Jadi gadis gue, gimana?

4.9K 191 4
                                    

Flashback

"Gue gak salah liat kan?" Ucap Alex.

"Perlu gue pastiin?" Sahut Yunan. Alex mengangguk.

"Deva!" Panggil Yunan. Deva pun menoleh, matanya membulat.

"Kita gak rabun Lex." Celetuk Yunan. Yunan pun menarik lengan Alex.

####
"Jadi, selama ini lo numpang di rumah Vano?" Tanya Alex pada Deva. Mereka berempat sedang berkumpul di kamar Vano. Deva mengangguk samar.

"Tapi plis ya jangan kasih tau anak-anak yang lain..." pinta Deva.

"Termasuk Revand?" Sahut Yunan yang asyik dengan keripik kentangnya. Deva lagi-lagi mengangguk.

"Van, lo napa gak pernah cerita sih!" Teriak Alex.

"Gue gak cerita pun, lo pada juga udah tau kan sekarang?" Jawab Vano seraya berdiri dan menggantungkan kembali gitar kesayangannya di dinding.

"So, kalian kesini mo ngapain?" Tanya Vano sambil duduk di kursi yang ada di balkon.

"Main aja, lo pan juga tau kalo emak lo arisan dirumah gue." Jawab Alex. Deva terdiam, ia sibuk memainkan jarinya yang terbalut plester.

Alex menghampiri Vano.

"Dev, lo kalo pen cabut, cabut aja ke kamar lo." Usir Alex. Bukan apa-apa, pasalnya Alex ingin membicarakan tentang Deva.

Deva pun berdiri meninggalkan kamar Vano.

"Jadi tu anak tinggal disini udah dari awal pindah? Gila men, seatap mulu sama tu anak! Udah serumah, satu sekolah, sekelas pula! Eh, kamar lo sebelahan sama tu anak! Lo gak bosen liat muka cupu mulu?" Ucap Alex.

"Lain cerita kalo Vano ada rasa sama tu bocah!" Sahut Yunan masih asyik dengan televisi dan kripik kentang. Alex memandang Vano lekat.

"Gue tau, gue ganteng! Gak usah lo liat sedetail itu! Bisa copot mata lo!" Celetuk Vano mengalihkan.

"Lo suka sama tu anak?" Tanya Alex meminta konfirmasi. Vano berdiri dari kursinya.

"Brisik lo pada!" Ucapnya. Ia mengambil stik PS dan memainkannya.

"Oke, anggep aja emang lo suka sama tu anak!" Ucap Yunan.

"Sejak kapan lo pinter berasumsi sendiri kek gitu?" Sembur Vano.

"Lo harus tau, emak gue lagi diet micin!" Jawab Yunan.

"Kaitannya?" Mata Vano masih fokus pada layar PS.

"Nah gue kan ikutan makan, otomatis gue juga lagi diet micin. So,"

"Ahh, paham gue! Jadi lo pinter berasumsi ria gitu gegara diet micin?" Celetuk Alex. Yunan mengacungkan jempol tangannya.

"Patut dicoba!" Sahut Vano.

Flashback off

####

Keadaan rumah sangat kacau. Semua sibuk mengatur pesta peresmian cabang perusahaan Adhi Wijaya Corp. yang baru.

Deva luntang lantung bingung melihat semua orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Vano? Sudah dari tadi pagi keluar dan sampai sekarang belum pulang.

Sesekali Deva menghela nafas. Ia sangat jenuh. Yang dilakukannya duduk diam, mondar mandir, naik turun dari kamar. Sangat membosankan. Ia kembali lagi ke kamar. Saat sampai di depan kamar Vano, ia melihat pintunya sedikit terbuka. Ia mendengus dan menutup rapat pintu itu. Tapi sebuah ide keluar dari pikirannya.

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang