lamunan

547 13 0
                                    

Pertemuan tiga sahabat itu berlangsung cepat lantaran cuaca yang tak bersahabat juga sufi yang harus pulang lebih cepat lantaran ibunya masuk rumah sakit,  naira sedikit kecewa tapi tak bisa berbuat banyak, untuk mengobati kekecewaan adiknya itu vicky tak bisa berbuat banyak selain membujuknya

"Udah dong sayang gak disengaja juga kan sufi begitu?? ini namanya musibah, jangan murung dong langitnya runtuh nanti"
"Kakak apaaan sih"
"Naah gitu dong jangan sedih lagi"
"Kak kenapa kakak gak nyari cewek sih?"
"Eemm itu pertanyaan sulit nai,"
"Kakak harus milih kehidupan kakak juga"
"Tumben nai mikirnya kesana?"
"Kakak nai serius"
"Oke, kakak juga serius, kak vicky takut wanita itu gak mau terima kamu, secara kamu manja "
"Kakak!!"
"Entahlah sayang mungkin belum jodohnya"
"Haha jodoh itu dicari kak, lagian gimana mauu dapet setiap yang dekat aja gak kakak gubris"
"Bagi kak vicky kaulah yang terpenting sayang jadi tak usah risaukan kakak oke?"
"Nai sayang kakak"
"Kak vicky lebih sayang kamu, tetaplah jadi princes kami sayang"

Setelah obrolan mereka itu naira pamit untuk pergi tidur, vicky membiarkan naira meninggalkan vicky disofa ruang keluarga yang hangat itu. Setelah cukup lama vicky memeriksa naira dikamarnya sebelum dia pergi kekamarnya sendiri, naira terlelap dengan kaki masih terjuntai disisi ranjang. Vicky tanpa pikir panjang membenarkan posisi naira

"Have nice dream sayang"

Vicky berbisik pada naira dan keluar dari kamar itu memasuki kamarnya dan pergi tidur, baru saja vicky hendak mematikan lampu terdengar jeritan dari kamar naira vicky segera berlari kekamar naira benar saja mimpi buruk itu mendatangi naira

"Sakiiiit, lepasss engak mau kakak tolong nai kak sakiiit aaawaaaw!!"
"Tenanglah nai tenang ini kak vicky!"

Naira masih terus menjerit jerit, dan menangis vicky sedikit panik membopong naira yang terus meronta ronta, vicky membawa naira ke ruang medis pribadinya mengikatnya di ranjang periksa dengan kewalahan

"Tenanglah sayang, maafkan kak vicky harus melakukan ini"

Vicky menyuntikan obat penenang dilengan naira sedetik kemudian naira mulai melemah dan tertidur

"Kenapa tak sembuh juga apa yang harus gue lakuin?

Vicky menelpon franken berdiskusi tentang mimpi buruk naira namun berakhir dijalan buntu franken pun tak memiliki solusi untuk hal itu. setelah menutup telpon vicky melepas perlahan ikatan ditangan dan kaki naira, bekas tali di pergelangan tangan naira menimbulkan bekas memerah, vicky mengelusnya perlahan,

"apa gue udah gila ya kenapa gue gak tertarik pada wanita selain kamu nai bagiku meskipun gue gak tertarik dalam hal dunia seperti sex contohnya, gue sayaaang banget sama kamu sayang!.kamu cantik sekali siapapun berhasrat memiliki tubuhmu tapi bukan hatimu, lupakan vick dia adik elo, tak ada yang boleh sakitin kamu sayang, 

Tanpa sadar vicky mulai menyentuh kepala naira dan terus turun ke pipinya lehernya dan vicky segera menghentikan perbuatanya membuang fikiran kotornya, tersadar dari perang batinya sendiri, tak biasanya vicky berfikir yang aneh aneh kepada naira,  vicky pun merasa malu dan frustasi sendiri,
"sayang gue ke naira gak boleh lebih dari kakak beradik gue gak mau terjadi brother complex!!naira gak boleh tau kalo gue bukan kakak kandungnya, gue takut kalo nai tau gue bukan kakak kandungnya dia akan sangat sedih, tapi gue juga gak akan biarin nai jatuh ke tangan lelaki yang salah gue mesti ekstra selektif!"

Vicky meyakinkan dirinya bahwa dia akan terus menjaga naira membahagiakanya,perihal masa depanya vicky tak mau ambil pusing lagi yang terpenting bisa terus berada bersama naira saja itu yang terpenting baginya.

"Kak kenapa nai tidur disini?"

Pertanyaan naira membuyarkan lamunan vicky,

"Sayang kau tadi... Tadi kau mimpi buruk lagi sayang"
"Maafkan nai kakak ..hik...hik"
"Sssshhhh sayang jangan nangis "
"Kenapa sih apa yang terjadi pada nai kakak? Nai benci nai benci kenapa nai terus nyusahin kakak!"
"Cukup nai kakak gak merasa susah, berhentilah seolah olah ini salahmu!"
"Nai benci kak,, nai benci kenapa nai terlahir seperti ini kenapa nai tak seperti mereka yang hidup tenang bahagia meski mereka tak cantik meski mereka miskin, kenapa nai benci !!"
"Nai kau tak boleh begitu kau harusnya bersyukur sayang"
"Buat apa kak buat apa nai cantik tapi nai terus disakiti nai terus menjadi incaran orang jahat buat apa kecantikan ini tak membawa kebahagiaan kak nai capek!"

Vicky tak bisa menjawab karna memang benar kecantikan naira justru memancing lelaki untuk memilikinya. Naira mulai menangis dan terus meratap tak terkendali, vicky tak punya pilihan lain selain mengikatnya lagi, naira berontak bahkan vicky kewalahan

"Sayang tenanglah "
"Enggak mau lepaaaas kak sakiiit,nai capek!! nai mau mati aja lepaaaaas !!"

"Plaaaaaaaak"

Vicky menampar naira cukup keras sampai naira jatuh pingsan,

"Maafkan kak vicky kasar sama kamu sayang, "

Tanganya gemetar, vicky menambahkan beberapa dosis ke obat penenang dan menyuntikan ke tubuh naira agar bisa tidur pulas sampai pagi dan benar saja pukul 09:00 pagi pun naira masih tak sadarkan diri, vicky menelpon sekolah naira mengabarkan naira tak masuk sekolah hari ini, Vicky berencana pergi kerumah sakit memeriksakan kondisi naira.

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang