Chapter 91 : Pertemuan lima Kerajaan

136 11 0
                                    

Surat pun di kirim ke lima kerajaan yang ada di dunia Venetary.

Di kerajaan Elf, tepatnya di ruang tahta sang Raja. Terlihat seorang prajurit menghadap sang Raja Elf sambil membawa gulungan kertas di tangannya.

"Yang Mulia, ada surat dari kerajaan Manusia," lapor prajurit itu kepada sang Raja.

"Tidak seperti biasanya mereka mengirim surat. Coba berikan surat itu padaku,"

"Baik, Yang Mulia," Prajurit itu kemudian memberikan gulungan kertas yang dibawanya kepada sang Raja.

Sang Raja pun lalu membaca surat tersebut.

"Begitu ya, sepertinya mereka mempunyai musuh yang sama dengan kita," ucap sang Raja setelah membaca surat tersebut.

"Cepat siapkan kereta kuda, dan panggil Floria untuk menghadap padaku. Kita akan pergi ke kerajaan Manusia," perintah sang Raja.

"Tunggu Yang Mulia, apa anda yakin ingin pergi ke kerajaan Manusia? Bukankah itu terlalu berbahaya?" ucap si penasehat kerajaan.

"Kau tidak perlu khawatir, jika terjadi sesuatu padaku kau bisa menunjuk putriku Olivia sebagai penerus kerajaan Elf,"

"Tapi Yang Mulia ..."

"Musuh kita saat ini adalah organisasi Jubah Hitam, " ucap sang Raja yang menyela ucapan penasehatnya.

=====================================
=====================================

Di kerajaan Penyihir, tepatnya di ruang tahta terlihat Ratu Athena sedang berbicara dengan salah satu pelayannya.

"Yang Mulia Ratu, ada surat dari kerajaan Manusia," lapor pelayannya sambil memberikan gulungan kertas kepada sang Ratu.

Ratu Athena kemudian menerima gulungan kertas itu dan lalu membacanya.

Setelah membaca surat itu, Ratu Athena sedikit tersenyum. "Sudah kuduga, mereka akan bergerak cepat tentang masalah ini."

"Aku ingin kalian segera siapkan pengawal untukku. Kita akan pergi ke kerajaan Manusia." Perintah Ratu Athena kepada pelayannya.

"Baik, Yang Mulia Ratu,"

======================================
======================================

Di kerajaan Dwarf, tepatnya di ruang tahta sang Raja. Terlihat seorang prajurit sedang menghadap sang Raja sambil membawa gulungan kertas.

"Yang Mulia, ada surat dari kerajaan Manusia," lapor si prajurit tersebut.

"Apa katamu! Surat dari kerajaan Manusia?"

"Iya, Yang Mulia,"

'Sebenarnya apa yang mereka inginkan? Padahal kami sedang mengalami kekacauan akibat penyerangan anggota Jubah Hitam kemarin ... Jika mereka ingin menyatakan perang, ini akan menjadi masalah besar,' batin sang Raja.

"Cepat serahkan surat itu, aku ingin tahu apa yang mereka inginkan ...."

"Baik Yang Mulia ..." Prajurit itu lalu memberikan gulungan kertas yang dibawanya kepada sang Raja.

Sang Raja menerima surat itu dan kemudian membacanya.

"Tak kusangka mereka mempunyai masalah yang sama dengan kita," ucap sang Raja setelah membaca surat tersebut.

"Cepat siapkan kereta kuda dan pengawal untukku ... Kita akan pergi ke kerajaan Manusia ..."

Semua kerajaan telah menerima surat yang dikirim dari kerajaan Manusia untuk melakukan pertemuan membahas organisasi Jubah Hitam.

======================================
======================================

Di kastil kerjaan Manusia, terlihat sang Raja sedang berjalan masuk ke sebuah ruangan yang terdapat meja bundar besar yang di kelilingi oleh lima kursi.

Sang Raja masuk ke ruangan itu didampingi oleh Kesatria Arthur yang mengenakan baju zirah lengkap dengan pedang di pinggangnya.

Sang Raja lalu duduk di salah satu kursi tersebut.

Seketika itu muncul lubang dimensi di dalam ruangan tersebut. Dan dari lubang dimensi itu keluar Ratu Athena bersama dengan pengawalnya.

"Sepertinya aku yang pertama kali datang disini," ucap Ratu Athena yang berjalan menghampiri sang Raja yang didampingi oleh Kesatria Arthur.

"Selamat datang, Ratu Athena Arluis Vallery," sapa Kesatria Arthur kepada Ratu Athena.

Ratu Athena kemudian melihat kearah sang Raja. "Lama tak jumpa, Raja Hermes Fellistyn ..." Sapa Ratu Athena.

"Hm, senang berjumpa dengan mu, Ratu Athena. Kau terlihat cantik seperti biasa ...."

"Terima kasih atas pujiannya. Jadi apa hanya aku yang di undang disini?" Tanya Ratu Athena sambil duduk di salah satu kursi di meja bundar tersebut.

Namun seketika itu pengawal Raja Hermes datang dan membisikan di telinga sang Raja, bahwa Raja Elf telah tiba.

"Sepertinya mereka sudah datang, kita tidak hanya berdua untuk membahas hal ini ..." ucap Raja Hermes.

"Begitu ya. Baguslah kau mengudang mereka semua,"

Seketika itu pintu ruangan tersebut terbuka dan terlihat Raja Elf, Garrius Farrensia datang bersama pengawalnya kesatria Elf Floria yang mengenakan baju zirah lengkap dengan pedang di pinggangnya.

"Maaf, kami datang terlambat," ucap Raja Garrius.

"Kami juga baru datang disini," ucap Ratu Athena.

"Begitu ya,"

"Silakan duduk, kita akan menunggu Raja Dwarf dan Beast yang belum datang," ucap Raja Hermes.

"Hm, terima kasih," Raja Garrius kemudian duduk di salah satu kursi di meja bundar tersebut.

Tak lama kemudian Raja Dwarf, Bron Deutrous datang bersama pengawalnya.

"Maaf, kami membutuhkan banyak waktu untuk datang kesini," ucap Raja Bron.

"Tidak apa-apa, kami juga masih menunggu Raja Beast yang belum datang. Silakan duduk, Raja Bron Deutrous ..." ucap Raja Hermes.

"Hm, terima kasih," Raja Bron kemudian duduk di salah satu kursi di meja bundar tersebut.

Seketika itu pengawal Raja Hermes datang dan membisikan di telinga sang Raja, bahwa Raja Beast tidak bisa datang.

"Sayang sekali, sepertinya Raja Beast tidak bisa datang. Kita akan mulai saja sekarang ...." ucap Raja Hermes yang memimpin pertemuan lima kerajaan tersebut.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang