back to school

592 13 0
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat sekembalinya mereka dari berlibur, rutinitas kembali normal naira mulai beradaptasi dengan sekolah barunya, seperti sebelum sebelumnya naira tetap menjadi pusat perhatian menjadi primadona disekolahnya, meski ada saja yang iri dengan naira tapi itu tak diambil pusing naira memilih fokus mengejar ketertinggalan pelajaranya ketimbang meladeni mereka meskipun mereka sering memandang naira dengan tatapan benci dan dengki akan tetapi mereka tak berani berbuat banyak mengingat sebelumnya vicky telah terlebih dahulu mengancam jikalau terjadi sesuatu pada naira bahkan walau baret segarispun vicky takkan segan segan menutup sekolah itu, berlebihan tapi ternyata cara itu cukup efektif naira lumayan ada banyak teman meskipun kebanyakan mereka hanya takut atau kepo dengan hidup naira.

Mia: "naira kangen kamu btw gimana kamu disekolah baru?"
Sufi:"iya nai kita kangen banget sama kamu kapan kapan meet up yaaa, "
Naira:"jangan cengeng harusnya kalian semangatin aku dong sini peluuuk"
Mia:"thanks ya nai oleh olehnya bener bener deh beruntungnya kita yakan suf?"
Sufi:"iyess, makasih ya nai sayang banget bukan kamu langsung yang kasih ke kita"
Naira:"hummm maaf ya girls, tapi kak vicky bener bener lagi protectif banget sama aku"
Sufi:"kita ngerti kok nai, itu demi kebaikanmu, lagipula kita yang harusnya minta maaf karna gak bisa nengokin kamu"
Naira:"udahlah gausah dibahas"
Mia:"nai kamu baik baik disekolah baru ya tapi please jangan lupain kita:"
Naira:"cup..cup jangan pada nangis kalian bisa kok main ke rumah baruku, nanti aku minta sopir jemput kalian yaaa"
Sufi:"nairaaa kamu selalu baik banget sama kita,"
Mia:"iya tapi heran kenapa pada sirik sama nai ya?🤔🤔"
Naira:"😊😊gausah dibahas deh pokoknya sepulang sekolah kerumah yaaa"
Mia&sufi:" siaaap !!"

Naira berjalan di koridor sekolah tersenyum sendiri menatap layar handphonenya sampai tiba tiba "bruuugh"

"Hey kalo jalan ati ati dong,"
"Mmmaaf,, "
"Heey kau anak baru itu kan?"

Cowok itu mengitari tubuh naira yang berdiri gemetar,

"Hmmm cantik sekali, kenalin namaku daniel"

Naira menengadah cowok dihadapanya, tinggi manis pinter, pandai main basket dan musik cool abis deh dilihat dari sudut manapun, termasuk kategori cowok hitz disekolah

"Naira,"
"Namanya cantik kaya orangnya dan,"

Celetuk rivan teman daniel

"Kau benar, van dia manis sekali, hmmm maaf ya aku pikir tadi cewek cewek sinting yang tiap hari nguntit dan modusin gue, kau gak apa apa kan?"
"Mm, gak apa apa kok, maaf aku kekelas dulu,"

Daniel memberi jalan kepada naira, naira tak menoleh kebelakang lagi melangkah mantap sambil menundukan pandanganya menuju ke kelas

"Sikat aja dan vakep gitu kayaknya polos juga, dia bahkan hak mau menatapmu"

Reivan membujuk daniel seperginya naira

"Aku tak mau tergesa gesa kalau dia memang tuhan kasih buat ku yaa cepat atau lambat kita akan dekat"
"Halah kau selalu saja seperti itu keburu tua dan"
"Van aku ingin takdir yang mempertemukan cinta bukan ego."
"What ever dan dah balik yookk"

Mereka terus mengobrol sampai tak terasa tiba diparkiran, daniel menstarter motor sportnya saat melihat naira melewati halaman terus kearah luar sekolah daniel mengikuti naira sampai diluar, tak mengindahkan umpatan reivan, di luar gerbang sekolah vicky telah berdiri didepan range rovernya memainkan gadget, masih dengan stelan jas kerjanya.

"Kakak kok udah jemput? Emang gak sibuk?"

Naira sedikit berlari kegirangan mendatangi vicky, vicky langsung mendongak dan tersenyum

"Iya dong buat kamu, eeeeits hati hati dong!"

Naira terburu buru dan sedikit tersandung hampir saja terjatuh saat dengan sigap vicky menangkapnya, mereka berdua tersenyum vicky membuka pintu mobil dan naira masuk,pemandangan itu membuat daniel penasaran dan sedikit panas dihati
"Sial gue kenapa sih tiba tiba kok gue panas dingin gini liat ada lelaki didekat cewek itu!"

Sementara itu didalam mobil vicky

"Kak hari ini mia sama sufi boleh gak kerumah?"
"Boleh dong sayang"
"Beneran?"
"Iyaaa, nanti kakak suruh rai jemput mereka, sekalian do makanan yaa!"
"Makasih ya kak"

Naira memeluk kakaknya penuh sayang,

"Nai itu motor dibelakang kok kayak ngikutin kita terus ya?"
"Mana kak?"
"Kau kenal? Seragamnya sama kaya kamu loh,"
"Hmm enggak kak "
"Yaudah kita alihin ke cafe sebentar yaa"
"Iya kak"

Naira hanya menurut saat vicky membawanya ke sebuah cafe mereka turun

"Sini nai,"
"Iya kak, apa mdia masih mengikuti kita?"
"Tenanglah dia gak akan menyakitimu kan ada kakak"

Vicky menenangkan naira saat merasakan pegangan naira dilenganya semakin erat, naira endongak menatap vicky dan mengangguk, mereka hanya membeli kopi dan capucino setelah itu kembali ke mobil, daniel yang sesari tadi membuntuti naira telah berlalu merasa bodoh karna mengikuti mereka dan memutuskan pulang kerumah.

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang