Chapter 40 : Bunga Glowrose

357 31 0
                                    

Satu hari sebelumnya, di sebuah desa dekat dengan gua tersebut.

Elion yang terkenal sebagai pembunuh bayaran mengembara kesetiap desa kecil di wilayah perbatasan dan sebagian besar yang meminta jasanya adalah para penduduk desa yang menderita.

"Tuan Elion, tolong usir para perampok yang ada di gua dekat desa. Mereka selalu merampas hasil panen kami, jika seperti ini terus, kami bisa mati kelaparan ... Tolong kami, tuan Elion ..." ucap salah satu penduduk desa yang meminta tolong kepada Elion.

"Baiklah. Aku akan mengurusnya," ucap Elion.

"Terima kasih banyak, tuan Elion ... Kami sangat tertolong ..."

============================
============================

Keesokan harinya, di gua tersebut terlihat Elion berjalan mendekat kearah pintu gua.
Para pasukan ras Beast yang berjaga di gua itu pun melihat kearah Elion yang sedang berjalan mendekat.

"Siapa kau?" ucap salah satu pasukan ras Beast yang melihat Elion.

"Kalian tak perlu tahu. Aku disini hanya ingin memberitahukan pada kalian, pergilah dari sini," ucap Elion.

"Kau mau mengusir kami, kah ... Sayang sekali, kami tidak akan pergi dari sini," ucap salah satu pasukan ras Beast.

"Begitu ya," ucap Elion sambil mengeluarkan pedangnya.

"Kalo begitu akan aku bunuh kalian semua disini," ucap Elion dengan tatapan dingin.

Elion pun membunuh semua pasukan ras Beast yang berjaga di pintu masuk gua dan kemudian ia berjalan masuk ke dalam gua tersebut.

============================

Terlihat Kharlius sedang mencoba melepaskan baju Olivia.

Namun saat sedang mencoba melepas baju Olivia tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari belakang Kharlius.

"Ternyata dunia ini penuh dengan sampah," ucap Elion dengan tatapan dingin sambil memegang pedang yang berlumuran darah di tangan kanannya.

"Hah ... Siapa kau?" kejut Kharlius sambil membalikan badanya kebelakang melihat kearah Elion.

"Siapa? Aku hanya seorang pembunuh yang kebetulan lewat," ucap Elion dengan santainya.

"Kau ... Kau seorang pembunuh bayaran kah?" ucap Kharlius agak panik.

"Terserah kau mau bilang apa. Tapi aku akan membunuhmu disini," ucap Elion dengan tatapan dingin.

"Ciih ..." gumam Kharlius.

'Kenapa dia bisa masuk kesini? Bukankah pria bodoh itu dan pasukannya berjaga di luar ...' batinnya heran.

Kharlius kemudian melihat kearah pedang Elion yang penuh dengan bercak darah.

'Tidak mungkin, dia sudah membunuh semua pasukan itu kah,' batinya tak percaya.

"Siiaall ..." teriak Kharlius sambil mencoba menyerang Elion dengan pisaunya.

WEESSS..!! SRRIIIING..!!

Terlihat Elion menusuk perut Kharlius terlebih dulu dengan pedangnya sebelum Kharlius menyerangnya.

"Dasar breng--sek ..." ucap Kharlius yang perlahan tak sadarkan diri.

SRRIIING..!!

Elion mencabut pedangnya yang menembus tubuh Kharlius.

BRUUKK..!!

Kharlius pun tersungkur tak sadarkan diri.

Elion kemudian berjalan kearah Olivia dan melepas semua ikatannya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Elion kepada Olivia.

"Hm, aku baik-baik saja. Terima kasih telah menolongku," ucap Olivia dengan mata berkaca-kaca seakan mau menangis sambil mencoba berdiri.

'Dia ras Elf kah,' batin Elion saat melihat telinga Olivia.

"Kau tak perlu takut. Aku akan mengantarmu pulang," ucapnya.

"Hm, terima kasih ..." ucap singkat Olivia yang hanya terdiam sambil memperbaiki bajunya yang sedikit terbuka.

Olivia dan Elion pun pergi meninggalkan gua tersebut.

============================

Malam hari di sebuah hutan perbatasan wilayah Elf dan wilayah Manusia terlihat Elion dan Olivia sedang berjalan.

Olivia hanya terdiam sambil mengikuti Elion. Terlihat Olivia sedikit syok dengan apa yang dialaminya hari ini.

"Sebentar lagi kita akan sampai di wilayah Elf," ucap Elion.

Tiba-tiba Olivia menghentikan langkah kakinya sambil menengok kesamping melihat kearah cahaya biru yang terlihat tak jauh dari tempatnya berada.

"Ada apa?" tanya Elion saat melihat Olivia berhenti berjalan.

"Itu ... Cahaya apa?" tanya Olivia sambil menunjuk kearah cahaya biru itu.

Elion menengok kesamping melihat kearah cahaya biru tersebut.

"Kau belum pernah melihatnya, kah ... Ikuti aku," ucap Elion sambil berjalan kearah cahaya biru tersebut bersama Olivia yang berjalan mengikutinya.

Sesampainya di tempat sekumpulan cahaya biru itu.

"Hah ... Indah sekali ... Bunga apa ini?" kejut Olivia saat melihat taman bunga yang mengeluarkan cahaya biru terang.

"Ini adalah taman bunga Glowrose. Bunga ini dapat mengeluarkan cahaya saat malam hari," ucap Elion.

"Aku belum pernah melihat bunga seperti ini sebelumnya ... Bunga ini indah sekali ..." ucap Olivia kagum.

Terlihat cahaya biru yang keluar dari kelopak bunga itu menyinari malam yang berbintang.

Terlihat kunang-kunang berterbangan di sekitar Olivia menghiasi taman bunga tersebut dengan cahaya kelap kelipnya.

"Wah ... Lihatlah ada kunang kunang ... Tempat ini indah sekali ..." ucap Olivia sambil tersenyum senang.

'Syukurlah ...' batin Elion saat melihat senyum Olivia.

Elion melihat bunga biru itu, sekilas ia mengingat masa lalunya bersama Alice.

============================

Disebuah taman bunga terlihat Alice sedang memetik bunga Glowrose.

"Heem ... Baunya sangat harum," ucap Alice saat mencium bunga yang dipetiknya.

Alice melihat kearah Elion yang berdiri disampingnya.

"Neh Elion, apa kau suka bunga?" tanya Alice kepada Elion.

"Bunga kah ... Aku tidak begitu menyukainya," ucap Elion.

"Kenapa? Padahal mereka sangat indah dan harum," ucap Alice.

"Itu karena ..." sejenak Elion terdiam.

"Bukankah bunga hanya cocok untuk seorang perempuan," sambungnya.

"Mah, tidak juga. Menurutku bunga ini cocok untukmu, Elion."

"Bunga ini?"

"Hm ... Neh Elion, apa kau tahu kenapa bunga ini di namakan Glowrose?" tanya Alice.

"Kenapa? Apa kau yang menamainya?"

"Hm, Aku yang menamainya ... Bunga ini kuberi nama Glowrose karena bunga ini dapat mengeluarkan cahaya dalam kegelapan."

"Begitu ya, bunga ini dapat mengeluarkan cahaya kah," ucap Elion sambil melihat taman bunga tersebut.

"Hem, Cahayanya sangat indah, Jika kau melihatnya kau pasti akan menyukainya ..." ucap Alice sambil tersenyum.

============================

Elion tersadar dari lamunannya.

'Hm ... Seperti yang kau bilang, Alice. Cahaya bunga ini memang terlihat indah ...' batin Elion sambil melihat taman bunga Glowrose yang mengeluarkan cahaya biru terang di malam yang berbintang bersama dengan Olivia di sampingnya.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang