Chapter 22 : Kerja sama Tim

472 41 2
                                    

"Kita mulai, Kouta ..." ucap Gloria sambil berlari kearah Raiga.

"Aku akan membunuh kalian berdua disini ..." ucap Raiga sambil bersiap melakukan serangan.

"Elemen skill : Ice shoot ..." ucap Raiga sambil mengarahkan tangan kirinya kearah Gloria.

Seketika itu disekitar Raiga muncul gumpalan es yang mengumpul menjadi bongkahan es besar yang berterbangan diudara.

WEESSS..!! WEESSS..!!

Bongkahan batu es itu kemudian melesat kearah Gloria.

Diatas sebuah gedung tak jauh dari tempat Gloria dan Raiga berada, terlihat Kouta sedang membidik bongkahan es yang melesat kearah Gloria dengan busur panahnya.

"Akan aku hentikan ... Archer skill : Divided arrow ..." ucap Kouta sambil melepaskan anak panahnya.

WEESSS..!!

Anak panah yang mengeluarkan cahaya merah melesat kearah bongkahan es tersebut.

DUAARRR..!! DUAARRR..!!

Bongkahan batu es yang melesat kearah Gloria hancur diudara akibat serangan Kouta.

"Ciih ..." gumam Raiga.

WUUSSS..!!

Seketika itu Gloria muncul didepan Raiga.

"Hiiiaaatt ..." teriak Gloria sambil menebaskan pedangnya kearah Raiga.

STTIIIING..!!

Serangan pedang Gloria berhasil ditangkis oleh Raiga dengan pedang es yang Raiga pegang di tangan kanannya.

"Hanya itu kah ..." ucap Raiga bersiap melakukan serangan balik.

"Hiiiaaatt ..." teriak Raiga sambil menghunuskan pedang esnya kearah Gloria.

WUUSSS..!!

Terlihat perlahan tubuh Gloria berubah menjadi klopak bunga yang berterbangan.

"Combination skill : Dance Flower ..." ucap Gloria yang berubah menjadi kelopak bunga yang berterbangan.

Kelopak bunga tersebut berterbangan mengelilingi Raiga.

SRIIK..!! SRIIK..!! SRIIK..!!

Sedikit demi sedikit tubuh Raiga mulai tersayat.

"Siall ..." gumam Raiga.

"Elemen skill : Ice Golem ..." ucapnya.

Seketika itu muncul bongkahan es yang berterbangan di udara. Bongkahan es tersebut perlahan mendekat kearah tubuh Raiga.

Bongkahan es menyatu dengan tubuh Raiga dan membesar membentuk sebuah Golem es besar dengan Raiga yang berada di dalamnya.

Terlihat Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga melindunginya dari sayatan yang dibuat Gloria.

"Sekarang kau takkan bisa menyerangku," ucap Raiga dari dalam Golem es tersebut.

"Ciih ..." gumam Gloria.

WUUSSS..!!

Klopak-klopak bunga yang berterbangan berkumpul kembali dan menyatu membentuk tubuh Gloria.

"Gloria, Menjauhlah ... Sekarang giliranku," ucap Kouta dari kejauhan sambil membidik Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga dengan busur panahnya.

"Baiklah ..." jawab Gloria sambil menjauh dari Golem es tersebut.

WEESSS..!!

Sebuah anak panah yang mengeluarkan cahaya merah melesat kearah Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga.

DUUAAARRR..!!

Tangan kanan Golem es Raiga hancur terkena serangan Kouta.

"Kerja bagus, Kouta," puji Gloria.

Tak lama kemudia tiba-tiba bongkahan es menyatu kembali membentuk tangan kanan Golem es yang hancur terkena serangan Kouta.

"Ciih ... Dia dapat memperbaiki dirinya sendiri kah," gumam Kouta saat melihat tangan kanan Golem es Raiga kembali seperti semula.

"Hemm ... Hancurkan aku jika kalian bisa," ucap Raiga.

"Siiall ..." gumam Gloria.

Raiga melihat kearah Kouta yang berada diatas sebuah gedung, "Sekarang giliranku," ucapnya sambil bersiap menyerangnya.

GRRAAAKKK..!!

Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga mengambil bongkahan batu besar.

"Terimalah ini ..." teriak Raiga.

WEESSS..!!

Golem es itu melemparkan bongkahan batu besar kearah Kouta.

"Gawat ..." gumam Kouta sambil berusahan menghindar.

DUUAAARRR..!!

Bongkahan batu besar menghancurkan gedung tersebut.

Golem es Raiga kemudian berbalik menghadap kearah Gloria.

"Sekarang giliranmu, Gloria ..." ucap Raiga sambil bersiap menyerang Gloria.

"Hiiaaatt ..." teriak Raiga sambil menghantamkan tangan Golem esnya kearah Gloria.

"Siall ..." gumam Gloria sambil mencoba menghindar.

WEESSS..!! DUAARRR..!!

Hantaman tangan Golem es tersebut membuat tanah disekitarnya hancur.

Terlihat Gloria berhasil menghindar.

"Ciih ... Berhasil menghindar kah," ucap Raiga agak kesal.

Raiga mengangkat kedua tangan Golem esnya keatas, "Sekarang apa kau bisa menghindari ini," ucapnya.

'Gawat ...' batin Gloria.

"Hiiiiaaatt ..." teriak Raiga sambil menghantamkan kedua tangan Golem esnya kearah Gloria.

WEEESSS..!! GRAAKKK..!!

Tiba-tiba dua tangan hitam besar muncul dari dalam tanah dan memegang kedua tangan Golem es Raiga, membuat gerakan tangannya terhenti.

"Apa!?" kejut Raiga.

"Elion ..." ucap Gloria saat melihat Elion yang berdiri dibelakangnya.

"Sekarang, Gloria ..." ucap Elion dengan wajah sangat kelelahan.

"Hem ..." jawab Gloria.

WUUSSS..!!

Gloria melompat kearah dada Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga.

"Sword skill : Blue Sting ..." ucapnya.

Seketika itu pedang Gloria mengeluarkan cahaya biru terang.

"Ha!?" kejut Raiga saat melihat serangan Gloria.

"Hiiiaaatt ..." teriak Gloria sambil menghujamkan pedangnya tepat kearah dada Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga.

WEESSS..!! DUAARRR..!!

Serangan Gloria membuat lubang cukup besar di dada Golem es tersebut hingga membuat tubuh Raiga terlihat.

"Kouta ..." teriak Gloria sambil melompat menjauh.

WEEEESSS..!!!

Seketika itu sebuah anak panah yang mengeluarkan cahaya merah melesat kearah lubang di dada Golem es yang menyelimuti tubuh Raiga.

"Siall ..." gumam Raiga kesal saat melihat anak panah melesat tepat ke arahnya.

DUUAAAARRRR...!!!

Golem es tersebut hancur akibat terkena serangan Kouta.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang