Happy Reading🌱
Gus Azmi tersenyum lebar saat akan melepas kepergian Ana. Pasalnya, bros pemberiannya kini nangkring manis di dada sebelah kiri Ana.
Gus Fahmi yang juga menunggu Ana di parkiran tampak menelan ludahnya melihat tatapan Gus Azmi.
Ning Aisy berjalan di samping Ana dengan sebuah tas kertas ditangannya. Ning Aisy menyodorkan tas di tangannya ke arah Gus Fahmi.
Gus Fahmi tampak ragu untuk menerimanya. Ia menoleh ke arah Gus Azmi yang sudah memberi kode padanya agar menerima tas itu.
Ana sengaja membuang pandangannya ke arah lain agar tak perlu melihat adegan mereka.
Dengan sangat terpaksa, Gus Fahmi menerima tas itu.
Ning Aisy terlihat bahagia.
"Di pakai ya Kak," ucapnya.
Gus Fahmi mengangguk mengiyakan.
Gus Azmi kembali menatap Ana.
Ana menutupi bros di dadanya dengan tangannya. Sontak Gus Azmi tertawa.
"Terimakasih sudah mau menerimanya," Ucapnya kemudian.
"Sama-sama," Jawab Ana cepat.
Khodam yang kemarin mengantar mereka datang.
Setelah mengucap salam pada Gus Azmi dan Ning Aisy, khodam itu langsung membukakan pintu mobil untuk Ana dan Gus Fahmi.
Gus Fahmi melangkah masuk lebih dahulu.
Tapi Ana langkahnya terhenti karena ia merasa seperti ada yang menarik gamisnya. Sekali lagi ia mencoba menaiki mobil, tapi tetap saja langkahnya tertahan. Ia menoleh ke belakang.
Gus Azmi berdiri tepat di belakangnya dengan posisi tangan siap untuk menutup pintu mobil.
Lirikan Ana beralih ke kakinya.
Seketika Ana menghela nafas kesal sambil menyambungkan alisnya ke arah Gus Azmi.
Gus Azmi yang tidak mengerti hanya mengangkat alisnya. Ana memberi kode agar Gus Azmi melihat ke bawah. Dan benar saja, gamis Ana tertahan oleh pijakan kaki Gus Azmi.
Pantas saja Ana tidak bisa melangkahkan kakinya.
"Oh, afwan!"
Gus Azmi mengangkat kakinya seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya.
Ana menggeleng-gelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam mobil.
Ning Aisy malah terkekeh melihat kekonyolan Kakaknya yang tanpa sengaja menginjak gamis Ana.
"Assalamu'alaikum." Mereka bersamaan mengucap salam pada Ning Aisy dan Gus Azmi. Berpamitan.
_BFA༊*·˚
"Mal, nanti setelah isi bensin kita berhenti sebentar di Toko Buku sebentar ya?"
"Inggeh Gus."
Gus Fahmi membuka kaca jendela mobilnya lebih lebar.
Menatap seraut wajah mungil dari balik spion. Ia tampak seperti menimang-nimang untuk membicarakan sesuatu pada Ana.
Senyumnya merekah saat melihat Ana seakan tak bisa menahan kantuknya lagi.
Beberapa kali Ana menguap dan mencoba untuk membuat matanya tetap terbuka agar tidak tertidur di mobil.
Namun apa daya, kepala kecil yang ditutupi hijab berwarna abu itu akhirnya terantuk-antuk ke pintu mobil dengan mata terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pesantren༊*·˚ [END]
Teen Fiction[SUDAH DI TERBITKAN] sekelumit tentang... #Ana : Perempuan yang mempunyai sifat ceria, ceplas ceplos dan santri baru yang mondok karena rasa ingin taunya, mengenai penyebab kakak sepupunya yang tiba tiba pergi ke Turki tanpa pamit padanya. dan Pen...