Chapter 08 : Mimpi buruk

898 85 1
                                    

Saat pulang sekolah Lisa melintasi salah satu gang sepi di Jakarta, tidak di sangka dia melihat Elion dan dua pria di gang sepi tersebut.

'Dia ... Bukankah itu Elion. Apa yang dia lakukan disini,' batin Lisa dalam hatinya sambil mengintip dari kejauhan.

Elion menatap salah satu pria tersebut dengan tatapan dingin.

"Apa kau tahu dimana dia?" tanya Elion kepada salah satu pria tersebut.

"Aku ... Aku tidak tahu dimana dia," ucap salah satu pria tersebut agak panik.

"Baiklah kau boleh pergi," ucap Elion.

Pria tersebut berjalan pergi namun saat baru saja melewati Elion tiba-tiba.

SRRIIIING..!!

Perut pria tersebut tertusuk oleh pedang Elion.

"Ka-u ..." ucap pelan pria tersebut dengan perut dan mulut yang mengeluarkan darah.

SRRIIING..!!

Elion menjabut pedangnya yang menembus tubuh pria tersebut.

"Maaf, aku tidak bilang kau bisa pergi hidup-hidup," ucap Elion dengan tatapan dingin.

BRUUKK..!!

Pria tersebut pun tersungkur di tanah.

"......." Lisa menutup mulutnya sendiri dengan tangannya karena terkejut melihat Elion membunuh pria itu.

"Sampai dimana tadi," ucap Elion sambil melihat ke pria yang satunya.

"Kau ... Kau siapa sebenarnya?" tanya pria itu dengan wajah ketakutan.

"Kau tidak perlu tahu," jawab Elion dengan tatapan dingin.

KRAAKK..!!

Lisa menginjak ranting pohon saat mencoba pergi dari tempat tersebut, seketika itu Elion menengok kebelakang.
Lisa yang ketakutan pun langsung berlari pergi meninggalkan tempat itu.

============================
============================

Sesampainya Lisa di rumahnya dia langsung mengunci pintu rumahnya. Sambil terengah-engah kelelahan Lisa kemudian bersandar di pintu rumahnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi," gumam Lisa yang masih belum percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Tiba-tiba Elion muncul dari dalam rumah Lisa sambil memegang pedang yang berlumuran darah.

"Ha!?" Lisa pun terkejut saat melihat Elion muncul dari dalam rumahnya.

"Apa kabar Lisa," ucap Elion sambil perlahan berjalan mendekat kearah Lisa.

"Kenapa ... Kenapa kau membunuh mereka? Kau bukanlah Elion yang aku kenal ..." ucap Lisa yang seakan akan tidak percaya.

Elion menghentikan langkah kakinya.

"Ho, Jadi kau melihat semuanya kah. Apa boleh buat sepertinya aku akan membunuhmu, Lisa," ucap Elion dengan tatapan dingin.

"Elion, kau ..." ucap Lisa sambil meneteskan air mata.

SRRIIIING..!!

"Ha!?" Lisa terbangun dari tempat tidurnya.

"Huff ... Hanya mimpi kah," ucap Lisa dengan wajah pucat.

============================
============================

Pagi hari di ruang makan, terlihat Lisa sedang sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.

'Aku jadi kepikiran yang dikatakan Gloria tentang Elion kemarin itu benar,' batin Lisa sambil memakan sarapannya.

Lisa menepuk-nepuk pipinya dengan kedua tangannya.

'Lisa kau harus berpikir positif ... Mana mungkin dia mau melakukan hal itu,' batin Lisa dalam hatinya.

"Yosss ... Semuanya pasti baik baik saja,"

"Gawat ... Sudah hampir jam tujuh aku harus cepat berangkat sekolah," ucap Lisa saat melihat kearah jam.

============================
============================

Lisa pun bergegas berangkat sekolah. Namun saat di perjalanan menuju sekolah tiba-tiba muncul dua orang pemuda menghalangi jalannya. Dua orang pemuda itu adalah Raiga dan Hellios.

"Siapa kalian? Kenapa kalian menghalangi jalanku?" tanya Lisa kepada kedua pemuda tersebut.

"Maaf nona, sepertinya hari ini kau tidak bisa berangkat sekolah," ucap Raiga.

============================
============================

Sore harinya di salah satu taman di Jakarta, Terlihat Elion menemui Shinra.

"Kenapa kau memanggilku kesini?" tanya Elion.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," jawab Shinra.

"Apa kau ingin menanyakan tentang Faltory. Sayang sekali aku sudah tidak berminat tentang hal itu."

"Bagimana kalo kita ubah kesepakatan kita. Kau bawakan Faltory padaku, aku akan kembalikan perempuan yang bernama Lisa padamu," ucap Shinra.

SRRIIIING..!!

Seketika itu Elion menghunuskan pedangnya kearah leher Shinra.

"Apa maksudmu?" ucap Elion dengan tatapan tajam. "Kenapa kau membawa Lisa, dia tidak ada hubunganya dengan semua ini," sambungnya sambil masih menghunuskan pedangnya.

"Aku membawanya sebagai jaminan. Kau hanya perlu membawa Faltory padaku dan aku akan megembalikan Lisa padamu. Bagimana apa kau mau? Jika kau tidak mau, mungkin kami akan melakukan sesuatu pada Lisa," ucap Shinra dengan wajah serius.

Elion hanya terdiam sambil memasukan pedangnya kembali.

"Dimana benda itu berada?" tanya Elion sambil membalikan badannya.

"Benda itu berada di tempat persembunyian Gaell."

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang