first sign

453 13 0
                                    

Minggu pagi sesuai yang vicky janjikan saat naira sembuh mereka akan berlibur kali ini bukan ke luar negeri melainkan ke sebuah kota di jawa, tepatnya boyolali entah apa yang membuat naira sangat penasaran pada Icon kota ini yaitu patung sapi seperti ada suatu medan magnet yang menarik naira hingga begitu ingin mendatanginya. Tepat pukul 07:30 mereka mendarat di bandara adi sumarmo surakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke boyolali setelah check in di hotel barulah vicky dan naira menuju ke pusat kota tepatnya gedung lembu sora. Berupa patung sapi.


"Nai gak salah kamu kesini??"
"enggak kak nai tuh kepikiran terus sama tempat ini"
"yaudah kamu mau kemana lagi ini ?"
"disekitaran sini aja dulu kak nai masih pengen disini"
"oke "
cukup lama bermain main disana setelah dirasa cukup lama vicky mengajak naira kembali ke hotel namun naira masih bbelum puas sementara hari mendekati senja naira duduk di pelataran sekat patung sapi itu

"nai udah yuk kak vick harus ngurus beberapa berkas nih"
"kakak nai masih pengen disini kalo kakak buru buru kakak ke hotel duluan aja nanti nai nyusul"
"yakin kamu disini sendiri?"
"iya kak disini gak banyak yang kenal nai kan??"

vicky menimang nimang dan kembali ke hotel setelah memberi 1001 wejangan buat naira, tak berapa lama naira bangkit dari duduknya namun saat bangun headphonenya terjatuh sehingga naira membungkuk untuk memungutnya saat bangun seseorang menabraknya dari belakang

"aah so sory...."

pemuda itu terpana dengan gadis didepanya menatap naira yang kebetulan hanya memakai jeans diatas lutut agak tinggi dan t shirt warna lila sepatu sneakers menambah kesan casual pada naira sangat pas dan terlihat mengagumkan.

"Ehm gak papa"
"ka..kamu gak papa kan sory tadi aku buru buru"
"its okay im fine"
"ehm bukan orang sini ya?"
"ehm kok tau yaa?"
"aah keliatan soalnya "
"iya"
"kenalin yogi"
"naira"
"waah pas sama orangnya"
"maksudnya??"
"enggak kok, sebagai permintaan maaf aku traktir makan ya"
"eeh gausah kok malah jadi ngrepotin aku gak papa kok beneran"
"enggak gitu aku anggep kamu temen baru jadi sesama temen gak boleh nolak"
"ehm gimana yaa masalahnya kakak melarang aku jauh jauh"

yogi menoleh ke sekeliling

"kakak kamu mana??"
"Sekarang lagi dihotel ngurus kerjaan "
"hotelnya dimana nanti aku antar"
"eh gausah repot aku masih mau disini"
"aku temenin yaa"
"iyaa"

Yogi membawa naira berkeliling setelah dirasa cukup puas dan haripun mulai gelap selesai makan yogi menepati janjinya mengantar naira ke hotel tempat menginapnya

"ehm makasih ya udah nganterin"
"iya panggil mas yogi aja ya. sampai nanti salam buat kakakmu"
"Iya mm...mas yogi bye"

naira melangkah memasuki lobi hotel belum juga lima langkah vicky berkacak pinggang didepan pintu

"nai kau darimana aja!!"
"eemh da dari tempat tadi kak"
"gausah bohong nai kak vick nyariin kamu. Gak ada disana! Cowok tadi siapa?"
"i..itu kenalan kak"
"kamu ini!"

naira hanya menunduk ketakutan

"ayo masuk"

naira mengekor dibelakang vicky sesampainya dikamar vicky kembali duduk menekuri laptopnya

"kakak nai minta maaf"
"jelasin dia siapa!"
"dia...dia mas yogi kak"
"mas ?? Mas kamu panggil dia siapanya kamu nai?"
"tap..tapi dia gak mau dipanggil kak dia mau dipanggil mas karna sebutan kakak disini begitu kak"
"berapa kali kak vick bilang jangan berurusan sama orang asing"
"nai cuma temenan kak apa salahnya nai tambah temen"
"jelas salah kalo dia cuma modusin kamu gimana? Kalo dia ada niat jahat ada fikiran kotor sama kamu? Ini tuh kota orang nai bukan dijakarta kamu mau monta tolong siapa?"
"Kak nai itu tadi gak sengaja kenalan sama dia karna dia nabrak nai"
"terus kamu mau aja gitu digombalin dia?"
"kakak dia gak gombalin nai"
"ok terus aja kamu belain terus!"
"kak vick nai...nai gak ada maksud buat bikin kak vick marah maaf"
"siapa namanya tadi?"
"mas yogi"
"yogi siapa?"
"Aryogi miller anderson"
"Istirahatlah"

Tiba tiba vicky melunak setelah naira berlalu kekamar mandi vicky menghubungi seseorang

"Gue mau lo selidiki seorang pemuda "
"siapa?
"Aryogi miller anderson "
"siapa itu??"
"kamu selidiki aja"
"oke"
"Thanks yaa"
"yoi"

Tepat saat naira keluar kamar mandi vicky menutup teleponya pura pura tak melihat naira, naira menatap vicky matanya berkaca kaca segera memalingkan wajahnya saat vicky tak merespon dan pergi tidur ponselnya bergetar terdapat notif pesan masuk dari nomor asing

"night, udah tidur yaa"
"maaf siapa ya?"
"aah aku yogi"
"mas yogi, belum"
"lekas istirahat, btw thanks ya kasih kesempatan kenal kamu"
"iyaa"
"ada kesempatan ketemu lagi gak?"
"aku gak tau"
"yaudah have nice dream😊😊"
"👌👌"

Hari demi hari berlalu meskipun secara diam diam naira dan yogi menjalin komunikasi semakin lama mereka semakin dekat meskipun tak bertatap muka secara langsung

(Tok....tok....tok...)

"permisi tuan ini profil dari pemuda yang anda ingin selidiki"
"letakan disana dulu"
"saya permisi"
"oke"

"halo, thanks ya bro lo emang bisa diandelin"
"santai kalo butuh apapun bilang gue demi naira apapun gue lakuin"
"sayangnya nai gak suka sama elo"
"yaudah lah thanks"
"siip"

vicky menutup telponya dan mulai  membolak balik map yang berisi biodata detail yogi dan bergumam

"gak ada yang istimewa hanya pemuda biasa rupanya latar belakangnya pun biasa"

Vicky menutup map dan kembali fokus pada berkas lainya vicky menganggap yogi hanya pemuda biasa baginya tak berbahaya dan cukup aman untuk berteman dengan naira persolan pacaran atau tidak masih jauh apalagi mereka terpisahkan jarak dan saat ini naira memasuki dunia perkuliahan tak menutup kemungkinan naira akan lupa pada yogi ini, namun dugaan vicky meleset naira masih tetap berhubungan dengan yogi bahkan mereka berencana bertemu saat yogi ke jakarta nanti untuk bekerja .

"hii naira "
"hai mas yogi ehm ada apa?"
"gak cuma mau nanya kabar kamu aja"
"ooh aku baik mas"
"syukurlah, btw pekan depan aku ke jakarta"
"ngapain?"
"Nyari kerja dong "
"harus ya kerja disini"
"sebenarnya sih satu alasanku kejakarta, agar bisa deket kamu"
"eeeeeh"
"udah dulu ya harus bantu ibuk aku dulu bye naira"
"iya"

Mereka menghentikan chat mereka naira senyum senyum sendiri baru kali ini setelah sekian lama naira hanya menanggapi datar setiap ada pria mendekatinya,sebelumnya tentu saja daniel lah yang mampu membuat naira berbunga bunga,namun sepeninggal daniel hatinya kosong hampa baru kali ini hatinya terisi kembali entah perasaan apa itu naira belum yakin sepenuhnya yang ia rasa hanyalah rasa ingin cepat cepat kembali mengobrol chat dengan yogi,

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang