Chapter 21 : Mind Down

454 42 10
                                    

Terlihat bulatan hitam muncul di tangan Elion.

DUUUAAAAASSSS..!!

Elion melesatkan cahaya hitam  kearah Raiga.

"Siall ... Elemen skill : Ice wall ..." ucap Raiga sambil mengangkat tangannya kedepan.

GRRAAAKK..!!

Seketika itu dinding es muncul didepan Raiga.

DUUUUUMMM..!!

Cahaya hitam menghantam dinding es tersebut hingga perlahan-lahan terkikis oleh hempasan cahaya hitam yang terus menerjangnya.

"Dasar brengsek ..." teriak Raiga kesal saat melihat dinding esnya yang perlahan mulai hancur.

DUUUAAAAARRRR..!!!

Cahaya hitam itu akhirnya menghancurkan dinding es tersebut dan melesat menerjang kearah Raiga.

"Huuuaaa ...." teriak Raiga yang perlahan terhempas oleh cahaya hitam yang menerjangnya.

WUUSSS..!!

Asap debu membumbung tinggi. Terlihat lubang besar yang memanjang didepan Elion akibat hempasan cahaya hitam tersebut.

"Dengan begini ber ..." ucap Elion yang terhenti dengan mulut yang mengeluarkan darah.

Sejenak Elion terdiam sambil mengusap darah yang keluar dari mulutnya.

Terlihat Elion mencoba berjalan pelan dengan tatapannya yang perlahan mulai kabur, "Aku harus mengalahkan ... Shinra," ucapnya pelan yang mulai tak sadarkan diri.

BRUUKK..!!

Elion pun tersungkur ditanah tak sadarkan diri. Ia mengalami Mind down, yaitu sebuah gejala hilangnya kesadaran akibat kehabisan energi sihir secara drastis. Tahap Mind down biasanya diawali dengan kelelahan disertai dengan muntah darah dan perlahan kehilangan kesadaran. Efek Mind down akan berakhir beberapa jam hingga sampai satu hari atau lebih tergantung dari kekuatan seseorang.

WUUSSS..!!

Angin berhembus menerpa Elion yang tersungkur tersebut. Tiba-tiba tak jauh didepannya muncul Raiga, ia terlihat tak terluka sama sekali hanya bola biru ditangan kirinya yang semula ada tiga sekarang hanya tinggal satu.

Raiga melihat kearah Elion yang tersungkur di tanah.

"Mengalami Mind down, kah ... Sayang sekali padahal kau hampir bisa membunuhku," ucapnya.

"Mah, dengan begini aku bisa membunuhmu dengan mudah,"

Raiga mengangkat tangan kananya keatas, "Elemen skill : Ice stone ..." ucapnya.

Seketika itu gumapalan es bermunculan diatas Elion. Gumpalan es tersebut perlahan menyatu satu sama lain menjadi bongkahan batu es yang perlahan-lahan membesar.

'Tak kusangka rencanaku akan berhasil dengan mudah. Dari awal aku sudah merencanakan semua ini karena aku tahu aku tidak mungkin bisa mengalahkanmu. Mah, semua ini berkat magic item yang tuan Shinra berikan padaku,' batinya sambil tersenyum kecil.

Terlihat bongkahan batu es berukuran cukup besar terbang diatas Elion yang terkapar di tanah.

"Bersiaplah aku akan menghancurkanmu, Elion," ucap Raiga sambil mengangkat tangan kanannya keatas.

Bongkahan batu es besar tersebut melayang tepat berada diatas tubuh Elion.

"Matilah kau ..." teriak Raiga sambil mengayunkan tangan kanannya kearah Elion.

WUUUSSS..!!

Seketika itu bongkahan batu besar tersebut menghujam kebawah kearah Elion yang terkapar tersebut.

SRRIIIING..!! SRRIIIING..!!

Tiba-tiba bongkahan batu es tersebut tertebas oleh sebuah pedang.

"Apa!?" kejut Raiga.

Terlihat di depan Elion muncul wanita berambut panjang berwarna pirang dengan pedang yang dia pegang ditangan kanannya, dia adalah Gloria.

"Maaf membuatmu menunggu lama, Elion," ucap Gloria.

"Ciih, Gloria kah ..." ucap Raiga saat melihat Gloria yang tiba-tiba muncul.

WEEESSS..!!

Sebuah anak panah yang mengeluarkan cahaya merah melesat kearah Raiga.

"Ha? Elemen skill : Ice wall ..." ucap Raiga terkejut.

GRRAAAKK..!!

Seketika itu muncul dinding es didepan Raiga. Anak panah yang melesat kearahnya menancap di dinding es tersebut.

"Siall ... Dia juga ada disini kah," gumam Raiga saat melihat Kouta dari kejauhan.

============================

"Aku akan membantumu dari sini, Gloria," ucap Kouta dari kejauhan.

============================

"Cih ... Merepotkan.." gumam Raiga.

Gloria pun menghampiri Elion yang terkapar ditanah.

Gloria memegang tubuh Elion yang tak sadarkan diri dan merasakan denyut nadinya, "Syukurlah dia hanya mengalami Mind down," ucapnya sambil bernafas lega.

"Elion, beristirahatlah sebentar disini. Serahkan saja dia padaku ... Aku dan Kouta pasti akan mengalahkannya," ucap Gloria sambil tersenyum.

Tak lama kemudian dinding es didepan Raiga perlahan hancur.

Raiga pun melihat kearah Gloria, "Pergantian pemain kah ... Menarik," ucapnya.

Terlihat Gloria mengangkat pedangnya bersiap untuk menyerang Raiga, "Kouta bersiaplah," ucapnya.

============================

"Hm, Aku sudah siap kapanpun ..." jawab Kouta dari kejauhan sambil membidik Raiga dengan busur panahnya.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang