Fira berdiam diri di apartemen Vano. Sudah berhari-hari ia hanya menatap kosong setiap sudut kamarnya. Ia sudah mengabari Dahlia dan Hardi. Keduanya akan mengunjungi Fira. Tapi Fira menolak. Ia ingin sendirian untuk saat ini.
Fira memandangi foto dirinya bersama Vano. Air matanya terjun tanpa diminta.
"Lo dimana?" Ucap Fira lirih.
Bel pintu apartemen berbunyi. Fira berfikir itu Dahlia dan Hardi. Fira menghela nafas berat.
"Gue bikin repot mereka lagi." Keluhnya. Gadis itu beranjak dari duduknya dan bergegas membuka pintu.
Cekkleekk.
"Fira?" Ucap Revand. Fira bergegas menutup kembali pintu apartemen. Tapi Revand berhasil mencegahnya.
"Gue mo jelasin."
"Gak ada yang perlu lo jelasin. Semuanya udah jelas. Lo bisa pergi sekarang." Ucap Fira tegas.
"GUE LAKUIN ITU SUPAYA RINA PERCAYA LAGI SAMA GUE!"
Fira terpaku Revand berbicara dengan nada tinggi padanya.
"Maaf." Ucap Revand lembut. Ia menyesali perbuatannya.
####
"Gue belom bisa ngedapetin informasi keberadaan Vano. Jadi gue mohon, lo tenangin diri lo." Ucap Revand. Fira kembali terisak.
"Jangan gegabah ngambil keputusan. Lo harus kuat, lo Deva Safira, temen gue yang selalu kuat dan sabar! Gue masih disisi lo, gue bakal bantu lo semampu gue! Gue yakin Vano kembali buat lo." Lanjut Revand.
"Gue takut dia knapa-napa, Re." Tangis Fira pecah. Tak berselang lama gadis itu tak sadarkan diri.
"Fir!"
"Fira!"
Revand panik. Cowok itu yakin Fira stres seperti dulu hingga lupa makan dan merawat diri. Revand akan membawa Fira kerumah sakit tapi di urungkannya.
"Kenapa, nak?" Tanya Suryo yang muncul dibalik pintu.
"Maaf tuan, nona pingsan tapi saya tidak bisa membawanya keluar saat ini. Saya akan menghubungi dokter Anda." Jelas Revand. Suryo mencegah Revand yang akan menelepon dokter keluarga Suryo. Revand menatap Suryo. Kakek itu menggelengkan kepala.
"Panggil saja dokter keluarga Wijaya. Karna tidak ada kemungkinan ketahuan oleh Rina. Akan lebih berbahaya jika Rina mengetahui keberadaan ku, terlebih untuk Fira. Aku tidak ingin membebaninya lebih lagi." Tutur Suryo.
"Baik, Tuan." Revand mengerti.
####
"Dia hanya perlu istirahat saja. Tapi, dimana Vano? Istrinya sedang tidak dalam kondisi yang baik untuk saat ini." Jelas Dokter.
"Vano sedang perjalanan bisnis di luar negeri, Dok." Jawab Revand.
"Oh, baiklah karna kamu sekretaris juga teman dari nona Fira, akan lebih baik jika kamu memastikan nona-mu istirahat yang cukup dan jangan stres. Ini resep obat, nanti bisa kamu cari ke apotik." Ucap Dokter sembari mengulurkan secarik kertas berisi resep obat.
"Baik dok, saya mengerti."
"Baiklah, saya permisi dulu." Pamit Dokter.
"Ya, Dok."
####
Revand menemani Fira. Cowok itu berulang kali menguap. Tapi ditahan agar tak tertidur. Ia ingin memastikan Fira baik-baik saja saat sadar nanti. Tapi ponselnya tiba-tiba bergetar.
"Halo?"
"Knapa?"
"Gue? Gue lagi dirumah. Knapa emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Teen FictionCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...