Chapter 30 : Cahaya dan Kegelapan

436 41 0
                                    

Petir hitam di tangan kiri Elion perlahan menghilang.

Elion kemudian menatap pemuda berambut pirang tersebut dengan tatapan dingin.

"Jullius kah," gumamnya.

Gaell melihat kearah pemuda berambut pirang tersebut yang bernama Jullius.

'Baju zirah itu dan sayap putih di punggunya. Apa dia seorang malaikat?' batinnya.

============================

Dari kejauhan Pria bertopeng melihat ke arah Jullius.

Tiba-tiba Jullius menatap balik ke arah Pria bertopeng itu.

"Sepertinya dia sudah mengetahui keberadaan kita," ucap Pria bertopeng saat saling bertatapan dengan Jullius.

Perempuan Dark Elf yang berada di sampingnya juga melihat kearah Jullius.

"Sayang sekali. Padahal aku masih ingin melihat Elion," ucapnya.

"Kita harus kembali. Lagi pula kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan," ucap Pria bertopeng sambil memperlihatkan Faltory di tangan kirinya.

"Tunggu. Aku masih ada yang harus aku lakukan disini," ucap Perempuan Dark Elf.

"Baiklah ... Magic skill : Dimension Gate ..."

Seketika itu di belakang Pria bertopeng muncul lubang dimensi. Ia pun berjalan masuk ke dalam lubang dimensi itu seorang diri.

Seketika lubang dimensi itu tertutup kembali dan menghilang.

============================

'Sepertinya mereka sudah mulai bergerak. Aku harus segera menyelesaikan ini,' batin Jullius saat melihat Pria bertopeng dan Perempuan Dark Elf tersebut.

Jullius kemudian kembali melihat ke arah Elion, matanya tertuju pada dua tanduk yang muncul di kepalanya.

"Iblis kah," gumamnya.

"Kukira kau tidak akan pernah menunjukan wujud iblismu lagi, Elion ... Setelah kau di usir dari kayangan kukira kau akan berubah, ternyata kau masih sama seperti dulu," ucap Jullius.

"Aku tidak mungkin berubah. Karena aku menyukai diriku yang sekarang," ucap Elion dengan tatapan dingin.

WUUSSS..!!

Tiba-tiba aura hitam keluar dari tubuh Elion. Aura hitam tersebut menyebar ke angkasa.

Seketika itu Gaell, Doktor Stronof, dan Gloria merasakan tekanan kekuatan yang amat besar hingga membuat mereka tak bisa bergerak.

'Kekuatan apa ini? Tubuhku terasa berat,' batin Gloria yang merasakan kekuatan Elion.

'Tekanan kekuatannya membuatku tak bisa bergerak,' batin Gaell yang tak bisa bergerak saat merasakan tekanan kekuatan Elion yang keluar.

Terlihat wajah pucat Doktor Stronof.

'Dasar monster ... Kenapa dia masih bisa mengeluarkan kekuatan sebesar ini,' batinnya.

'Elion,' batin Gloria sambil menatap kearah Elion dengan wajah cemas.

Jullius memegang pedang yang ada di pinggangnya.

"Begitu kah ... Apa boleh buat sepertinya aku harus membunuhmu di sini, Elion," ucap Jullius sambil mengeluarkan pedangnya.

SRIIIING..!!

Bunyi pedangnya yang keluar dari sarungnya.

Terlihat Jullius bersiap menyerang Elion.

"Membunuhku ya," gumam Elion sambil tersenyum kecil.

============================
============================

Di dalam diri Elion, terlihat dia seperti tenggelam dalam air yang sangat gelap.

'Dingin dan gelap,' batin Elion saat merasakan tubuhnya yang semakin tenggelam dalam air tersebut.

'Kenapa aku ada disini?'

'Ah ... Apa aku sudah mati?'

Elion mencoba menggerakan tubuhnya.

'Tubuhku, tak bisa kugerakan.'

Elion pun semakin tenggelam dalam air tersebut.

'Aku merasa ... Seperti akan menghilang.'

Tiba-tiba cahaya kecil muncul diatas Elion. Perlahan cahaya itu membesar dan dari dalam cahaya itu muncul sebuah tangan perempuan yang mencoba meraih tangan Elion.

Tangan perempuan tersebut berhasil memegang tangan Elion dan perlahan menariknya kedalam cahaya itu.

'Siapa? Kenapa ...'

'Tangannya terasa sangat hangat,' batin Elion saat merasakan gengaman tangan perempuan tersebut.

Perlahan Elion masuk kedalam cahaya itu.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang