Revand sedang berada di klub malam. Pikirannya tak tentu, cowok itu memutuskan untuk sedikit minum untuk menghilangkan rasa stresnya. Ia minum-minum sembari menatap layar ponselnya. Terlihat foto Fira disana.
"Gue gak bisa jauh-jauh gini dari lo! Gue sayang banget sama lo, Fir." Racau Revand. Cowok itu mengecup layar ponselnya.
"Semua kacau, Fir! Andai gue gak munafik, mungkin sekarang lo jadi milik gue!" Lanjut Revand. Air matanya menetes.
"Tambahin minumnya!" Pinta Revand pada bartender.
Waktu berlalu. Klub sudah akan tutup tapi Revand masih ingin minum.
"Tuan, anda sudah mabuk berat dan kami harus tutup sekarang." Ucap salah satu bartender.
"Mabok gitu lo ajak ngomong, mendingan lo telponin deh pacarnya. Dari tadi ngeracau mulu kali aja lagi berantem sama pacarnya." Sahut yang lain.
"Iya juga ya." Bartender itu pun langsung mencari ponsel Revand. Layar ponsel itu masih memperlihatkan foto Fira.
"Bening gini gimana gak setres kalo putus." Ucap bartender itu.
"Elo mo pulang gak sih! Buruan telpon!" Bentak temannya.
"Gimana mo telpon, kunyuk! Nama kontaknya aja kagak tau!"
"Liat aja di log terakhir, orang berantem pasti ngubungin pacarnya mulu."
"Oke-oke."
"Buruan!"
####
"Ya ampun, Re. Lo ngapain mabok sampe kek gini." Ucap Fira begitu tiba di klub.
"Bukannya lagi berantem sama embak ya?" Sahut bartender.
"Bukan mas."
"Dari tadi manggil nama embak mulu. Mari mbak saya bantu mapah masnya."
"Nyebutin nama saya, mas? Iya tolong ya." Ucap Fira.
"Saya pikir embak ini pacarnya jadi saya menyimpulkan kalo masnya lagi berantem gitu sama pacarnya, yang disebut dari tadi nama embak terus soalnya." Jelas si bartender. Fira mengernyitkan dahi.
Dua bartender itu pun memapah Revand ke mobil Fira. Fira membuka dompetnya ingin membayar semua minuman Revand.
"Dia sekertaris saya, jadi biar saya yang bayar minumannya. Totalnya berapa mas?"
####
Setibanya di rumah Revand. Fira terenggah-enggah memapah Revand. Cowok itu terbaring dipinggir sofa. Sementara Fira berdiri di depannya dengan peluh bercucuran. Ini pertama kalinya Revand mabuk berat.
"Gila!-jang-an-ma-bok-kek-gi-ni lagi!" Ucap Fira ditengah nafasnya yang terputus-putus.
"Lagian, lo punya masalah apa sih sampe stres kek gini!" Gerutu Fira sembari membantu melepas sepatu Revand.
"Lo tu sekertaris dan gue bosnya disini! Mana ada bos yang ngeladenin bawahannya!" Fira makin menggerutu kala hidungnya mencium bau yang tak enak saat melepas kaos kaki Revand.
"Lo gila ya! Udah berapa taun ni kaos kaki gak lo cuci!" Cerocos Fira.
"Capek gue! Bentar gue cariin selimut." Ucap Fira. Spontan Revand menarik tangan Fira agar berhenti melangkah.
"Apa?" Bentak Fira.
"Gue-haus." Ucap Revand setengah sadar.
"Iya gue ambilin." Fira pun melangkah menuju dapur. Tak selang beberapa lama, Fira kembali dengan jus lemon di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Ficção AdolescenteCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...