real wife

799 23 0
                                        

Mohon bijak dalam menyimak, banyak adegan 18+  dalam part ini dimohon bawah umur menepi dulu😁🙏🙏🙏









Hujan deras mengguyur kota tempat vicky dan naira bermukim membuat suasana lembab dan dingin,  naira meringkuk didalam selimut tebalnya,  hari ini vicky memberitahunya pulang larut jadi naira memilih tidur itu juga saran dari vicky, seisi rumah nampak temaram lebih cenderung gelap karna tiba tiba mati lampu namun kamar naira masih ada sedikit cahaya temaram mengurangi rasa takut naira,  vicky melangkah dengan sedikit gontai memegangi kepalanya yang terasa berat ada yang aneh dengan tubuhnya tiba tiba merasa panas dan jantungnya berdebar lebih keras,  vicky merasa ada yang salah dengan tubuhnya,  seusai menerima sampanye dari marlin usai meeting tadi , maka vicky segera pulang walau sempat ditahan marlin namun wanita yang nampak tertarik padanya itu tak bisa berbuat banyak lantaran rai ada disana,  rai segera membawa tuanya itu kembali kerumah dimana naira tengah meringkuk mulai tertidur, vicky masuk kamar itu meletakan jasnya asal dan mulai melonggarkan dasinya ada yang salah dengan dirinya karna tak biasanya vicky menatap naira dengan sangat bernafsu,  vicky merasa sangat ingin menyentuh naira dan dorongan itu semakin meledak ledak didalam tubuhnya vicky tak bisa mengendalikan dirinya tanpa disadarinya vicky menguak selimut tebal yang membungkus tubuh rapuh itu membuat naira terkesiap kaget

"Kak vicky?  Kok udah pulang? "
"Udah sayang kemarilah"

Vicky menarik naira kedalam pelukannya naira tak merasa aneh dengan itu namun sekujur tubuhnya menegang dan gemetar saat tangan kekar yang biasa merengkuhnya itu meraba Raba bagian tubuh naira,  naira ketakutan ingatan kejadian itu kembali bertebaran dikepalanya sementara vicky terlihat tak peduli hanya terus berusaha menuntaskan apa yang tengah melandanya

"Malam ini kau miliku,  selamanya begitu"

Naira mulai menangis ketakutan namun naira tau naira takkan mampu menolak bahkan sekedar melawan naira tau saat waktunya tiba vicky akan melakukanya juga namun naira masih tetap merasa belum siap menghadapi vicky apalagi malam ini vicky terlihat lebih kasar dari biasanya

"Kemarilah kau cantik sekali aku tak tahan"

Vicky mulai mendaratkan ciuman keseluruh permukaan tubuh naira membuat naira semakin begidik gemetar air mata terus mengalir namun naira tak berani bersuara, vicky menanggalkan seluruh pakaianya dan pakaian naira tentunya,  membuat naira semakin ketakutan

"Kakak jangan,,, "
"Kamu istriku kan?  Sudah kewajiban melayani suami! "
"Kakak"

Naira tak lagi bisa bersuara lantaran vicky menutup mulutnya dengan bibirnya,  naira membeliakkan matanya lebar lebar hendak menjerit namun tak bisa tertahan mulut vicky air mata mengalir membuat tubuhnya semakin gemetaran tatkala sesuatu milik vicky menerobos masuk kedalam tubuhnya.

"Kakak sakiiiiiiit "

Naira menjerit saat vicky melepaskan ciumannya,  berusaha membebaskan tubuhnya dari kungkungan vicky naira meronta akibat kesakitan yang dirasakan pada tubuhnya namun vicky nampak tak peduli dalam pengaruh obat itu, 

Sinar Mentari pagi membangunkan vicky masih dalam keadaan pening dan kepala yang terasa berdenyut menoleh kesamping dimana tubuh naira berada dirinya kaget dengan apa yang terjadi mendapati mereka tanpa sehelai benangpun dan yang lebih membuatnya terkesiap noda darah berceceran disprei,  vicky mencoba mengingat apa yang terjadi semalam saat semua ingatanya kembali vicky merutuki apa yang telah dilakukannya vicky menyentuh bahu naira tak ada respon sama sekali hanya isakan dan tubuh gemetaran naira yang menjawabnya, 

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang