Chapter 39 : Awal pertemuan

368 33 0
                                    

Dua tahun yang lalu di Kerajaan Elf.
Pagi hari di taman kerajaan, terlihat Olivia sedang berada di taman bersama dengan pamannya.

"Apa yang paman ingin bicarakan denganku?" tanya Olivia.

WUUSSS..!!

Tiba-tiba di langit terlihat sebuah elang besar terbang di atas taman itu dengan seorang dari ras Beast yang menungganginya.

'Sudah dimulai kah,' batin Paman Olivia sambil tersenyum kecil.

"Apa? Kenapa ada ras Beast disini?" kejut Olivia saat melihat ras Beast yang menunggangi burung besar tersebut.

"Hm, itu karena dia yang akan membawamu pergi dari sini," ucap Pamannya.

"Ha ... Apa maksudmu, paman ..." kejut Olivia saat mendengar ucapan pamannya.

WUUSSS..!!!

Seketika itu elang besar tersebut melesat kearah Olivia dan menangkapnya dengan kakinya dan membawannya terbang.

"Selamat tinggal, Olivia ..." ucap Pamannya.

============================

Diruang tahta Raja Elf terlihat Pamannya Olivia sedang menghadap Raja Elf.

"Kharlius, apa benar Olivia diculik oleh ras Beast?" tanya Raja Elf kepada pamannya Olivia yang bernama Kharlius.

"Benar, Yang Mulia ... Maaf aku tidak bisa melindungi tuan Putri," ucap Kharlius.

"Kau tak perlu meminta maaf, ini bukanlah salahmu. Yang terpenting saat ini bagaimana cara kita menyelamatkan Olivia."

"Terima kasih, Yang Mulia ... Ras Beast itu juga memberikan sebuah pesan kepada Yang Mulia."

"Pesan?"

"Hm, ini Yang Mulia, silakan dibaca," ucap Kharlius sambil memberikan gulungan kertas yang terikat pada sebuah anak panah.

Raja Elf pun menerima anak panah itu dan membuka gulungan kertasnya dan Ia kemudian membacanya.

"Apa ... Dia ingin kita memberikan sebagian willayah kerajaan Elf kepada ras Beast, yang benar saja ..." ucap Raja Elf agak kesal sambil meremas kertas itu dan membuangnya.

"Dasar ras Beast brengsek ... Kita harus bagaimana, Yang Mulia? Jika kita tidak memberikan sebagian wilayah kita, Olivia akan terbunuh ..." ucap Kharlius.

"Hm, kau benar ... Putriku Olivia merupakan penerus Kerajaan Elf. Apapun yang terjadi kita harus menyelamatkannya."

Terlihat Kharlius tersenyum kecil, 'Akhirnya ...' batinnya.

"Yang Mulia, tugaskan aku sebagai pembawa pesan untuk ras Beast," ucap Khalius.

"Apa kau yakin, Kharlius? Kau mungkin bisa terbunuh."

"Aku sangat yakin, Yang Mulia. Aku ingin menyelamatkan putri Olivia sebagai tanda maafku karena aku tidak bisa melindunginya."

"Begitukah ... Baiklah, aku akan menunjukmu sebagai pembawa pesan Kerajan Elf untuk ras Beast."

"Terima kasih, Yang Mulia. Aku berjanji akan membawa putri Olivia kembali ke kerajaan dengan selamat," ucap Kharlius.

============================
============================

Satu hari kemudian di sebuah gua tempat markas pasukan ras Beast beristirahat dan bersembunyi.

Tak lama kemudian seseorang masuk kedalam gua tersebut.

"Akhirnya kau datang juga, Kharlius," ucap komandan pasukan ras Beast saat melihat Kharlius.

"Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Kharlius.

"Bagaimana, apa kau sudah membawa surat kerajaannya?" tanya komandan pasukan ras Beast kepada Kharlius.

"Tentu saja ..." ucap Kharlius sambil menunjukan sebuah gulungan kertas dari Kerajaan Elf.

"Kerja bagus. Dengan begini kita bisa menguasai sebagian wilayah Elf."

"Hm ... Sesuai rencana sekarang kau kirim pembawa pesanmu, dan beritahukan mereka bahwa aku dan Olivia telah terbunuh," ucap Kharlius.

"Baiklah," ucap komandan pasukan ras Beast sambil pergi kearah pasukannya.

"Woy, kau ... Pergilah dan beritahukan kepada Raja Elf, bahwa Kharlius dan Olivia telah kami bunuh ..." ucap komandan tersebut menyuruh salah satu pasukannya.

============================

Disalah satu ruangan di gua tersebut terlihat Olivia dengan kedua tangan dan kakinya terikat dengan mulutnya yang tertutup kain. Dia terkurung di ruangan tersebut.

Terlihat Kharlius berjalan masuk ke ruangan dimana Olivia berada.

Terlihat Olivia agak terkejut saat melihat Kharlius. Olivia mencoba berbicara namun suaranya tidak terdengar karena kain yang menutupi mulutnya.

"Maaf putri Olivia, aku akan membunuhmu disini," ucap Kharlius sambil mengeluarkan sebuah pisau.

Terlihat Olivia yang masih terikat mencoba melepaskan diri namun usahanya sia-sia.

"Mah ... Kau tak perlu takut, aku akan membunuhmu secara perlahan," ucap Kharlius sambil berjalan mendekat kearah Olivia.

Saat Kharlius melihat tubuh Olivia ia sejenak terdiam.

"Hmm ... Kau mempunyai tubuh yang bagus juga, Olivia."

"Kulitmu juga putih dan mulus ..." gumam Kharlius sambil menyentuh wajah Olivia.

"Mungkin aku akan bermain dengan tubuhmu terlebih dulu sebelum aku membunuhmu," ucap Kharlius sambil melihat kearah tubuh Olivia.

'Siapapun tolong aku ...' batin Olivia sambil meneteskan air matanya.

Terlihat Kharlius mencoba melepaskan baju Olivia.

Namun saat sedang mencoba melepas baju Olivia tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari belakang Kharlius.

"Ternyata dunia ini penuh dengan sampah," ucap Elion dengan tatapan dingin sambil memegang pedang yang berlumuran darah di tangan kanannya.

The Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang