Chapter 38 : Pertemuan

358 33 0
                                    

Di desa Frea yang terletak diperbatasan wilayah Elf dan wilayah Manusia.
Desa Frea kini berubah menjadi desa mati. Di tiap rumah yang hancur terlihat lumut menghiasi tiap dindingnya.

Di desa tersebut terlihat Elion sedang berjalan bersama perempuan Dark Elf yang bernama Selena.

"Apa yang ingin kau lakukan di tempat hancur seperti ini?" tanya Selena kepada Elion.

"Bisa kah kau tinggalkan aku sebentar? Saat ini aku ingin sendirian," ucap Elion di sampingnya.

"Huff ... Baiklah. Aku akan menunggumu Elion," ucap Selena sambil berjalan pergi meninggalkan Elion seorang diri.

Elion pun melanjutkan berjalan menyusuri desa yang sudah hancur tersebut.

Dibelakang desa Frea terdapat sebuah pemakaman. Terlihat Elion berjalan pelan kesalah satu makam.

Elion berdiri didepan sebuah makam dan sejenak ia membersihkan daun kering yang berada diatas makam tersebut.

"Aku kembali Alice," ucap pelan Elion sambil meletakan setangkai bunga berwarna biru di atas makamnya.

Sekilas Elion mengingat ucapan Selena kepadanya saat pertama kali tersadar tentang keadaan bumi yang hancur saat ia berubah menjadi iblis dan tentang Lisa yang terbunuh olehnya.

Elion kemudian menundukan kepalanya.

"Nah Alice. Aku ini memang hanya seorang pembunuh, bukan seorang penyelamat seperti yang kau katakan," ucapnya pelan.

"Cahayaku, mungkin telah menghilang."

Tiba-tiba Elion merasakan seorang perempuan memeluknya dari belakang sambil berkata pelan, "Cahayamu belum menghilang, Elion."

"Ha!?" kejut Elion sambil menengokan wajahnya kebelakang.

Terlihat di belakangnya tidak ada seorang pun.

"Alice," ucap pelan Elion.

============================
============================

Di tempat lain Olivia dan Lisa sedang perjalan pulang meninggalkan kota Hetgar.

Di hutan yang terletak di perbatasan wilayah Elf dan wilayah Manusia. Terlihat Olivia dan Lisa sedang berjalan pelan menyusuri jalan di hutan itu.

"Oh ya, Lisa ... Apa kau mau memetik bunga sebelum pulang?" tanya Olivia kepada Lisa di sampingnya.

"Bunga? Dimana?"

"Hm, ikuti aku ... Kau pasti akan menyukainya," ucap Olivia sambil berjalan menunjukan jalannya.

============================

Tak jauh dari tempat itu Olivia dan Lisa berhasil menemukan taman bunga yang dicarinya.

"Wah ... Indah sekali ... Ini bunga apa, Olivia?" tanya Lisa sambil melihat sekumpulan bunga yang berwarna biru muda.

"Ini bunga Glowrose. Bunga ini dapat mengeluarkan cahaya dalam kegelapan ..."

"Mengeluarkan cahaya?"

"Hm, saat malam hari bunga ini akan mengeluarkan cahaya berwarna biru terang yang sangat indah."

"Wah ... Apa kita boleh memetiknya?"

"Hm, Tentu saja ... Lagi pula bunga ini tumbuh liar tidak ada yang mengurusnya," ucap Olivia di sampingnya.

Lisa pun memetik salah satu bunga tersebut.

"Hemm ... Baunya sangat harum," ucap Lisa saat mencium bunga yang dipetiknya.

Olivia menengokan wajahnya kesamping sekilas ia melihat Elion yang sedang berjalan tak jauh dari tempatnya berada.

'Elion,' batin Olivia sambil berjalan pergi meninggalkan Lisa.

"Neh, Olivia. Kau tidak ikut memetik bunganya," ucap Lisa sambil menengok kesamping melihat kearah Olivia yang seharusnya ada di sampingnya.

"Olivia ..." ucapnya saat tidak melihat Olivia di sekitarnya.

"Kemana dia pergi?" gumam Lisa heran.

============================

Terlihat Olivia berjalan menghampiri Elion.

"Elion ..." ucap Olivia sambil berjalan kearah Elion.

Elion pun menghentikan langkah kakinya dan melihat kearah datangnya suara tersebut.

"Olivia ... Apa yang kau lakukan disini?" kejut Elion saat melihat Olivia.

BRUUKK..!!

Seketika itu Olivia memeluk tubuh Elion.

"Aku sangat merindukanmu, Elion ... Selama ini aku mencarimu ... Sebenarnya kau pergi kemana saja?" ucap Olivia cemas sambil memeluk erat Elion.

"Maaf ..."

Tak jauh dari tempat itu terlihat Lisa sedang mencari Olivia.

'Olivia, dia pergi kemana?' batin Lisa sambil terus mencarinya.

"Ha, itu Olivia ... Apa yang dia lakukan di sana? Ha, Siapa pemuda itu?" ucap Lisa saat melihat Olivia dan Elion dari kejauhan.

Terlihat Olivia masih memeluk Elion.

"Seorang Putri sepertimu mungkin dalam bahaya jika kau terus kabur dari Kerajaan e ..." ucap Elion terpotong saat Olivia tiba-tiba menciumnya.

Terlihat Elion agak terkejut saat Olivia menciumnya.

Tak jauh dari tempat itu.

"He!?" kejut Lisa yang hanya bisa diam berdiri sambil melihat mereka berdua yang sedang berciuman

Perlahan air matanya menetes dari kedua matanya.

"Kenapa ..."

"Kenapa aku menangis," ucap Lisa sambil mencoba menyapu air matanya dengan kedua tangannya namun air matanya terus keluar tak berhenti.

"Kenapa aku ini ..." ucapnya pelan sambil menangis.

'Kenapa hatiku juga terasa sakit saat melihat Olivia menciumnya ... Sebenarnya siapa pemuda itu?' batinnya sambil memegang erat dadanya tersebut.

"Aku ini sebenarnya kenapa
..." ucapnya sambil terus menangis dan Lisa pun kemudian berlari pergi meninggalkan tempat itu.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang