Chapter 54 : Excalibur

249 19 1
                                    

WUUSSSS..!!

Tiba-tiba tak jauh diatas Deus terlihat Arthur yang sedang memegang pedangnya melesat kearahnya.

"Sword skill : Air stream ..." ucap Arthur.

Pedang Arthur mengeluarkan cahaya merah.

"Siall, magic skill ...."

WEEESSS..!! SRRIIIIIING..!!!

Sektika itu Arthur sudah melewati Deus. Terlihat tubuh Deus pun sudah tertebas oleh tebasan pedang Arthur.

"Apa!?" kejut Deus saat melihat Arthur sudah melewatinya.

"Jatuhlah kau ..." ucap Arthur.

WUUSSS..!!

Perlahan Deus pun terjatuh.

"Magic skill : Time leaps ..." ucap Deus.

Waktu kemudian mundur beberapa menit kebelakang. Terlihat Arthur mengulangi gerakannya yang sebelumnya ia lakukan.

WUUSSSS..!!

Tiba-tiba tak jauh diatas Deus terlihat Arthur yang sedang memegang pedangnya melesat kearahnya.

"Magic skill ..." ucap Deus.

"Sword skill : Air stream ..." ucap Arthur.

Pedang Arthur mengeluarkan cahaya merah.

"Time lock ..." ucap Deus.

Seketika itu waktu terhenti tepat sebelum pedang Arthur mengenai tubuh Deus. Terlihat Deus terbang menjauh menghindari serangan Arthur.

Tak lama kemudian Deus menjentikan jarinya dan seketika waktu berjalan kembali.

WEEESSS..!! SRRIIIIING..!!

Deus terlihat seperti menghilang saat Arthur mencoba menyerangnya dengan pedangnya.

"Apa yang terjadi," gumam Arthur heran.

Arthur pun kemudian mendarat di tanah.
Ia membalikan badannya dan melihat keatas. Terlihat tak jauh diatasnya Deus masih terbang di udara.

"Sejak kapan dia berada di sana," gumam Arthur saat melihat Deus.

"Tak kusangka kau bisa menebasku untuk kedua kalinya," ucap Deus.

'Dia dapat mengendalikan waktu kah,' batin Arthur.

Terlihat Deus mengarahkan tongkatnya kearah Arthur.

"Kali ini aku akan bersungguh-sunguh. Bersiaplah akan aku tunjukan padamu kekuatan dari tongkat iblis ini."

"Magic skill : Destroy beam ..." ucapnya.

SWIIING..!! SWIIING..!!

Dua lingkaran sihir berlapis muncul di depan tongkat Deus.

WEEEESSSSS..!!!

Dari lingkaran sihir tersebut keluar cahaya laser yang melesat kearah Arthur.

"Elemen skill : Air movement ..." ucap Arthur.

WEEESSSTT..!!

Seketika itu Arthur pun menghilang tak terlihat.

Terlihat cahaya laser tersebut memanjang melesat melewati Arthur hingga sampai ke tempat yang sangat jauh hingga mencapai kerajaan.

============================

Di kerajaan manusia.

WEEESSSS..!!!

Cahaya laser melesat melewati benteng dan kota kerajaan.

"Cahaya apa itu?" gumam Gloria saat melihat cahaya laser itu dari atas benteng.

DUUUAAAAAARRRRRR..!!!

Seketika itu tempat yang dilewati cahaya laser tersebut meledak hingga menghancurkan benda apapun disekitarnya.

Terlihat asap debu membumbung tinggi.

"Apa yang terjadi?" ucap Gloria sambil mencoba berdiri.

Gloria melihat sekitarnya terlihat benteng kerajaan jebol dan hancur.

Gloria menengok kearah kota kerajaan tersebut.

"Tidak mungkin, kotanya ..." ucap Gloria saat melihat sebagian kota Hetgar hancur akibat ledakan tersebut.

Terlihat para Undead berjalan masuk melewati benteng yang hancur.

"Gawat ... Aku harus menghentikan mereka sebelum mereka masuk ke dalam kota," ucap Gloria sambil melompat dari atas benteng.

Gloria pun menghadang para Undead tersebut.

"Hiiaaatt ..." teriak Gloria sambil menebaskan pedangnya kearah salah satu Undead di depannya.

SRRIIIIIING..!!!

Kepala Undead tersebut pun terpotong oleh tebasan pedang Gloria.

Namun terlihat Undead tersebut masih bisa bergerak walaupun tanpa kepala.

"Ciih ... Tidak mudah seperti yang kukira kah," gumam Gloria.

"Hiiiaaatt ..." teriaknya sambil mengayunkan pedangnya kembali kearah Undead tanpa kepala itu.

SRRIIIING..!! SRRIIIIING..!!

Kedua kaki dan tangan Undead tersebut terpotong oleh tebasan pedang Gloria membuat Undead itu tak bisa bergerak.

============================

Di tempat pertempuran Deus dan Arthur.

'Gawat, Aku harus menghentikannya sebelum dia benar-benar menghancurkan kerajaan,' batin Arthur.

"Bagaimana? Kekuatan yang luar biasa bukan," ucap Deus yang perlahan turun.

"Begitukah ... Kalo begitu aku juga akan tunjukan padamu, kekuatanku yang sesungguhnya," ucap Arthur dengan tatapan tajamnya.

"Oh menarik, apa kau yakin bisa menyamai kekuatanku ini," ucap Deus yang mendarat di tanah tak jauh di depan Arthur.

Arthur kemudian mengangkat pedangnya keatas.

"Sword skill : Excalibur blaze ..." ucapnya.

WUUUSSSS..!!!

Seketika itu pedang Arthur mengeluarkan cahaya merah yang menyala-nyala.

"Skill Ini ... Teknik pedang suci kah," ucap Deus agak terkejut saat melihat jurus Arthur.

Deus kemudian mengarahkan tongkatnya ke depan, "Magic skill : Cristal wall ..." ucapnya.

Tiba-tiba di depan Deus muncul tiga dinding kristal.

"Hiiiaaatt ..." teriak Arthur sambil mengayunkan pedangnya kedepan kearah Deus.

WEESSSS..!! DUUUAAAAARRRRR..!!!

Pedang Arthur mengeluarkan cahaya besar yang menghancurkan benda apapun di depannya.

DUUUUMMMMM..!!!

Cahaya besar tersebut pun menghantam dinding kristal di depan Deus.

"Ciih ..." gumam Deus saat melihat dinding kristal di depannya perlahan terkikis oleh hempasan cahaya tersebut.

WUUUSSSS..!!!

Dinding kristal di depan Deus perlahan mengecil.

"Magic skill : Shield ..." ucap Deus.

DUUUUAAAAAARRRRRR..!!!

Dinding kristal di depan Deus pun hancur.

DUUUAAAASSSS..!!!

Cahaya besar tersebut membuat lubang besar yang terbentang di depan Arthur.

WUUSS..!!

Asap debu membumbung tinggi.

"Huff ... Dengan begini berakhir sudah," ucap Arthur sambil terengah-engah kelelahan.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang