Hay saya mau nanya, kalian suka sama siapa sih?.
Fahmi?
Bagus?
Azmi?
Hahaha ga ada sekedar nanya aja 😂
Ada apa?
Kenapa?
Scrool aja kebawah kali aja ada apa. :v
Terus berenang 🐤🐤
Ih ka naya ngeselin, eh ngangenin wkwkwk 😂😂
Pliss jangan kesel, aku bawa bawa nih :v
Double up 😆
Happy Reading 😂
.
.
.
.
Bagus menyodorkan tisu yang ada di atas dashboardnya. Memberi waktu pada Ana untuk meinkmati tangisnya.
Bagus lalu keluar dari mobil dan berdiri menyandar pada pintu mobilnya. Menunggu hingga Ana tenang sambil membaca rotibul haddad di ponselnya.
Seorang gadis berjilbab abu yang tadi sempat memotretnya kembali terpaku menatap Bagus di parkiran. Langkahnya terhenti saat ia akan berjalan menuju minimarket yang ada di halaman depan rumah sakit. Bibirnya kembali tersenyum saat melihat Bagus tampak khusyuk memperhatikan ponselnya.
Bahkan tadi dia terlihat sangat rapuh, tapi sekarang malah sibuk dengan gadgetnya.
'Aneh' Gumamnya sebelum akhirnya ia melanjutkan langkahnya keluar dari parkiran rumah sakit._BFA༊*·˚
Gus Azmi masuk ke dalam ruangan Gus Fahmi dengan tergesa-gesa, namun ia harus kecewa karena Ana sudah tidak ada lagi di sana.
"Ana sudah pulang?" tanyanya saat melihat Gus Fahmi menoleh ke arahnya.
"Mungkin belum jauh," jawab Gus Fahmi pelan. Jika keadaannya memungkinkan, tentu ia akan berlari mengejarnya.
Gus Azmi cepat membuka pintu kembali dan keluar, mencoba mencari Ana. Beruntung, ia menemukan Bagus yang masih berdiri menatap layar handphonenya di samping mobilnya. Bergegas Gus Azmi berjalan menuju Bagus.
"Bagus."
Bagus terkejut lalu menyimpan ponselnya di sakunya kembali.
"Ana?" tanya Gus Azmi.
Bagus menjauh dari pintu mobilnya. Kaca mobil Bagus yang tak tertutup menghadirkan pemandangan memilukan di samping sana.
Ana yang tengah sesenggukan menangis sendiri. Menutup wajahnya dengan paper bag di tangannya.
Gus Azmi menghela nafas penuh penyesalan. Ia melangkah ragu ke arah pintu mobil sebelah kiri. Mengetuknya pelan.
Ana mengangkat wajahnya, menjauhkan paper bag di tangannya. Lalu menarik selembar tisu disampingnya. Matanya terlihat sangat sembab, bahkan mungkin saat ini ia sudah merasakan sakit kepala yang teramat sangat akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata.
"Bisa bicara sebentar?" tanya Gus Azmi.
Ana mengelap air mata dan sisa melernya dengan tisunya, lalu keluar dari mobil Bagus.Gus Azmi tersenyum melihat Ana yang tampak seperti anak kecil, sesenggukan di depannya. Ia mengedarkan pandangannya ke arah taman di samping minimarket. Pandangannya jatuh pada beberapa bangku taman yang tepat berada di bawah pohon beringin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pesantren༊*·˚ [END]
Ficção Adolescente[SUDAH DI TERBITKAN] sekelumit tentang... #Ana : Perempuan yang mempunyai sifat ceria, ceplas ceplos dan santri baru yang mondok karena rasa ingin taunya, mengenai penyebab kakak sepupunya yang tiba tiba pergi ke Turki tanpa pamit padanya. dan Pen...