreas yang melihat Gaell.

"Hm," ucap Gherad di sampingnya.

"Kalo begitu biarkan aku yang melawannya. Kau urus saja yang belakang, sepertinya dia ingin melawanmu," ucap Andreas yang mengetahui Len yang berada cukup jauh di belakang mereka, namun Andreas terlihat tenang sambil berjalan sedikit maju kedepan melihat ke arah Gaell.

"Ciih, kenapa sekarang kau yang menyuruhku," gumam Gherad sambil berbalik kebelakang melihat ke arah Len.

Terlihat Andreas berhadapan dengan Gaell, sedangkan Gherad berhadapan dengan Len.

''Gawat, aku dan Len juga masih belum mampu melawannya seorang diri, sekarang muncul temannya ... Siall, sepertinya kita harus mundur dari sini,' batin Gaell yang masih berdiri di atas bangunan rumah. Namun belum sempat Gaell bergerak tiba-tiba Andreas muncul di samping Gaell sambil salah satu tangannya memegang pundak kanan Gaell.

"Apa kabar, Gaell," sapa Andreas yang tiba-tiba muncul di samping Gaell.

"Hah!?" kejut Gaell saat mendengar Andreas memanggil namannya. Namun belum sempat Gaell menengok ke arah Andreas tiba-tiba petir keluar dari tangan Andreas yang memegang pundak Gaell.

DUUUUAAAAARRRRR..!!!

Tempat tersebut hancur porak poranda dan asap debu membumbung tinggi.

"Ha, ketua ...." teriak Len dari kejauhan yang melihat Gaell terkena serangan Andreas.

WEESSSSTT..!!!

"Kau lihat kemana, bocah!" ucap Gherad yang tiba-tiba muncul di depan Len.

"Hah ... Sialll ..." kejut Len yang melihat Gherad berdiri tepat di depannya.

Seketika itu Gherad meninju perut Len dengan sangat keras menggunakan tangan kanannya.

BUUUUAAAAKKKK..!!!

"Gahakk ..." Len memuntahkan darah dari mulutnya. Dan seketika itu tubuh Len pun terhempas sangat jauh kebelakang hingga menabrak beberapa bangunan rumah.

DUUAAAARRR..!!

============================
============================

Di tempat Andreas dan Gaell.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang