Prolog

7.9K 293 487
                                    

Happy Reading!

•••

"Hey ayolah kita bermain," ajak perempuan berambut ikal.

"Ayo!" jawab temannya lalu merangkul perempuan yang mengajak main itu.

"Kita mau main apa?" tanya perempuan yang sedang terduduk di bawah pohon rindang.

"Bagaimana kita bermain karet? Kita sudah lama tidak bermain itu!" usul perempuan yang sedang memegang sendalnya.

Mereka berempat memang selalu bersama apalagi kalau liburan sekolah telah tiba mereka akan menghabiskan waktunya untuk bermain bersama.

Kenangan itu, selalu saja berputar di kepala perempuan yang sedang terduduk di taman sekolah.

Mila menggelengkan kepalanya, perempuan itu terlalu larut dalam kenangan tersebut yang dengan lancangnya selalu menghantui Mila setiap hari.

"Hei!" ujar seorang laki-laki membuat Mila tersadar dari lamunannya, dirinya menatap laki-laki di hadapannya.

"Ngapain disini?" tanya laki-laki itu.

"Nunggu bel masuk," jawab Mila dengan santai.

"Bel udah berdering tiga puluh menit yang lalu."

Mila membelakkan matanya tidak percaya dengan ucapan laki-laki di depannya, perempuan itu bangkit dari duduk.

"Sekarang ikut gue, karna lo harus di hukum," ucap Rendy lembut membuat Mila menghembuskan napasnya dengan kasar.

"Maaf kali ini gue nggak bisa bantu ya Mil, ini amanat dari kepala sekolah," tambah Rendy, lalu mengajak Mila memasuki lapangan sekolah yang ramai karna hari ini adalah hari senin pertama kali masuk sekolah setelah libur panjang.

Mila berjalan menuju depan lapangan dimana ada satu laki-laki yang sudah berdiri.

"Nambah lagi," ujar laki-laki paruh baya yang melihat kehadiran Mila.

"Kalian berdua ini kakak kelas, baru juga naik kelas tapi udah telat masuk," tambah laki-laki itu, si kepala sekolah SMA Nusa Bangsa, yang hari ini mengisi amanat di upacara pagi ini.

Mila menghembuskan napasnya dengan kasar, ini kesalahannya karna sudah melamun di taman belakang sekolah, ini adalah hukuman pertamanya selama perempuan itu bersekolah.

Sedangkan seorang laki-laki yang berada di sebelah Mila, menatap perempuan itu dengan terang-terangan dan di tangkap basah oleh Mila. Namun, Mila langsung mengalihkan pandangan, perempuan itu pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi, karna tidak ingin ada masalah lagi setelah ini. 

•••

Hola!

Terimakasih sudah mampir ke ceritaku dan memberikan vote untuk cerita ini. Aku sedang memperbaiki cerita ini, aku tau aku belum pro dalam menulis tapi aku usahakan aku akan berikan yang terbaik, aku juga unpublish beberapa part karna sedang di perbaiki, biar kalian yang baca enak.

Semoga kalian suka! Jangan lupa untuk menyimpan cerita ini ke reading list kalian, berikan vote dan comment agar aku lebih semangat untuk merevisinya.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Kesamaan nama, tokoh, alamat atau yang lainnya merupakan kesamaan tanpa disengaja.

Jangan lupa untuk follow ig cerita ini, yaitu, @story.milandra dan @yulikatooo
Itu ig ku kalau kalian mau follow boleh banget!!

Terimakasih.

MILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang