Malam harinya Elion pergi ke markas Shinra yang berada di salah satu tempat di Jakarta.
"Aku sudah menunggumu Elion," ucap Shinra.
"Dimana Lisa?" tanya Elion.
"Apa kau sudah membawa Faltory?" tanya Shinra.
"Benda ini yang kau inginkan bukan," jawab Elion sambil menunjukan Faltory yang di dapatnya.
"Raiga ... Bawa Lisa kemari," ucap Shinra kepada Raiga.
"Baik tuan," jawab Raiga sambil berjalan pergi.
============================
Setelah beberapa saat kemudian Raiga datang kembali sambil membawa Lisa.
"Elion ..." ucap Lisa terkejut melihat Elion datang ke tempat itu.
"Lepaskan dia," ucap Elion.
"Berikan Faltory itu terlebih dulu," ucap Shinra.
"Aku bisa menghancurkan benda ini dengan tanganku," ucap Elion sambil menggenggam Faltory di tangan kanannya.
"Raiga ... Lepaskan dia," ucap Shinra.
Raiga pun melepaskan Lisa dan Lisa langsung berlari kearah Elion.
Elion pun melempar Faltory tersebut ke arah Shinra.
Shinra kemudian menangkap Faltory tersebut.
"Senang bisa berkerja sama denganmu Elion," ucap Shinra sambil tersenyum kecil.
"Kita harus pergi dari sini," ucap Elion kepada Lisa sambil memegang tangannya.
"Hm ..." ucap Lisa.
Elion dan Lisa berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
============================
============================Sesampainya di depan rumah Lisa.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Elion.
"Hm ... Aku baik-baik saja," jawab Lisa.
"Syukurlah kalo begitu."
"Elion, terima kasih telah menyelamatkanku," ucap Lisa sambil tersenyum.
"Hm, kalo begitu aku pergi," ucap Elion sambil membalikan badannya. "Maaf, karena aku kau jadi ikut terlibat dalam masalah ini," tambahnya saat hendak berjalan pergi.
BRUUKK..!!
Tiba-tiba Lisa memeluk Elion dari belakang.
"Ini bukan salah mu," ucap Lisa sambil memeluk Elion.
"Aku justru senang bisa bertemu denganmu." sambungnya.
Elion menundukan kepalanya sambil berkata pelan.
"Sebaiknya kau menjauh dariku. Kau mungkin dalam bahaya jika terus bersamaku."
Lisa pun kemudian memeluk erat tubuh Elion.
"Aku ... Aku tidak ingin menjauh darimu. Kumohon tetaplah bersamaku, Elion."
Sejenak Elion terdiam.
"Maaf." ucapnya pelan.
Perlahan Lisa melepaskan pelukannya.
"Kenapa?"
"Itu karena ..."
"Karena aku seorang pembunuh," ucap Elion sambil berjalan pergi.
"Elion ..." ucap Lisa sambil mengangkat tangan kananya seakan ingin meraih Elion yang berjalan pergi tersebut.
Elion berjalan pergi meninggalkan Lisa.
============================
============================Elion terus berjalan di tengah malam tanpa arah dan tujuan. Tidak disangka Elion bertemu dengan Gloria di tengah jalan.
Gloria memegang pedangnya di tangan kanannya bersiap untuk menyerang Elion.
"Kau ..." ucap Gloria dengan nada marah, "Apa yang kau lakukan disini? Apa kau kembali untuk membunuhku ..." sambungnya.
Terlihat Elion hanya terdiam.
"Kalo begitu aku akan membunuhmu terlebih dulu, Elion ..." ucap Gloria sambil berlari dan menghunuskan pedangnya kearah Elion.
SRRIIIING..!!
Pedang Gloria menembus perut Elion.
"Ha, kau ..." Gloria terkejut melihat Elion hanya diam saat dia menusuknya.
"Kenapa kau tidak menghindar ... Tidak mungkin kau tidak bisa menghindari seranganku. Kenapa kau membiarkan dirimu tertusuk?" ucap Gloria yang seakan-akan tak percaya bahwa dia berhasil menusuk Elion dengan mudahnya.
"Aa ... aku memang pantas mendapat-kan-nya," ucap Elion dengan mulut mengeluarkan darah.
"Kenapa ... Kenapa kau ... Seharusnya kau menghindar dan berbalik menyerangku ... Kenapa kau ini?" tanya Gloria heran tak percaya.
"Kau tak perlu merasa bersalah ... Aku memang seharusnya ma-ti," ucap pelan Elion yang bersandar di bahu Gloria dan tak sadarkan diri.
"Kenapa kau ini ... Jika seperti ini. Aku ... Aku jadi merasa bersalah," ucap Gloria sambil meneteskan air matanya.
============================
============================Keesokan harinya. Di puncak Monas Shinra dan anggotanya bersiap melakukan rencananya.
"Sekarang kita akan mulai," ucap Shinra di atas puncak Monas sambil memegang Faltory.
Shinra, Raiga, dan Hellios masing-masing memegang Faltory di tangan kanannya, mereka bertiga membentuk posisi segitiga.
"Kita mulai," ucap Shinra sambil mengangkat Faltory di tangan kanannya tersebut keatas.
"Hm ..." jawab Raiga dan Hellios sambil mengangkat Faltory di tangan kanannya.
Tiba-tiba Faltory tersebut mengeluarkan cahaya ungu gelap dan memancar ke Faltory lainnya sehingga membentuk garis segitiga.
SIING..!! SIING..!!
Seketika itu Faltory Faltory tersebut melayang di udara dan berputar.
WUUSSS..!!
Tiba-tiba ketiga Faltory tersebut mengeluarkan cahaya biru yang melesat ke angkasa.
WEESSS..!!
Cahaya biru itu melesat sangat tinggi dari puncak Monas keangkasa. Perlahan cahaya itu membuat lubang dimensi di angkasa. Lubang dimensi itu semakin lama semakin membesar dan dari dalam lubang dimensi itu terlihat sebuah planet yang cukup besar. Planet tersebut adalah planet Venetary.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Angel
FantasiGenre : Action, Super power, Romance, Fantasy, Harem, Shounen. Status: On-Going Original_Story_By: @eosnic Yang penasaran silakan baca ^^ Top Rank : #1 - overpower. (10 April 2019) #1 - ikemen. (03 Maret 2019) #1 - epic. (16 Mei...