promise

308 13 0
                                        

"Morning naira"
"Morning kak alres, kak vick ma kak frank mana? "
"Mereka ke kantor pagi buta"
"Tumben "
"Ada meeting urgent katanya, oh ya yogi juga baru aja kembali ke apartemenya, keliatanya Buru Buru banget, katanya mau bangunin kamu gak tega jadi nitip salam aja"
"Iya "
"Sini sarapan dulu mau makan apa? "
"Nai gak laper kak"
"Eeh sarapan itu perlu nai"
"Iya tapi nanti aja nai balik kamar dulu ya"
"Okee,  kalo butuh sesuatu kasih tau kakak ya hari ini kakak free"
"Iiyaa"

Beberapa menit kemudian ponsel naira kembali berdering

"Sayang sore nanti aku harus terbang ke Surakarta balik ke rumah"
"Looh kenapa kok ngedadak? "
"Iya mama ku tadi nelpon suruh aku pulang"
"Ada apa? "
"Belum dikasih tau tapi harus balik"
"Nai ikut yaa"
"Gabisa kamu lagi masa pemulihan kak vick pasti gak ijinin"
"Nai gamau tau pokoknya ikut!! "
"Ra please dengerin aku! "
"Mas yog gk kasih tau nai alasan tiba tiba balik,  nai gak boleh ikut juga,  men curigakan! "
"Ealah, ra apanya yang mencurigakan? Aku janji kembali lagi lagian disana cuma 3harian sayang"
"Bodoamat"
"Jangan ngambeg dong"

Naira mengabaikan pesan dan panggilan ponsel berkali kali dari yogi

"Naira itu telponya dari tadi bunyi siapa tau penting"
"Bodoamat kak"
"Looh kenapa? "

Naira tak menjawab pertanyaan bingung alres,  sementara yogi segera menyusul kerumah naira karna memang semenjak mereka pacaran belum pernah sekalipun
Naira marah kepadanya,  dan kemarahan kali ini bener bener perdana, yogi sangat takut jika hanya masalah sepele membuat naira meninggalkanya.

"Yogi kok udah sampe sini lagi? "
"Iya kak naira mana? "
"Dikamar tuh gatau lagi sensitif kali ngambek mulu, kalian kenapa lagi marahan?"
" enggak sih kak,Aku susulin ya"
"Oke"

Yogi melangkah ke kamar naira mengetuk pintu tak ada jawaban yogi menbuka pintu kamar yang tak dikunci mengedarkan pandangan nampak naira meringkuk di ayunan favoritnya di balkon

"Ra kamu marah? Please aku minta maaf sayang, aku gak ada maksud buat bikin kamu marah"

Naira tak bergeming

"Sayang aku cuma pulang sebentar doang paling 3hari"

Masih tak bergeming

"Ra please say something!! Aku minta maaf "
"Mas yogi pulang ngedadak dan gak kasih nai ikut, nyebelin banget tau gak"
"Tapi ini urgent sayang"
"Jadi menurut mas yogi aku gak penting?"
"Ra bedalah,"

Yogi mengacak rambutnya sendiri. Frustasi.diraihnya jemari naira dan digenggam erat

"Listen you always my everything please allow me back home"

Naira menggeleng

"Oke give me reason why?"
"Pokoknya pulang sama nai atau gak sama sekali"

Yogi melepas genggamanya dan mondar mandir

"Mas yog gak mau kan? Pasti ada sesuatu nih jadi kek gini"
"Engga ra sumpah dihatiku gak ada siapapun cuma ada kamu, kamu paling penting, kalo kamu ikut gimana minta ijin sama kak vick ? Aku cuma pengen kamu cepet pulih sayang please kali ini aja aku janji kalo kamu beneran dah sembuh kita terbang ke jawa liburan gimana?"
"Gamau nai mau ikut!! Ooh nai tau mas yogi mau nemuin cewek lain ya? "

"Ra kamu ngomong apa sih? Gaada gaada cewek dihatiku selain kamu ra! "
"Terus kenapa nai gak boleh ikut? "
"Karna kau lebih aman disini sayang,  aku gak bisa jamin keselamatan kamu"
"Gamasalah mas nai cuma gamau jauh dari mas yog"

Yogi menangkupkan kedua tanganya pada wajah naira

"Listen,  i wanna bring you meet my family but not now right? "

Naira menggeleng

"Ra i promise ill come back,  ill be yours ever"

Yogi menyentuh bibir mungil naira dengan bibirnya sendiri mereka berciuman sedikit lama dan dalam.

"Aku lebih takut kehilanganmu sayang,  you're my everything,  aku akan jaga perasaan yang kau berikan ini ra aku gaakan sakitin kamu meskipun aku belum mampu membuatmu bahagia"

Yogi mendekap naira lama, dan erat hingga naira sedikit Kesulitan bernafas.

"Mas,,,  mas yog,, mas yogi lepas nai gak bisa napas mas yogi"
"Maaf ra maaf, "
"Lepass sakit"
"Iya maaf sayang aku gak sengaja aku cuma takut"
"Yaudah nai mau pergi mandi"
"Udah ya marahnya,  kamu mau dibawain oleh oleh apaan? "
"Serah mas aja"
"Makasih sayang mas balik dulu ya mau beresin apartemen dulu, kamu mau nganter ke bandara kan ra?"
"Kayaknya nai gak bisa ada acara sama mia ma sufi mereka sahabat nai dah lama gak ketemu"
"Yaudah"

Dengan sedikit kecewa yogi melangkah keluar kamar naira dan kembali ke apartemenya setelah berpamitan dengan alres tentunya

Siang harinya

"Kak vick!!"
"Naira,  kamu ngapain kesini hmmm? "
"Kak vick"

Naira mulai berkaca kaca,  vicky segera bangkit dari kursi dan merangkul adiknya itu ke sofa

"Heeyy ada apa kok nangis?  Mana yang masih sakit? Atau yogi yang bikin kamu nangis? "

Naira menggeleng justru semakin keras menangis

"Ayo ngomong apa yang terjadi? "
"Mas yogi,,, mas yogi mau balik "
"Yaudah ngapain kamu yang nangis? "
"Diih kakak kalo mas yogi nemuin cewek lain gimana? "
"Gabakal sayang"
"Bisa aja kan mas yogi ada cewek disana"
"Hey hey,,,  denger yogi bukan tipe kayak gitu kak vick tau banget, "
"Nai gak percaya nai bolehkan kak ikut mas yogi"
"Enggak boleh kamu dalam masa pemulihan dan kamu gak boleh jauh jauh dari jangkauan perlindunganku! "
"Kak nai udah gede"
"Iya kamu udah gede justru itu kak vick harus ekstra lindungin kamu!  Terutama dari rival bisnis kakak yang mengincarmu"
"Tapi kak"
"Gini aja deh kak vick suruh salah satu anak kak vick buat ngikutin yogi ya"
"Kalo ketahuan? "
"Gak"
"Yaudah"
"Nah jangan nangis lagi,  pulang ya kak vick masih harus meeting sekali lagi, apa suruh rai anter kamu? "
"Gausah"
"Aah kamu tunggu kakak disini jangan pergi kemanapun ngerti?"
"Nai pulang aja kak"
"Enggak sini aja"

Vicky melarang naira meski naira bersikukuh hendak pulang sendiri,  klien vicky kali ini adalah Henry,  pantas saja vicky bersikeras naira harus tetap menunggu diruangan vicky,  meskipun naira belum pernah sekalipun bertemu Henry namun Henry sudah sangat mengenali naira dan setiap ada kesempatan selalu membahas naira dengan penuh minat.

"Maaf tuan pak Henry senjaya sudah tiba disini apa meetingnya bisa dimulai? "
"Iya tunggu sebentar rai"
"Baik tuan, "

"Nah naira kamu tetap disini dan jangan kemana mana right?  "
"Baiklah kak"
"Gadis pintar"

Vicky meninggalkan naira diruanganya meskipun sendiri vicky sudah mempersiapkan segala kebutuhan Naira mulai dari makanan hingga tempat rebahan yang sangat nyaman vicky memang mendesain ruanganya agar nyaman saat naira merasa sepi di mansion sendirian,  dan vicky memastikan naira tak keluar dari ruanganya demi menghindari Henry.

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang