Germany

454 12 1
                                    

Suhu mencapai -20° ketika vicky menggandeng lengan naira yang gemetaran saat tiba di bandara frankfrut jerman,saat itu memasuki pertengahan bulan oktober dan musim dingin tengah benar benar intens mendera negara itu,

"Nai langsung ke hotel aja ya"
"I...iya kak dingin banget"

Vicky tersenyum, terasa lucu baginya melihat naira dalam keadaan begitu, giginya sampai bercatrukan, bukanya tak merasakan hawa dingin namun vicky sudah sangat terbiasa, sementara naira yang hanya beberapa kali mendapati musim dingin sedikit kewalahan apalagi naira alergi dingin, vicky membenarkan syal yang melingkari leher naira sewaktu menuruni taksi,

"Nah, sesampainya dikamar istirahatlah kakak harus mengurus sesuatu"
"Jangan lama lama nai gak suka disini kak!"
"Bentar kok"

Vicky membawa nira kesebuah suit mewah double bed, yang ditunjukan seorang resepsionist setelah mengangsurkan tip resepsionist itu berlalu,

"Istirahatlah, ingat jangan keluar kakak gak mau kau kenapa napa oke?"
"Iya kak!"

Vicky mengunci pintu dari luar sementara naira berkeliling dan segera membersihkan diri masih berbalut kimono naira menyibak gorden beludru yang berat dan mewah itu, terperanjat saat melihat pemandangan spektakuler diluar sana kamar itu menghadap laut dengan pantai pasir putih yang sangat sepi karna ini musim dingin seolah olah lautan pun membeku. Naira menutup kembali gordinya dan merebahkan tubuhnya di ranjang meraih ponsel dan menghubungi kedua sahabatnya

"Naira:"hii guyss"
Sufi:"shitt lo kemana aja princess?"
Naira:"iih kok kalian jadi kaya kakak aku sih princes,princes!"
Sufi:"abisnya idup elo tuuh,!"
Mia:"jangan gitu dong suf,😅 hii nai apa kabarmu? Kemarin kita main ke sekolahmu tapi kau tak ada, trus kita ke mansion kosong kata pak dirman kamu lagi ke luar negeri kamu kemana?"
Naira:"iya guys aku diajak kak vicky ke jerman!"
Sufi;"wedeeeew mantull amat idup loo!"
Naira:"mantul? Apanya yang mantul disini dingin banget aku benci!"
Mia:"sabar nai anggap aja plesiran, ehm daniel gimana?"
Naira:"Yaa gimana lagi mana bisa dia nglawan kak vicky?"
Mia:"yaudah selama yang kak vicky lakukan buat kebaikan kamu sih no problem!"
Naira:"thanks"
Sufi:"👿👿👿"
Naira:"bocah napa yaaak🤔🤔🤔"
Mia:"dia lagi kangen sama kamu nai"
Naira:"duuh terharu sini kiss😚😚"
Sufi:"diiih ogah !"
Mia:"udah gausah jijay!"
Sufi:"abis nai gitu sih"
Naira:"ya maaf ini aja ngedadak besok balik aku beliin oleh oleh"
Sufi:"wajib itu!!"
Mia:"sufiiii!"
Sufi:"😎😎😎"
Naira:"gapaapa mia kamu juga dapet kok"
Mia:"maaf ya nai tapi ini gak ngerepotin?"
Naira:"dih enggak laah kalian itu sahabat aku ter💗💗💗"
Mia:"kita sayaaaang sama kamu nai cepet balik yaa!"
Naira:"aku juga kangen kalian disini sepi kak vicky entah kemana!"
Mia:"yaudah tinggal istirahat dulu aja!"
Naira:"oke aku tidur dulu ya bye all"
Sufi:"ati ati kunci pintu nai!"
Naira:"udah dikunci dari luar ma kak vick"
Sufi:"diih kak vick jahat amat lo dikurung"
Mia:"hush!! Udah nai gausah dengerin sufi kalo ngomong sembarang udah close ponselnya nai tar sufi nuduh kak vick macem macem"
Sufi:"ciee tumben lo bijak berlaga belain kak vick lagi"
Mia:"sufiiii👿👿"
Naira:"udaah udah kok malah berantem gue close ya bye all!"
Mia&sufi:"byeee
Naira:"😘😘😘"
Sufi&mia:"😘😘😘😘😘😘"

Percakapan mereka berakhir dan naira memejamkan matanya saat kantuk mulai tak tertahankan,vicky kembali ke hotel membawa seorang dokter, terlihat sudah uzur namun garis ketampananya masih terlihat diwajahnya. Dan soal kemampuan dokter ini wajib diacungi jempol,

(Note: berikut percakapan dengan bahasa jerman)

"Sebelah sini dokter"
"Baiklah, waaah ini adik anda tuan vicky?"
"Iya dia adik satu satunya namanya naira!"
"Wow, nice name sangat cantik seperti orangnya"
"Aah Terimakasih, tapi kecantikan yang dimilikinya justru sering nyaris membuatnya dalam bahaya"
"Ah benarkah? Bukankah dia bisa memilih laki laki yang dia sukai tanpa takut ditolak karna siapapun tak mungkin mampu menolaknya?aah baiklah apa saya diijinkan memeriksanya,"
"Tentu"

Dokter itu memeriksa naira yang tengah tertidur,naira terbangun saat mendengar dentang alat medis yang terbuat dari stainles itu

"Kak ada apa ini?"
"Gak apa apa biar dokter josheph sembuhin trauma kamu ya"
"Nggak mau nai takut, kak nai gak mau"
"Tenanglah"
"Apa dia perlu diberi penenang?"
"Belum tunggu dulu!"
"Tenang naira, aku takkan menyakitimu"
"Kakak nai gak mau, kak bawa dokter itu pergi!"
"Nai kamu harus sembuh!"
"Nai takut enggak.."

Naira berlari menghindari vicky keluar kamar hotel terus berlari sesampainya di loby hotel naira kebingungan mau kemana namun saat melihat vicky mengejarnya naira segera berlari keluar terus berlari sekencangnya masih menangis, naira takut bukan karna diperiksa namun karna naira melihat tatapan dokter itu yang seolah olah ingin menelanjanginya,  vicky berlari lebih kencang dan tentu saja mendapatkan naira

"Nai dengerin"
"Enggak nai gak mau kakak ngakjakin nai kesini cuma buat kaya gini?"
"Ini buat kamu kamu harus sembuh!"
"Nai gak mau dokter itu nai takut!"
"Nai dokter joseph gak seperti yang kamu pikirin!"
"Dokter itu sama, sama kaya dokter yang dulu!"

Vicky menghela nafas ingatanya melayang dimana naira dirawat dirumah sakit dan bertemu dokter bejat, hampir saja naira dilecehkan untungnya vicky dan rio tepat waktu tiba disana!

"Tolong dengar kasih kesempatan dokter joseph oke kalo sedikit aja berani sentuh kamu kakak jamin dia gak akan hidup lagi oke?"

Mendengar itu naira langsung begidik dan menuruti vicky yang membawanya  ke hotel.

"Dok Maaf ya dia  trauma dengan dokter juga"
"Gak masalah oke kita mulai observasi ya nai, maaf tadi aku sedikit terpesona memandang mu"

Naira hanya sedikit tersenyum tanganya sedikit gemetar ketakutan, dokter joseph memeriksa dengan sangat detail, vicky tau takkan mudah membawa naira kerumah sakit apalagi memberi tahunya langsung bahwa tujuan ke jerman adalah untuk menyembuhkan traumanya. Dokter joseph menggunakan metode hipnotheraphy atau hipnosis sehingga naira bisa lebih rilex dan mau bekerja sama meskipun itu alam bawah sadarnya.

"

Possesif brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang