Chapter 55 : Bantuan

234 20 1
                                    

WUUSSS..!!

Asap debu yang membumbung tinggi perlahan tersapu oleh hembusan angin.

Terlihat di depan Arthur lubang besar terbentang.

Tiba-tiba dari reruntuhan bebatuan di tengah lubang besar tersebut muncul Deus yang mencoba berdiri dengan jubah hitamnya yang sedikit terkoyak dan sebagian topengnya hancur hingga terlihat sebagian mata kanannya.

"Hm ... Lumayan," ucap Deus sambil mencoba berdiri.

"Ciih ... Dia masih hidup kah," gumam Arthur agak kesal saat melihat Deus.

"Magic skill : Heal ..." ucap Deus.

Seketika itu tubuhnya mengeluarkan cahaya hijau dan luka di tubuhnya perlahan sembuh kembali seperti semula.

"Gahaakk ..." Arthur memuntahkan darah dari mulutnya.

'Siall ... Aku terlalu banyak menggunakan kekuatanku,' batinnya sambil menyapu darah yang keluar dari mulutnya.

"Mengalami Mind down kah ... Sayang sekali," ucap Deus sambil mengarahkan tongkatnya ke arah Arthur.

"Magic skill : Cristal lock ..." ucapnya.

SWIIING..!!

Tiba-tiba lingkaran sihir muncul di bawah Arthur.

KRAAKKK..!!

Seketika itu kristal muncul di bawah kaki Arthur dan mencengkram kedua kakinya membuatnya tak bisa bergerak.

"Siall, kakiku ..." gumam Arthur.

"Dengan begini kau tidak akan bisa melarikan diri ... Magic skill : Snow drop ..." ucap Deus.

SWIIING..!!

Lingkaran sihir muncul di atas Arthur.

Tiba-tiba salju putih berjatuhan dari dalam lingkaran sihir tersebut seperti hujan salju.

"Gawat, salju ini ..." ucap Arthur saat melihat salju putih yang perlahan jatuh kearahnya.

DUAARRR..!! DUAARRR..!!

Salju yang berjatuhan mengenai tubuh Arthur dan seketika meledak.

Terlihat dari kejauhan seperti hujan bom yang meledak secara beruntun.

Asap debu membumbung tinggi.

WUUSS..!!

Angin berhembus menyapu asap debu yang membumbung tinggi. Terlihat Arthur tersungkur di tanah dengan luka di sebagian tubuhnya dan baju zirahnya yang sebagian hancur.

Arthur kemudian mencoba berdiri kembali.

"Masih bisa berdiri kah ... Magic skill : Chain winding ..." ucap Deus sambil mengarahkan tongkatnya ke arah Arthur.

SWIIING..!!

Lingkaran sihir muncul di bawah Arthur dan dari dalam lingkaran sihir muncul rantai yang melilit tubuh Arthur membuatnya tak bisa bergerak.

"Ciih ..."

"Mah, akan aku biarkan kau hidup. Agar kau dapat melihat bagaimana kerajaan yang kau lindungi hancur," ucap Deus.

Deus kemudian mengarahkan tongkatnya kearah kerajaan manusia yang tak jauh dari tempat itu.

============================

Di langit di atas kerajaan manusia, terlihat seorang pemuda berambut pirang yang mengenakan baju zirah silver dengan sepasang sayap putih di punggungnya. Dia adalah malaikat Jullius, yang sebelumnya pernah datang ke bumi.

Jullius mengangkat tangan kanannya ke depan. Dan seketika itu bulatan cahaya putih kecil muncul di telapak tangannya.

"Nah Elion ... Tunjukan padaku apa yang ingin kau lakukan," ucapnya sambil menjatuhkan bulatan cahaya tersebut.

Bulatan cahaya putih itu perlahan jatuh kebawah kearah kerajaan manusia.

============================

Di penjara bawah tanah kerajaan. Terlihat Elion dan Leona masih terkurung di dalam penjara.

Tiba-tiba bulatan cahaya putih terbang kearah Elion.

"Ha, cahaya apa itu?" ucap Leona.

"Cahaya ini ..." gumam Elion saat melihat cahaya itu terbang kearahnya.

Seketika itu bulatan cahaya itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.

WUUUSSSS..!!

"Apa yang terjadi?" gumam Leona sambil menutupi kedua matanya menggunakan tangannya.

"Ha!?" kejut Elion saat melihat sekilas ingatannya yang kembali.

Ingatan Elion sebelum dia terjatuh ke dunia Venetary kembali teringat olehnya dan alasan kenapa dirinya dijatuhkan ke dunia Venetary.

Cahaya yang menyilaukan itu perlahan meredup dan menghilang.

SKRIIIING..!!

Elion menghancurkan rantai besi yang melilit kedua tangannya.

"Eh, apa yang ingin kau lakukan?" kejut Leona di sampingnya saat melihat Elion menghancurkan rantai di tangannya.

Elion kemudian mengarahkan tangan kanannya kearah jeruji besi penjara di depannya.

"Leona, mundurlah. Kita akan keluar dari sini," ucap Elion dengan wajah serius.

============================
============================

Di benteng yang jebol, terlihat Gloria masih melawan para Undead yang mulai masuk ke dalam kerajaan.

"Hah ... Hah ... Siall, mereka tidak ada habisnya," gumam Gloria sambil terengah-engah kelelahan.

WUUUSSSS..!!!

Tiba-tiba seorang pria melompat kearah kerumunan Undead tersebut.

"Elemen skill : Lightning sword ..." ucap Gaell sambil melemparkan pedangnya kearah kerumunan Undead di bawahnya.

WEESSS..!! SRRIIIING..!!!

Pedang Gaell yang mengeluarkan listrik menancap di tanah dan seketika itu.

CREESSTT..!!! DUAAARRRR..!!!

Mengeluarkan sambaran petir yang menyambar di sekitarnya  membuat para Undead di sekitarnya hancur dan hangus terbakar.

WUUSS..!! TAPP..!!

Gaell mendarat tepat di atas pedangnya yang menancap di tanah.

"Gaell ..." ucap Gloria saat melihat Gaell muncul membantunya.

"Maaf, membuatmu menunggu lama, Gloria," ucap Gaell yang masih berdiri diatas pedangnya.

"Hm,"

"Gloria, sekarang giliranku kau menjauhlah. Aku akan menghancurkan mereka semua," ucap Gaell dengan wajah serius.

"Hem ... Baiklah," ucap Gloria sambil menjauh.

Gaell kemudian merentangkan kedua tangannya.

"Elemen skill : Lightning explosion ..." ucapnya.

CREESST..!! CREESST..!!

Seketika itu di kedua tangan Gaell mengeluarkan listrik.

Terlihat para Undead berjalan mendekat kearah Gaell.

"Musnahlah kalian semua ...." teriak Gaell sambil menyatukan kedua tangannya.

TAAPPP..!!!

DUUUUAAAAAAARRRRRR..!!!

Ledakan besar disertai petir menghancurkan para Undead di sekitar Gaell. Hingga tanah di sekitarnya ikut hancur terhempas.

Asap debu membumbung tinggi.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang