Happy Reading🌱
“Tadi ketemu dimana sama Kak Fahmi?” Ning Aisy membuka percakapan sambil menunggu pesanannya datang.
Mereka duduk di kantin rumah sakit bagian luar. Sengaja mengambil tempat diluar ruangan agar bisa menikmati sejuknya angin berhembus lewat hentakan daun-daun beringin yang menaunginya.
“Ada warga yang ngasih tau, ketemu di jalan tadi.”
Gus Azmi menjawab sambil membuka sebuah cemilan yang tersaji di atas meja mereka.
“Kak Fahmi sendirian?”
Gus Azmi tampak berfikir sejenak, berarti Bagus masih belum menceritakan apapun pada Adiknya. Hatinya sedikit bersyukur untuk itu, paling tidak Ning Aisy tidak akan berfikir yang macam-macam lagi tentang mereka.
“Kak…!” Ning Aisy mencoba menyadarkan Gus Azmi.
“Oh iya iya…” Gus Azmi mengangguk.
“Iya apanya?”
“Iya, Fahmi tadi sendirian di rumah warga".
“Trus Ana?”
Gus Azmi masih belum menyiapkan jawaban untuk ini. Apa yang seharusnya dia jawab pada Adiknya tentang Ana.
“Ana.. sepertinya Bagus yang menemukannya tadi dan langsung mengantarnya pulang. Apa tadi Aisy gak ketemu sama Ana?” Gus Azmi mencoba mengalihkan perhatian.
Ning Aisy menggeleng. Ratna beranjak dari duduknya, berjalan ke dalam kantin. Mengambil beberapa kudapan yang mungkin bisa dinikmati oleh Gus dan Ningnya itu.
Gus Azmi mengerutkan keningnya. Kenapa Bagus bisa tidak bersama dengan Ana?! Bukankah tadi jelas dia pulang bersama Ana. Lalu Ana kemana?!
“Kak Azmi ke belakang sebentar ya..” Gus Azmi pamit menjauh dari pandangan Ning Aisy. Rasa khawatirnya tidak bisa ia tahan begitu saja. Ia membuat sebuah panggilan pada Bagus.
.🐣🐣🐣🐣🐣
.
Bagus yang masih menunggu jawaban dari Gus Fahmi harus tertunda karena dering ponsel di sakunya. Ia sedikit menjauh dari Gus Fahmi.
“Assalamu’alaikum Gus!” Bagus menjawab.
“Wa’alaikum salam Bagus, apa benar kamu tadi pulang menjemput Aisy tidak bersama Ana?” suara di seberang.
“Inggeh Gus.”
“Loh, terus Ana kemana? Gak mungkin kalau kamu antarkan dia ke rumah dulu. Karena kalau kamu antar dia dulu, jam segini kamu pasti belum sampai sini dengan Aisy.”
“Maaf Gus, Ana sudah pulang duluan tadi.”
Gus Fahmi menoleh ke arah Bagus yang sibuk menerima telpon saat mendengar nama Ana di sebut.Kak Azminya kah yang menelepon dan menanyakan keberadaan Ana juga? Batinnya.
“Pulang bagaimana? Kamu biarkan dia pulang sendirian?”
“Inggeh Gus..”
“Bagus, kamu biarkan wanita belum bersuami pulang sendirian naik kendaraan umum? Itu berbahaya.” Terdengan dengan jelas nada kekhawatiran Gus Azmi.
“Ana naik ojek Gus, insyaAllah akan aman sampai rumah.” Bagus mencoba menekan kekhawatirannya sendiri.
“Astaghfirullah Bagus, ojek?” terdengar Gus Azmi begitu emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pesantren༊*·˚ [END]
Teen Fiction[SUDAH DI TERBITKAN] sekelumit tentang... #Ana : Perempuan yang mempunyai sifat ceria, ceplas ceplos dan santri baru yang mondok karena rasa ingin taunya, mengenai penyebab kakak sepupunya yang tiba tiba pergi ke Turki tanpa pamit padanya. dan Pen...