perkenalan daniel

543 10 0
                                    

Vicky membawa naira ke rumah sakit dan setelah mengurus seluruh administrasi naira dibawa ke ruang periksa masih belum sadar,

"Butuh waktu lama untuk menyembuhkan trauma seperti ini pak vicky,"
"Apa yang harus dilakukan dok"
"Yang terpenting jangan sampai naira sendirian juga pikiranya kosong"
"Baiklah dok, mengenai mimpi buruk itu dok?"
"Mimpi adalah keadaan alam bawah sadar, berbeda dengan halusinasi pak vicky, kita tak bisa mencampurinya, tapi mungkin solusi terbaik adalah waktu dan dukungan untuknya, "

Vicky nampak berfikir sejenak

"Saya memang jarang menemaninya, dok "
"Nah mulai sekarang anda harus lebih memperhatikan adik anda pak vicky, saya permisi dulu yaa,"
"Trimakasih dok"

Setelah dokter itu berlalu vicky keruangan tempat naira dirawat,

"Naira udah bangun?"

Vicky melangkah mendekati naira yang terduduk memegangi kepalanya.

"Kak nai kenapa? Ini dimana? Kenapa sakit sekali kepala nai?"
"Kamu sedikit sakit tenanglah, nanti sore juga boleh pulang!"

Naira tak menjawab masih mencoba mengingat ingat tapi tak bisa kepalanya bertambah pusing, vicky menatap naira serius ada rasa khawatir dan takut dimatanya.
Sore ini vicky membawa naira pulang didekat loby rumah sakit daniel secara kebetulan berpapasan dengan mereka,

"Maaf naira bukan?"
"Betul ada apa ya?"
"Maaf saya temen sekolahnya kak,naira kenapa ya kak kalo boleh tau"
"Dia sedikit sakit,maaf kami harus pulang"
"Oh silahkan"

Daniel memperhatikan naira dan vicky berlalu menjauhinya,

"Dany kau kenapa bengong disana?"

Suara itu menyadarkan daniel dari lamunanya

" Eeh ayah, itu abis ketemu  temen sekolah kayaknya sakit"
"Siapa?"
"Namanya naira ayah"
"Ooh adik dari pak vicky itu yaa"
"Ayah mengenalnya?"
"Tentu saja pak vicky itu kan pengusaha terkaya,kau tau denyut perekonomian seluruh kota ini dikuasainya, dia sangat pintar, daaan berhati hatilah denganya dia takkan segan segan membunuh jika berkaitan dengan naira"
"Naira sakit apa ayah, "
"Dia memiliki trauma"
"Kenapa bisa?" Kan dia bergelimang harta dan kebahagiaan yah, kulihat kakaknya juga sangat perhatian"
"Memang tapi bukan itu sebabnya"
"Apa ayah"
"Sepertinya anaku ini sedang jatuh cinta kepo banget"
"Aah ayah gak asik, "
"Pulang dulu yuuk"
"Ayaaah"

Ayahnya hanya tersenyum melangkah keluar sementara daniel benar benar dibuat penasaran

"gue rasa gue beneran fallin in love at first sighn deh!"

Daniel tersenyum dan menyusul ayahnya, sementara naira duduk di ayunan dekat balkon

"Nai kenapa bengong disini makan yuk,"
"Nai gak laper kak"
"Tapi kau harus makan nai"
"Nai belum laper"
"Yakin nai kalo kak frank yang bawain makanan ini kamu laper gak?"

Naira langsung menoleh dan bangkit masih tak percaya franken datang ditanganya terdapat jus jeruk dan ayam bakar, naira memang sangat menyukai olahan ayam.

"Kak frank!!"
"Nai makan ya jangan bikin kakak kamu panik sayang,"

Naira menoleh kearah vicky yang nampak cemas wajahnya juga terlihat lelah dan murung akhir akhir ini emosi vicky tak stabil karna terus memikirkan naira, bahkan beberapa karyawanya yang membuat kesalahan kecil harus kehilangan pekerjaan akibat dipecat vicky tanpa belas kasih

"Makanlah dan istirahat nai, kak vicky harus mengurus urusan kantor"
"Lo tenanglah vick biar gue yang nemenin naira, lagian tar malem nero sama alres tiba"
"Kak,kak nero kak alres, datang kak?"
"Ooh iya dong sayang dan rio mungkin besok"

Naira terlihat sangat senang, vicky tau naira sangat kesepian dimansion besar ini apalagi dirinya yang lebih sering diluar ketimbang menemani naira, senja ini setelah vicky pergi frank mengajak naira jalan jalan di taman kota,  berjalan dengan selain vicky lebih santai untuk naira dibandingkan saat didekat vicky naira tak bisa bergerak bebas lantaran banyak paparazi yang seenaknya mengambil foto mereka naira tak suka menjadi trending topik. tak sengaja naira  ketemu dengan daniel lagi, tak mau melewatkan kesempatan ini daniel pun memberanikan diri menyapa naira.

"Naira? Kita ketemu lagi"
"Eeh hai mmm maaaf siapa yaaa?"
"Daniel, panggil aja dany, "
"Eeeh oke, "
"Ini siapa nai?"
"Ini daniel kak temen sekolah nai,"
"Oooh"
"Kakak ini siapanya?"
"Aku kakak nai dong"
"Tapi,, bukanya kakak nai itu kak vicky pratamajaya?"
"Hahahaha tentu saja, tapi naira punya banyak kakak laki laki"

Dengan setengah berbisik frank mengatakanya, tak lama alres nero dan rio datang membuat keriuhan disana

"Kak nero!"
"My princes i miss you "
"Liat!!"

Nero menggoyang goyangkan kembang gula di depan wajah naira membuat naira tertawa,

"Kami semua termasuk vicky ini kakak naira, "
"Kak apa naira sudah punya cowok?"
"Kenapa gak tanya pada naira aja sih dan?"
"Ehmmm, gimana ya kak?"
"Minta gih sono nomornya, "
"Tapi kaak, kalo nai suka sama kamu ya itu bagus kalo enggak jangan maksa kalo terjadi sesuatu gara gara kamu aku pastikan tak cuma kamu ayahmu bahkan seluruh rumah sakit pratama medika pasti akan vicky hancurkan, kau pernah dengar rayes group yang hancur tanpa sisa?"
"Iya kak"

Naira masih tertawa tawa dengan nero dan rio sementara dany menatap naira kagum,

"Apa kak vicky mengijinkan aku deketin naira kak?"
"Itu tergantung kamu serius gak tulus pa enggak?"

Dany tersenyum harapanya melambung tinggi, franken tau dengan jelas asak usul daniel anak seorang dokter kepercayaan keluarga mereka, anak yang tak pernah neko neko. Vicky juga sudah tau tapi mereka menyerahkan semua pada takdirnya dan secara kebetulan mereka bertemu ditaman ini.

"Nai itu temen kamu mau kenal lebih deket loh ama kamu"
"Kak vicky pasti gak bolehin kak"
"Udah coba aja dulu kasih nomer kamu ya"

Naira hanya mengangguk tak acuh daniel pamit setelah diberi nomer sama naira,

"Aku save ya, makasih"
"Iya"

Naira tak begitu peduli, bahkan saat dany pergi meninggalkan taman naira sama sekali tak memperhatikan, naira masih sibuk mengunyah gula kapasnya.

"Stop makan ayok pulang keburu sore "
"Iya kakak kalian tidur di mansion kan kak?"
"Diih gak mau nai kita dihotel aja ya bro"
"Kak rio kok jahat! Mansion itu sepii kak nai kesepian"
"Udah nai biarin aja nanti biar vicky yang menutup semua hotel dikota ini!"
"Eeh jangan dong main tutup aja iya iya apasih yang gak buat princes ini"
"Lagian kalian kenapa gak mau nginep di mansion!"
"Yaah gak papa nai takut khilaf deket kamu cantik banget sih!"
"Kak nero!!"

Mereka tak berhenti menggoda naira bahkan sampai mobil memasuki pelataran mansion yang nampak rindang itu pohon pohon akasia menjulang tinggi melindungi bangunan itu dari penglihatan luar.

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang