Jangan lupa tap bintang pojok kiri sebelum membaca 😀
Happy Reading🌱
Ana menatap wajahnya di cermin. Kelopak matanya semakin membengkak. Berat rasanya matanya untuk terbuka. Kepalanya pun terasa ngilu tiap kali ia membuka mata.
Lina menatapnya sambil merespon beberapa teman sekamarnya yang berpamitan pergi.
"Mau aku ambilkan air hangat?" tawar Lina.
Ana menggeleng.
"Aku butuh cokelat."
"Cokelat gak bakal bikin bengkak di mata kamu ilang."
Ana menggigit bibirnya.
"Kalau begitu, aku gak masuk hari ini deh! Tolong ijinkan aku ya?"
"Tapi hari ini ada kuis An, kalau kamu gak ikut, bagaimana kamu bisa dapat nilai?"
Ana menghela nafas.
"Memangnya semalem kamu ngapain aja? Kenapa bisa nambah tu mata?"
"Ya Allaaah ... " Ana memijat - mijat matanya sambil duduk di samping Lina.
"Kali ini aku ingin amnesia saja," lanjut Ana.
"Hush, kalau ngomong jangan sembarangan! Ucapan itu juga doa, gak baik ah!"
"beneran Lin, kepalaku benar-benar sakit. Mungkin kalau aku bawa istirahat seharian akan lebih enak."
"Jadi bener nih gak ikutan kuis hari ini?" Lina memastikan.
Ana mengangguk pasti.
_BFA༊*·˚
Lina memasuki kantin kampus bersama temannya. Ia melihat Bagus tengah duduk di pojok ruangan bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya.
Lina beranjak mendekati Bagus dengan ragu.
"Assalamu'alaikum, maaf mengganggu sebentar!" ucap Lina pelan setelah sampai di tempat Bagus.
Bagus menoleh.
"Ustad Bagus, ada yang mau saya bicarakan sebentar kalau boleh."
"Oh.. boleh."
Bagus bangkit dari duduknya, lalu menunjuk ke luar kantin.
"Kita bicara di sana saja?" tawarnya kemudian.
Lina mengangguk setuju.
Gus Fahmi baru saja keluar dari toilet saat Lina dan Bagus keluar dari kantin.
Sekilas ia melihat Bagus dan Lina yang melewatinya dan mengobrol di luar.
"Ustad ingat saya?" tanya Lina.
Bagus mengangkat alisnya.
"Maaf, tapi siapa?" tanyanya.
"Saya Lina, teman Ana yang semalam di ruang rapat."
"Oh, iya iya Lina. Ada apa?"
"Emh.. sebenarnya saya tidak enak ngomong ini sama Ustad."
"Masalah apa dulu?"
"Ana."
"Ana? Kenapa dengan Ana? Apa dia sakit?" Bagus cemas.
"Bukan, tapi apa ustad tau kenapa dia sampai mondok di sini?"
Bagus menggeleng ragu.
"Itu karena Ustad. Karena dia ingin mencari tau apa penyebab Ustad pergi ke Turki tanpa pamit padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pesantren༊*·˚ [END]
Teen Fiction[SUDAH DI TERBITKAN] sekelumit tentang... #Ana : Perempuan yang mempunyai sifat ceria, ceplas ceplos dan santri baru yang mondok karena rasa ingin taunya, mengenai penyebab kakak sepupunya yang tiba tiba pergi ke Turki tanpa pamit padanya. dan Pen...