Pagi-pagi sekali Fira sudah bangun dan bersiap pergi ke kantor. Ia tak sendirian di apartemennya. Vano, Revand, Yunan, Alex dan Fellicha menginap disana.
Sebelum mereka bangun, Fira sudah membantu para pelayannya menyiapkan sarapan.
"Oi! Berisik banget sih!!" Yunan mengigau dalam tidurnya. Alarm ponsel Revand berbunyi. Fira sudah memberitahu hari ini ada rapat penting. Jadi Revand sudah bersiap dengan alarmnya. Cowok itu langsung meloncat dari ranjangnya.
"Fir, gue pulang dulu." Pamitnya terburu-buru.
"Gak usah. Udah mepet ini. Bangunin aja mereka. Kita sarapan bareng." Ucap Fira sembari menata makanan.
"Tap-"
Fira menoleh menatap Revand. Kali ini benar-benar tak bisa dibantah. Revand pun segera berbalik arah dan membangunkan para personel yang masih ngorok.
"Apa sih Re! Gue masi ngantuk!!" Cerocos Yunan.
"Lo gak bangun, jatah sarapan lo, gue abisin!" Ancam Revand yang langsung membuat Yunan meloncat dari ranjangnya.
####
"Oke, hari ini gue gak bisa nemenin kalian. Gue ada meeting penting pagi ini. Kalian ngapain aja disini, terserah. Gue palingan pulangnya-" Fira melihat jam yang melingkar ditangannya.
"Larut. Yang berantakan ini gak usah di beresin, biar ntar gue yang urus. Oke, gue berangkat duluan."
"Biar gue anter." Tawar Vano.
"Oh, gak. Gak usah. Gak perlu. Lo temenin aja mereka. Gue berangkat sama Revand. Ayo, Re." Tolak Fira.
"Gue gak bawa ganti non!" Keluh Revand.
"MasyaAllah. Gue lupa. Bentar gue ambilin baju Vano." Fira beranjak ke kamarnya. Revand menatap Vano dengan tak enak. Demikian juga Fellicha. Tapi Vano hanya diam saja.
"Van?" Panggil Yunan.
"Semaleman kalian tidur, dia kerja nyiapin materi buat rapat hari ini bareng Revand. Hal itu udah biasa bagi gue, karna dia Fira bukan Deva." Jelas Vano menerawang.
Fira melangkah buru-buru tapi setelah menyadari Vano menatapnya, langkah kaki itu berhenti.
"Gue pinjemin Revand gak pa-pa kan?" Ucap Fira merasa tak enak. Vano mengangguk dan tersenyum.
"Karna, gue yakin. Dia milik gue selamanya." Ucap Vano dalam hati.
####
Rapat dimulai pukul 08:06. Awalnya mereka membahas penurunan drastis hasil produksi perusahaan. Namun di pertengahan diskusi, Rina ikut masuk keruang rapat.
"Re?" Panggil Fira.
Revand pun beranjak menghampiri Rina.
"Jauhkan tangan kamu dari saya. Saya disini sebagai manager. Seharusnya kamh memberitahukan ini pada sekertaris saya, oh saya paham. Tentu saja saya tidak diperlukan disini, mengingat anda melakukan sebuah perjanjian dengan-"
"Tante!" Potong Fira.
"Maaf, kita bahas ini lagi nanti. Kalian boleh kembali." Ucap Fira. Gadis itu langsung menghampiri Rina.
"Ada yang ingin tante sampaikan? Ngomong disini. Gak perlu di tengah rapat!" Ucap Fira saat mereka hanya berdua di ruangan Fira. Rina tak menggubris. Wanita itu malah berkeliling dan duduk di kursi Fira.
"Kamu itu masih perlu belajar, jadi tinggalin kursi ini. Biarkan tante yang meng-handlle semuanya. Kamu hanya perlu duduk manis dan semua keperluanmu akan tante penuhi." Tutur Rina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Teen FictionCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...