Possesif brother

amarah

"Wali dari nona naira pratama jaya?"
"saya dok"
"ah silahkan ikut keruangan saya"
"baiklah"

vicky mengikuti langkah dokter memasuki ruanganya

"silahkan duduk, maaf anda siapanya?"
"saya kakak nya dok"
"baiklah, begini pak vicky kondisi naira saat ini sedang dalam masa kritis karna terlalu banyak mengeluarkan darah dan juga bekas luka pada perutnya kembali terbuka , kalo boleh tau bagaimana bisa adik anda mendapat luka separah ini?"
"itu, sebenarnya aku kurang paham dok masalahnya dia pergi ke pesta kelulusan bersama kakak yang lain!"
"kakak lainya?"
"iya dok kakaknya naira banyak dok"
"ah sudahlah maaf tapi yang terpenting fokus dulu ke naira kami harus melakukan beberapa prosedur operasi mohon kerja samanya"
"baiklah dok lakukan yang terbaik ato saya akan menutup rumah sakit ini"

mendengar perkataan vicky sang dokterpun mengkeret ketakutan kemudian mengangguk ganjil, setelah vicky menandatangani prosedur operasi naira vicky keluar ruangan dokter dan kembali menemui franken dan nero di ruang tunggu tak berselang lama rai menelpon vicky

"maaf tuan, kami telah berhasil menangkap mereka tuan "
"bawa kerumah lama jangan ke mansion!"
"baik tuan"
"tunggu aku disana dulu pastikan mereka sadar saat aku tiba"
"iya tuan"
"hmm rai"
"iya tuan"
"aku mau fokus mengawal operasinya nai tolong atur ulang jadwalku "
"baik tuan"

Vicky kembali mondar mandir didepan ruang UGD saat alres tiba

"duduk tenanglah"
"gimana gue bisa tenang udah ke berapa kali nai kaya gini"
"tapi lo perlu jernihin fikiran elo vick"
"alres bener vick, toh pelakunya juga dah ditangkepin kan? Lo sedikit relax bisa laah"
"bukan masalah pelakunya tapi naira"
"Emang ada apa dengan naira dia baik baik aja kan??"
"enggak res nai gak baik, dokter bilang nai kritis, luka diperutnya kembali terbuka"
"what the hell,, shit gimana bisa ?"
"rika!!!"
"siapa rika?"
"anak dari pemilik TC GROUP"
"jadi gadis itu, hmm gue mengerti sekarang permainan akan segera dimulai"
"maksud lo vick"
"liat aja nanti"
"ok kita fokus dulu ke naira"

operasi naira dihari berikutnya berjalan lancar naira juga berhasil melewati masa kritisnya, vicky masih terus memantau perkembangan naira . Hari ini vicky pulang kerumah lamanya dimana rika dan beberapa temanya serta siswa yang menyentuh naira disekap sudah berhari hari hingga kondisi mereka sedikit lusuh vicky tak mengacuhkan mereka bagi vicky lebih menyakitkan apa yang mereka lakukan pada naira.

"tuan mereka kami bawa ke teras belakang"
"biarkan dulu rai aku mau ke kamar naira dulu"
"baik tuan"
"ah tolong kosongkan rumah ini rai karna aku gak mau asisten rumah tangga kita menyaksikan"
"baik tuan

rai melakukan sesuai perintah vicky sementara vicky menaiki tangga ke lantai berikutnya memasuki kamar lama milik naira dan duduk ditepian ranjangnya

"kau selalu senang disini nai banyak kenangan disini tapi saat kau terbaring tak berdaya aku selalu merindukan celoteh manjamu"

Ketukan di pintu sedikit mengejutkan vicky

"ada apa?"
"tuan apa tuan perlu kopi atau sesuatu?"
"tidak rai ayo kita bereskan mereka"
"baik tuan"

rai menundukan kepala mengikuti vicky melangkah ke teras belakang sementara pemandangan tak mengenakan terpampang disana, mereka mengeliat geliat berusaha melepaskan diri sementara mulut mereka tersumpal kain.