Henry senjaya

326 13 0
                                    

Sesuai janji yogi menjemput naira tepat jam 08:00, naira pun tengah bersiap siap sambil menanti yogi

"Tuan nona naira dijemput yogi didepan"
"Oke,  nai yogi dah nunggu diluar tuuh"
"Iya kak"
"Emang kamu mau kemana nai? "
"Jalan jalan lah kak minggu gini masak dirumah mulu lagian tar siang juga kak vick paling keluar kota kan nai sepi"
"Baiklah hati hati"

Vicky tak memperhatikan kalung yang naira pakai membiarkan begitu saja naira pergi bersama yogi,  sepeninggal naira vicki bersiap siap keluar kota bersama asistenya,  bussines trip tentunya.

"Mas ini kita mau kemana? "
"Udah kamu ikut aja percaya deh sama aku"

Naira sedikit takut kalau peristiwa saat itu terulang lagi namun naira tau kembaran yogi ini telah tiada ditembak vicky .

"Nah sampai sayang"
"Mas kok kita kepantai? "
"Iya dong sayang kan kamu seneng banget kalo dipantai dan ini pasirnya putih loh ra"
"Mas pulang aja yuk"

Naira memegang erat lengan yogi

"Hey tenanglah aku yogi aku gak bakal nglakuin apapun yang bikin kamu sedih ra percaya"

.
Naira mengangguk

"Ayo"

Yogi menggandeng naira menyusuri pantai yang sunyi itu

"Aku menemukan pantai ini saat pulang kemarin dan ini gak terlalu jauh kan?  Sepi juga kamu suka gak? "
"Suka mas"
"Listen!  Aku takut kehilanganmu sayang aku sayang banget sama kamu,  please stay beside me! "
"Always"

Mereka berdiri berhadapan cukup lama memasukan segala perasan mereka melalui kontak mata yogi semakin mendekati wajah naira dan menciumnya,  naira tak merespon ciuman yogi matanya terbelalak melihat sosok dibelakang yogi menghunus balok seketika naira menjerit namun terlambat balok tersebut telah mengayun menghantam tengkuk yogi.

"Mas yogi!!!! "

Yogi pingsan sebelum ambruk yogi sempat mendengar naira menjerit menyebut nama Henry dan yogipun tak sadarkan diri

"Lepasssin mas yogi!  Toloooong tolong siapapun"
"Diamlah tak ada yang bisa menolongmu dariku termasuk vicky hihihihi"
Aku gamau lepas"

Itu kata terakhir yang naira ucapkan sebelum akhirnya naira tak sadarkan diri. Sementara yogi yang ditemukan nelayan terkapar diatas pasir segera dibawa kerumah sakit saat sadar yogi seperti kesetanan memanggil manggil naira panik yogi segera menghubungi vicky

"Kak vick,  naira... Kak naira.. "
"Ada apa dengan naira lo dimana? "
"Aku dipantai ujung baru kak, "

Vicky segera memerintah rai menghandle kerjaanya dan memintanya menyusul vicky berangkat menemui yogi terlebih dahulu sesampainya di tepi pantai sesuai yang ditunjukan yogi vicky tak menemukan apapun disana

"Aaarrrrgggh bagaimana ini bisa terjadi lo tau gak siapa pelakunya? "

Yogi memegang kepalanya berusaha mengingat ingat

Nero alres dan franken menyusul vicky begitu tau naira hilang lagi

"Kalung naira kenapa bisa lepas vick? "
"Whatt? "
"Maaf kak aku memakaikan kalung baru pada naira!"
"Lo tau gak kalung itu gue kasih microchip buat ngelacak naira kalo sewaktu waktu dalam kondisi kayak gini lo beraninya lo lancang banget lo! "
"Vick cukup itu gak bakal bisa selametin naira"
"Naira gue pasti menderita banget "
"Naira sempat menyebut nama hen,,,  hen,,,siapa ya,? "
"Henry maksud lo?  Henry Sanjaya? "
"Sepertinya kak aku gak bisa inget"
"Ceroboh nya gue "
"Rai apa henry pernah ktemu naira? "
"Pernah tuan sewaktu tuan mencarinya ternyata mereka udah ketemu di kantin tuan"
"Aaaarrrrrrgggghhh"
"Kayaknya gue tau dimana henry sembunyiin naira"
"Serius lo ner? "
"Iya dia gak mungkin bawa balik kerumah karna ada keluarganya kalo tebakan gue tepat naira pasti dibawa ke villa dia "
"Yaudah ayo kita selametin naira gue gak bakal kasih ampun dia"

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang