Possesif brother

pasir putih

Satu pekan kemudian mereka terbang ke maldives, setelah memastikan nai baik baik saja dan benar benar pulih.

"Kakak nai boleh duduk sama kak franken?"
"Tentu sayang"

Naira pindah ke sebelah franken yang terus tersenyum lebar menatap naira, setelah naira duduk disampingnya franken membenarkan rambut naira,

"Nai "
"Iya kak"
"Kak frank seneng banget kamu pulih lebih cepat, enjoy this moment sayang ini semua buat kamu oke?"
"Kak kita mau kemana?"
"Masih rahasia pokoknya percaya aja"
"Kakak apa nai bikin kak nero patah hati?"
"Hmmm enggak sayang, menurut nai giman?"
"Nai menganggap kalian kakak nai brothers ever!"
"Pinter sayang, kemarilah"

Frank mendekap naira dipelukanya, frank tau naira hanya terbuka padanya apapun akan diceritakan padanya mungkin frank adalah orang pertama yang mendengar curhatan naira karna meskipun naira hidup bersama vicky bermain main dengan rio dari kecil namun hal paling pribadi selalu ke frankenstein, bahkan pertama kali datang bulan pun naira berkeluh kesah pada franken.

Naira mengerjap erjabkan matanya terbangun dalam keadaan langit telah gelap

"Kakak"
"Iya sayang"
"kenapa gak bangunin nai kak?"
"Kamu tidur lelap sayang mungkin 3jam lagi sampai sayang,"
"Kakak nai mau ke toilet"
"Mau temenin?"
"Gausah kak, deket juga!"

Nai bangkit berjalan kearah toilet, tak disangka nero mengikuti naira karna kebetulan nero duduk di paling belakang

"Nai"
"Iya kak?"
"Mau kemana?"
'toilet kak"
"Kakak temenin yaa"
"Gausah kak"

Naira beralu sementara nero menelan kekecewaanya hanya menatap naira saat naira keluar dari toilet.

"Udah sayang?"
"Udah kak, kak nai boleh tanya lagi gak?"
"Tanya aja sayang"
"Kakak pernah jatuh cintakah?"
"Waah itu pertanyaan sulit sayang"
"Jawab aja dong kak!!"
"Eeeem dulu kakak pernah jatuh cinta sama kamu sayang"
"Kakak!!! Seriusan !!"
"Iya sayang cuman kakak takut kalo kamu tau nanti kamu menjauh, tapi kakak bisa kok berdamai dengan hatiku jadi sekarang hmmmm"
"Nai sayang kakak!"
"Nai kalo kamu suatu saat menemukan cintamu pesan kakak jangan pernah ragu ya sayang "
"Kakak dari sekian banyak kakak nai yang paling ngerti hati nai cuma kakak!"
"Iya sayang, ceritalah apapun itu kakak justru seneng kamu gitu,"
"Apa kakak udah pernah pacaran,?"
"Udah dong nai sekarang juga masih"
"Kok gak ngenalin ke nai kak?"
"Besok kalo udah balik yaa?"
"Emang sekarang dimana?"
"Australia sayang melbourne exactly!"
"Okedeh semoga langgeng ya kak!"
"Thanks sayang"

Mereka tiba saat fajar masih keemasan diufuk timur, setelah melewewati pabean dan berdebat ringan tentang langsung naik yacht atau istirahat dulu di hotel mereka memutuskan langsung naik yacht, sebuah kapal pesiar mewah dan pribadi tentunya apapun itu yang kau inginkan tersedia didalamnya, naira langsung berlari ke dek paling atas dan merentangkan kedua tanganya, vicky seperti biasa tersenyum lega kepada naira, naira menoleh dan ber lari memeluk vicky

"Kakak makasih ya!"
"Anyway myprinces"

Kecupan lembut mendarat di kening naira sementara yang lain beristirahat nero memilih beemain gadget sementara rio peegi memancing alres dan frank berkutat di dapur .

"Nai makan dulu yook udah mateng nih kak frank ma kak alres hLoo kokinya, nai? "

Berkali kali vicky mengetuk pintu tapi naira tak kunjung membuka pintu, vicky sesikit panik dibuka paksa pintu itu,

"Nai kau didalam?"

Tak ada sahutan vicky menyusuri setiap detil ruangan namun tak menemukan naira vicky keluar dan hampir bertabrakan dengan frank

"Woooy liat liat dong!"
"Sory bro nai mana?"
"Ada tuh di dek sama nero"
"Kenapa biarin mereka berduaan?"

Vicky hendak menyusul mereka saat tangan frank mencegahnya dan sedikit menekan bahu vicky.

"Biarin bro biarkan mereka dekat mereka tau batasanya, nero bisa mengendalikan diri kok!"
"Tapi bro!"
"Bersikaplah adil terhadap nero vick kasian dia, nero paling jarang bisa mendekati naira beri dia waktu bersama naira dia juga kakak naira sama seperi kita!"

Vicky tak lagi menjawab memutar tubuhnya dan menghilang dibalik pintu kamarnya. Sementara nero sedang memainkan gitarnya bersenandung sebenarnya tadi tak sengaja naira melewati nero dan tertarik memperhatikan nero bersenandung.

"Kakak ajarin nai dong!"

Nero membuka matanya yang terpejam dan melambaikan tanganya

"Kemarilah sayang"

Naira mendekat duduk bersila didepan nero dan bernyanyi setelah satu lagu selesai nero mengajari naira bermain gitar meskipun naira tak begitu serius

"Serius dong sayang"
"Kakak ini jari nai tak sampai sana"
"Gausah jauh jauh nah coba petik d minor,"
"Aah kaka susah,"

Mereka tertawa bersama melupakan dinding pemisah yang membuat kecanggungan diantara mereka,. Nero sedikit bimbang ketika vicky menatap mereka namun saat melihat vicky berbalik nero melanjutkan mengajari naira memeluk naira dari belakang, meresapi setiap kenangan yang terjadi bersama naira, nero sangat bahagia meskipun ini hanya sementara.

"Nai kak nero mau ngomong sesuatu,"

Nero berbisik lirih ditelinga naira

"Ngomong apa kak?"
"Nai sebenernya kakak suka sama nai,"
"Kak nero gausah becanda deh gak lucu!"
"Nai kakak beneran cinta sama kamu"

Nero membalikan tubuh naira hingga mereka berhadapan dan menegaskan kata katanya,

"Kak ini gak mungkin!"
"Kakak tau tapi setidaknya sebelum kakak kembali kerja lagi kamu tau perasaan kakak jangan dibalas ya cukup begini saja cukup kau jadi adik kesayangan kak nero,"
"Kakak makasih udah ngerti ?"

Mereka berpelukan sebentar

"Dengar sayang suatu saat kalo kamu nemuin cinta kamu jangan pernah kamu abaikan yaa"
"Kak kenapa sih kakak suka sama nai, kan jadi sakit hati "
" Enggak sayang kak nero bahagia apalagi saat melihatmu terus tumbuh bahagia, bahagiaku adalah saat melihat bahagiamu sayang"

Naira tersenyum haru nero mengecup kening naira sedikit lama sehingga tak menyadari keberadaan vicky

"Ekhem,, kalian udah lama diluar ayok masuk kita makan"

mereka menoleh secara bersamaan, naira bangkit terlebih dahulu berlari masuk melewati vicky dan nero pun bangkit

" Thanks ya bro "
"Anyway"

Mereka menghabiskan malam dengan penuh kehangatan terutama naira yang merasa dicintai banyak kakaknya, seperinya kejadian alan kemarin menguap begitu saja, naira menyandarkan kepala di dada rio malam itu hingga tertidur lelap,rio membiarkan gadis kesayanganya itu terlelap bahkan menolak saat vicky menawarkan untuk  memindah naira keranjang mereka bernostagia dalam obrolan malam ditengah biru pekatnya lautan maldives.