Wanda

405 12 0
                                    

Sesuai janjinya franken membawa naira jalan jalan keluar sepulang sekolah

"kita mau kemana sih kak?"
"jalan jalan dong dah lama kan nai kita gak pergi hanya berdua"
"iya terakhir kan di australia itu"
"hemmm memoriam"
"maaf ya kak nai ingetin tentang kak kimi ya"
"Gapapa sayang kak frank udah ikhlas kok"
"kak vick tau kan kak kalo kita pergi"
"tau dong tadi sebelum ke bandung kak frank udah kasi tau"
"kak vick ke bandung ?"
"iya ada hotel yang harus diurus"
"huft nai sendiri lagi deh"
"tenang cuma 2 hari kok nai"
"tetep aja lama, kak"
"yaudah 2 hari kedepan kakak temenin kamu gimana?"
"seriusan kak?"
"iya dong"
"asiiik"
"nah sekarang mau kemana?"
"ice cream!"

franken hanya tersenyum melihat naira yang kegirangan hatinya ikut merasakan kebahagiaan naira

"kamu mau pesen apa nai?"
"Ice cream kak"
"iya maksudnya rasa apa?"
"strawberry sama vanilla ya kak"
"oke"

setelah memberikan pesanan pada pelayan frank melanjutkan ngobrolnya dengan naira hingga pelayan mengantarkan pesanan mereka

"kak kenapa porsi jumbo?"
"biar kamu puas nai"
"asik... makasih ya kak"
"makanlah abis ini mau ngapain lagi??"
"au e antai"
"hey telen dulu baru ngomong"
"maaf nai pengen ke pantai kak"
"oke beres kakak temenin"

naira membelalakan mata kegirangan namun setelah beberapa suap naira mulai ada yang tidak beres denganya

"uhuk....uhuk... hoeeeek"
"nai kamu kenapa??"

franken nampak panik saat naira tiba tiba batuk dan muntah dilihatnya wajah naira yang semakin pucat dan darah mengalir dari hidungnya

"shit alergi!! Nai kamu gapapa ayo kita ke rumah sakit!"

naira tak merespon kepanikan franken, hanya terus batuk dan mengusap hidung berdarahnya tiba tiba wanda menghampiri mereka

" gimana enak ya white choc ice creamnya?"
"apa?"

franken segera menyendok sesuap ice cream didepan naira dan merasakan rasanya

"iya itu coklat putih bukan vanilla duuh kasian yang alergi, itu belum seberapa !! Gara gara kamu alres cuek sama aku! Yang diomongin naira ini naira itu naira begini naira begitu muak aku dengernya!"
"Hoeeek kak frank hoeeek"
"kau..kau bakal trima pembalasanya!"
"gue gak takut tuh!"

franken membopong naira yang mulai kehilangan kesadaranya membawanya ke rumah sakit, sementara vicky yang diberi tahu langsung menyusul naira kerumah sakit tak lama kemudian alres pun tiba juga

"gimana nai?"
"Baru ditangani"
"gimana bisa lo beliin nai coklat lo kan tau nai gaboleh makan coklat bentuk apapun?!!?"
"gue gak beliin coklat vick"
"trus kenapa bisa lo kan tau nai alergi"
"ada yang memanipulasi pesanan kita"
"siapa?"
"wanda"
"shit dia! Gue yang bakal kasih perhitungan"
"sory al tapi kalo nyangkut nai gue gabisa tolerin"
"gamasalah gue sendiri yang bakal bikin perhitungan kalo wanda kebukti pelakunya"
"tunggu rai kasih kabar"

tak berselang lama rai asisten vicky mengirim rekaman cctv dan benar wanda memang disana menukar ice cream naira

"tangan gue sendiri yang bakal bikin perhitungan kalian jagain naira aja"
"lo gapapa res?"
"Gue baik frank kalian tenang biarpun dia pacar gue tapi gue gak terima nai jadi kaya gini kaarna ulahnya!."

alres berlaludengan emosi yang membuncah mencari wanda yang dengan sangat mudah ditemukanya

"honey tumben deh kamu kesini ada apa kangen aku?"
"gue mau tanya sama lo apa bener lo yang nyelakain naira?"
"aaaku honey dengerin dulu!"
"gue gak nyangka ya lo bisa setega itu dia adik gue!!!"
"tap...tapi dia kan bukan adik kandung al!"
"gue gak terima! Dan gue udah pernah peringatin elo tentang ini sebelumnya tapi lo gak dengerin gue! Mulai sekarang kita gak ada hubungan apapun!"
"honey please! Aku lakuin itu biar kamu kembali perhatian please!"
"kamu sangat konyol wanda kita gak akan pernah bisa bersatu camkan itu!"
"honey... denger dulu"
"enaugh! Gue udah gak ada sangkut paut sama lo jadi gue gak terlibat apapun lagi termasuk kalo vicky melakukan sesuatu juga buat balas apa yang lo lakukan sama nai!"
"vicky?"
"aah iya gue lupa kasih tau vicky, yaaa vicky pratama jaya itu!"
"Apa hubunganya sama vicky honey?"
"Lo lupa ato belum tau ya sebenarnya ?!"
"apa apa yang aku gak tau?"
"kenapa naira tak memakai nama belakangnya ! Karna belakangnya adalah shierly daviandra pratama jaya!"
"jad....jadi naira adik vicky?"
"Kesayanganya exactly!!"

wanda seketika bergidik ketakutan terlihat jelas pada rona wajahnya, wanda tau persis siapa yang dia tantang kali ini sungguh wanda menyesali kebodohanya, wanda tau vicky takkan mengampuni siapapun yang berani menyentuh adik kesayanganya dan wanda terang terangan menantangnya.

"honey "
"cukup kita udah berakhir"
"oooke res please bantuin gue!"
"bantuin gue ???bantuin penjahat dong!"
"res tega banget sih lo"
"iya gue tega dan thanks ya berkat lo gue tau siapa sebenarnya lo!"
"res!"
"lo tunggu aja vicky nemuin lo! Lo gabisa kemana" karna seluruh mata kota ini bakal nunjukin dimana lo ngumpet mau dikolong jembatan di lobang tikuspun lo bakal ketemu!"

wanda semakin mengkeret, alres menepis tangan wanda dan berlalu meninggalkan cafe itu kembali kerumah sakit. Saat alres masuk naira telah siuman dan ada vicky yang tengah menggodanya mereka menoleh bersamaan

"kak alres?"
"nai kamu gapapa? Maafin kakak ya?"
"gapapa kok kak"
"lo dari mana?"
"nemuin wanda"
"trus?"
"bicara diluar aja ya?"
"Ada apa kak?"
"gapapa nai kamu istirahat ya kak al pinjem vicky sebentar"

naira masih menyimpan tanya saat mereka keluar franken memilih temani naira ketimbang mengikuti mereka

"gue nyesel tau ini ulah wanda gue gak bakal nyegah lo buat bikin perhitungan sama dia!"
"lo yakin ? Dia pacar lo kan?"
"bukan lagi!"
"lo yakin"
"gue lebih yakin lagi karna sekarang nampak jelas dia gak baik !"
"oke memang setuju ato gak kita emang bakal bikin perhitungan sama wanda!"

alres dengan mantap mengatakanya vicky pun tak merasa sungkan lagi untuk membuat perhitungan pada wanda setelah pembicaraan mereka

"Rai gue punya tugas khusus buat kalian"
"iya tuan"
"bawa wanda pitaloka ke mansion sore ini gue mau buat perhitungan!"
"baik tuan tapi apa tidak apa apa wanda kekasih alres dan nona naira juga akan pulang sore ini"
"tak masalah kau dapatkan saja dia dulu karna saat ini dia seperti tikus got yang meringkuk bersembunyi ketakutan! Seret dia!"
"baik tuan"

rai segera bergegas mencari wanda yang bukanlah perkara sulit untuk menemukanya sementara vicky kembali menemui naira bercengkrama denganya

"sayang waktunya makan"
"tapi kak, boleh gak nai minta satu permohonan"
"iya apa?"
"jangan sakitin kak wanda ya kak"

vicky menghela nafas panjang

"Kamu makan dulu "
"janjilah dulu kak"
"nai kakak gak janji!"
"kak nai gak mau tangan kakak kotor lagi "
"udah lah nai kakak gak mau bahas itu nanti sore katanya mau pulang?"
"iya "
"yaudah ayo makan dulu"

naira tak membantah lagi segera mengunyah setiap suapan yang vicky berikan matanyabtak henti memohon kepada vicky namun vicky tak peduli. Keingonanya hanya membalas apa yang wanda lakukan pada naira.
dan mereka kembali ke mansion senja sebelum rai membawa wanda kesana.


Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang