london

322 11 1
                                    

Hari terus berganti hari minggu demi minggu berlalu, meskipun naira melewati masa kritisnya namun hingga kini belum bangun dari komanya, setiap hari yogi dengan Setia dan telaten menunggui naira, meskipun sebelumnya sempat diusir dimaki oleh vicky berkali kali namun yogi terus datang hingga akhirnya vicky luluh jua, mengijinkan yogi melihat naira.

"Tuhan please kembalikan naira seperti sedia kala, ambilah aku sebagai gantinya kumohon tuhan akan ada banyak hati yang terluka kalau naira pergi tuhan biarkan aku yang menggantikan posisinya"

Begitulah doa yang tiap hari yogi panjatkan sambil terus menggenggam jemari naira air mata tak kuasa yogi bendung merutuki kecerobohanya, kelalaianya menjaga naira, itu jualah yang membuat vicky mau membagi kesedihannya pada yogi setidaknya ia tak sendiri menyesali kegagalannya melindungi naira.

"Yog gue mau bawa naira berobat dan pindah ke london"

Ucap vicky pada suatu sore yang mendung, dan suram

"Lll.... Looon... Dooon? "
"Iya gue bawa naira ke london, dan besok berangkat"
"Ke.. Kenapa ngedadak kak"
"Lo liat keadaanya yog"
"I.. Iya tapi kenapa harus london? "
"Karna gue punya kluarga disana kluarga gue disana mereka bisa sembuhin naira"

Hati yogi remuk seakan langit menimpa dirinya sungguh berat melihat naira terbujur koma saja sudah beban berat apalagi harus melepas naira ke london hatinya tak mampu.

"Apa kalian akan kembali? "
"Gue belum tau"

Yogi tak lagi bertanya mencium kening naira dan menggenggam erat jemarinya air mata luruh menjatuhi pipi pucat naira

"Gue tau lo terluka tapi demi kesembuhanya ....."
"Gak papa kak london kan gak masalah aku bisa nyusulin kalo aku kangen"
"Kau yakin? "
"Tentu demi dia bisa pulih lagi bahkan walau dengan tukar nyawa aku siap"
"Hush sembarangan yaudah bantu gue prepare yaa"
"Iya kak"

Hari keberangkatan tiba begitu cepat yogi berasa belum siap meskipun harus ya itu harus yogi harus kuat melepas pujaan hati terbang ke london.

"Kita pamit ya "
"Hati hati bro lusa gue susulin kalo ada yang diperluin call me. "
"Thanks res, "
"Hey common jangan mewek gitu ah cuma london besok lo susulin"
"Iya kak"

Mereka melepas keberangkatan vicky dan naira dengan haru,  kondisi naira masih jauh dari kata stabil,  jangankan mendengar suara kasar,  ada suara keras sedikit saja membuat emosinya kembali tak terkendali,  saat ini naira dalam kondisi terguncang syok berat. separuh nyawa yogi terasa ikut menghilang semakin jauh hingga hanya terlihat titik diawan.
Hari hari berlalu dengan sangat lambat dan sunyi tanpa naira bagi dunia yogi, setiap hari yogi menghubungi vicky memantau keadaan naira, tiada henti doa yang yogi panjatkan agar naira segera pulih.
Sementara vicky tengah membereskan segala kebutuhan untuk tinggal disana menemukan sebuah rumah yang lega dengan banyak pohon maple di sekeliling rumah nampak rindang dan asri di belakang rumah dan pekarangan terdapat pembatas sebuah sungai kecil yang nampak banyak ikan salemnya, sungguh tempat yang sempurna bagi pemulihan naira bukan suatu pedesaan pelosok namun juga bukanlah kota Metropolitan, hanya kota kecil dipinggiran yang memiliki pemandangan sangat spektakuler, naira terbangun dari tidur panjangnya kali jni dalam keadaan bingung disambut salju yang tiba tiba turun ya salju pertama dan kelegaan nampak sangat jelas diwajah vicky

"Syukurlah naira ini kak vicky"
"Kak vicky"
"Iya , "

Naira mengedarkan pandangnya

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang