Chapter 41 : Ucapan terima kasih

366 32 0
                                    

"Mungkin sebaiknya malam ini kita beristirahat disini. Malam hari berjalan di tengah hutan cukup berbahaya," ucap Elion.

"Hm ... Baiklah," ucap Olivia.

============================

Disekitar taman bunga Glowrose terlihat Elion dan Olivia sedang duduk di samping api unggun.

"Ano ... Kalo boleh tahu, namamu siapa?" tanya Olivia kepada Elion.

"Namaku Elion, hanya Elion."

"Elion kah. Namaku Olivia Farrensia, panggil saja Olivia," ucap Olivia sambil tersenyum.

"Ternyata kau putri Raja Elf Garrius Farrensia kah," ucap Elion.

"Eh, kau tahu Ayahku?" ucap Olivia agak terkejut.

"Mah, sedikit."

"Ano Elion ... Kalo boleh tahu, kenapa kau mau menyelamatkanku? Bukankah kita ras yang saling bermusuhan," ucap Olivia.

Elion memandang kobaran api unggun di depannya.

"Ras Manusia dan Elf kah ... Nah Olivia, Apakah kita harus mempunyai alasan untuk menolong ras lain?"

Sejenak Olivia terdiam saat mendengar perkataan Elion.

"Mah, aku melakukannya karena aku ingin melakukannya," ucap Elion.

"Begitukah ... Ternyata kau orang baik ya," ucap Olivia sambil tersenyum.

"Aku bukan orang baik seperti yang kau kira, aku hanyalah ..." ucap Elion yang sejenak terdiam.

'Aku hanyalah seorang pembunuh berdarah dingin,' batinnya sambil melihat tangan kanannya.

"Sejujurnya aku sangat berterima kasih padamu, Elion ... Kukira tidak ada seorang pun yang akan menolongku ... Tapi kau datang menyelamatkanku. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku, jika kau tidak datang menolongku. Aku sungguh berterima kasih padamu, Elion ..." ucap Olivia.

"Hm, sama-sama ... Lebih baik sekarang kau beristirahat. Kau pasti sangat lelahkan," ucap Elion yang memejamkan matanya sambil duduk bersandar di sebuah pohon di belakangnya.

"Baiklah," ucap Olivia.

============================
============================

Keesokan paginya terlihat di samping api unggun yang sudah padam Olivia sedang tertidur dengan posisi duduk bersandar di sebuah pohon.

"Sudah pagi kah," gumamnya saat terbangun dari tidurnya.

"Ini ..." ucap pelan Olivia saat merasakan syal merah melingkar di lehernya. Syal itu adalah milik Elion.

"Ah ... Hangatnya," sambungnya sambil memegang syal tersebut.

Olivia kemudian melihat Elion yang masih tertidur sambil bersandar di sebuah pohon.

"Ternyata kau memang orang baik," ucap pelan Olivia sambil tersenyum saat melihat Elion tak mengenakan syal merahnya.

Angin perlahan berhembus menerpa mereka berdua.

Terlihat di atas kepala Elion sebuah daun kering jatuh tepat di kepalanya.

Olivia yang melihatnya kemudian mendekat kearah Elion dan mengambil daun itu yang berada di kepalanya.

Saat sedang mengambil daun itu, Olivia sejenak memandang wajah Elion yang masih tertidur itu dari dekat.

'Jika di lihat dari dekat dia, cukup tampan juga ...' batinnya sambil membelai rambut Elion yang menutupi sebagian mata kirinya.

Seketika itu terlihat Elion terbangun dari tidurnya.

"Olivia, kau sudah bangun kah," ucap Elion saat melihat Olivia sudah terbangun tepat di depannya.

"Hem," ucap Olivia dengan wajah memerah.

"Kau kenapa? Sakit kah?" tanya Elion saat melihat wajah Olivia yang memerah.

"Aku baik-baik saja," ucap Olivia dengan wajah malu sambil mempalingkan wajahnya kesamping dan sedikit menjauh dari Elion.

"Syukurlah jika kau baik-baik saja ... Kalo begitu kita akan bergegas berangkat, sebentar lagi kita akan sampai di kerajaan Elf," ucap Elion sambil mencoba berdiri.

============================
============================

Sesampainya di Kerajaan Elf.

Pagi hari di pintu gerbang perbatasan kerajaan Elf.

"Akhirnya kita sampai juga," ucap Olivia yang berdiri di depan pintu gerbang tersebut.

Olivia kemudian melihat kearah Elion.

"Elion, Terima kasih telah menolongku ..." ucapnya sambil mengembalikan syal merah milik Elion.

"Hm, sama-sama ..." ucap Elion sambil menerima syalnya.

"Oh iya. Olivia bawa ini," ucap Elion sambil memberikan sebuah gulungan kertas.

Olivia pun menerima gulungan kertas itu.

"Ini ... Surat resmi kerajaan, kenapa kau memilikinya?" ucap Olivia saat melihat stempel kerajaan di gulungan kertas tersebut.

"Aku menemukannya di gua itu," ucap Elion.

"Kharlius yang membawanya kah," gumam Olivia.

GRAAKK..!!

Pintu gerbang kerajaan tersebut terbuka.

"Putri Olivia ... Syukurlah putri kembali dengan selamat ..." ucap prajurit penjaga gerbang itu saat melihat Olivia.

"Hm, maaf membuat kalian kawatir," ucap Olivia sambil melihat kearah penjaga gerbang tersebut.

"Ano, Elion ..." ucap Olivia sambil membalikan badannya kebelakang.

Terlihat Elion sudah menghilang tak terlihat di belakangnya.

"Elion? Dia sudah pergi kah," ucap Olivia saat tak melihat Elion dibelakangnya.

"Putri Olivia, silakan masuk. Yang Mulia Raja telah menunggu tuan Putri ..." ucap penjaga gerbang.

"Oh, iya ..." ucap Olivia sambil berjalan masuk ke Krajaan Elf tersebut.

'Sampai jumpa lagi, Elion ...' batin Olivia sambil tersenyum.

Sejak saat itu sesekali Olivia pergi diam diam keluar kerajaan untuk menemui Elion.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang