terkoyak

897 26 0
                                    

Alan membuka pintu tempat naira dikurung dalam keadaan setengah mabuk, anggap saja minuman itu untuk pesta terakhirnya pesta melepas lajangnya alan berencana menikahi naira secara paksa tak peduli naira masih sekolah dan dibawah umur, naira masih duduk di ranjang meringkuk ketakutan matanya sembab wajahnya sungguh pucat alan menyeringai kepadanya menambah ketakutan yang dirasa naira berlipat lipat.

"Tenanglah aku akan membuatmu bahagia, tak usah takut,"
"Tolong kak alan lepasin aku, aku mau pulang"
"Pulang? Mulai sekarang ini rumahmu vicky takkan peduli tak usah kau pulang daaaaan yang terpenting kau akan jadi pengantinku besok, oke manis"

Naira menggeleng keras hingga kepalanya terasa sakit karna terlalu banyak menangis
Sementara vicky masih terus melacak keberadaan naira

Sial kenapa gue ceroboh sekali !!kemana naira ?

Sambil memegangi keningnya vicky terus berfikir keras, tiba tiba vicky teringat kalung yang dia berikan saat valentine liontinya memiliki microchips yang bisa dilacak maka vicky segera menyalakan komputernya dan segera melacak keberadaan naira,
Naira semakin memeluk kedua lututnya ketika alan berjalan sedikit timpang kearahnya akibat alkohol, masih terus menatap naira, setelah cukup dekat lelaki itu memegang dagu naira

"Gadis cantik kau miliku dan akan terus jadi miliku, tapi apa kau benar benar masih gadis sayang? Mari kita buktikan"
"Eeenggak jjjanngan kak alan tolong lepasin aku"
"Kau tau aku sengaja menjalin kerja sama dengan vicky hanya demi mendapatkan kamu "
"Kak alan,please kak kumohon.  jangan kaaak.! Jangan kak alan kumohon"

Naira semakin ketakutan saat alan mulai mengurai rambutnya alan mengelus rambut panjang naira dan mendekatkan wajahnya pada naira

"Aku menghargaimu aku takkan menyakitimu aku akan sabar menunggu kita sah dulu menjadi suami istri. Kau sungguh cantik!"
"Enggak kak alan tolong aku masih sekolah kak aku gak mau nikah"
"Tentu saja kau akan menikah denganku karna kau miliku naira, dan berhentilah berharap vicky bisa kemari menyelamatkanmu karna dia takkan menemukan mansionku kau tau ini diluar kota jauh dari kekuasaan dan jangkauan vicky"
"Aku hanya mau menikah dengan pria yang kucinta kak alan! Dan pria itu bukan kamu tentunya!!

Alan semakin mendekatkan wajahnya nyaris mereka berciuman, namun naira segera mengalihkan pandanganya

"Kau dengar naira kau akan segera mencintaiku!"
"Aku tak mau mencintai orang yang terus menyakitiku"
"Oke aku akan perlihatkan bagaimana dan seperti apa itu sakit!"

Alan menjauhkan tubuhnya dari naira dan menarik ikat pinggangnya, naira menatapnya nanar saat alan mulai mengayunkan ikaat pinggangnya mengenai lengan naira.

"aaaaaaaaaakkkkkhhhhh sakit ampuuun kak alan sakit!"

tak berhenti sampai disana alan membabi buta mendaratkan ikat pinggangnya diseluruh tubuh naira, tangisan dan jeritan naira menggema diseluruh ruangan itu namun alan tak peduli alan terus memukuli naira hingga asistenya menghentikan alan.

"Maaf tuan alan tolong hentikan apakah anda akan membuat nona naira semakin membenci anda,lihatlah nona naira ketakutan sekali tuan"
"Herg aku sedang mengajarinya bagaimana memperlakukan calon suaminya kau minggirlah!"
"Maaf tuan saya takkan minggir kalau anda terus menyiksanya"
"Kauuu!!"

Alan menatap tajam asistenya dan kembali menatap naira yang setengah sadar bekas sabetan ikat pinggang itu memerah dan lebam dikulit putihnya.

"Kau keluarlah"
"Tapi tuan alan "
"Aku takkan menyakitinya lagi !"
"Baik tuan"

Asistenya meninggalkan kamar itu. Hening tak ada suara alan masih menatap naira tajam,

"Oke kalau kau masih bersikeras naira tapi bagaimana kalo sebagai gantinya kau menemaniku tidur malam ini naira?"

Naira mendongak lemah, tubuhnya yang terasa perih akibat sabetan itu membuat naira tak berdaya, naira berkata lirih saat alan mulai mendekatinya.

"Tolong kak alan jangan kak, "
"Aku sangat suka melihatmu ketakutan seperti itu karna itulah tujuanku aku mau menghancurkan vicky lewat kamu itu point utamanya naira, tapi saat melihatmu aku mulai jatuh cinta padamu sayang, aku dengan senang hati melupakan dendam ku pada vicky, tapi kau  kau menolaku mentah mentah itu menyakitiku!"
"Kak alan "
"Tapi sepertinya terlambat naira aku berubah fikiran aku mau kau jadi miliku tapi aku juga akan menghancurkan vicky, jadi ..."

Naira semakin merepet ketakutan dan tak berdaya, alan semakin mendekatinya lagi dan menariknya

"Kak alan lepas kak sakit, kak kumohon jangan kak"
"Diam!! Kau membuatku semakin bernafsu"

Alan menampar wajah naira sampai naira tersungkur dan menariknya agar terlentang, alan menatap seluruh tubuh naira penuh nafsu

"Kau sungguh cantik sekali sayang"

Naira tak berdaya dan putus asa disebutnya nama vicky dihatinya dan memejamkan mata.

"Kak vicky, tolong naira kak naira takut"

Bulir air mata mengalir ke pipinya naira mulai menangis ketakutan sampai tubuhnya mulai terguncang guncang

"Sssssh jangan nangis aku cuma mau kasih kau kenikmatan surga dunia loh  bukan neraka"

Alan tersenyum penuh kemenangan melihat naira tak berdaya dihadapanya, direnggutnya pakaian naira hingga seluruh kancingnya lepas berhamburan

"Jangan kak alan kumohon kak! Jangan lakukan itu kak "

Naira menangis histeris mencoba menutupi tubuhnya Yang terbuka namun didepan Alan naira bulanlah apa apa tenaganya dengan mudah dihalau Alan tanganya dicekal hingga tak lagi bisa melawan.

"Diam kau, takkan ada yang bisa menolak keinginanku! Kau sangat menggairahkan tubuhmu indah sekali"

Naira mencoba meronta ronta membuat tubuhnya semakin tersingkap Dan ITU semakin membuat Alan bernafsu, alan tak lagi mengindahkan naira alan semakin menggila terus memandangi tubuh naira dan mulai menyentuhnya.

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang