Fase

3.6K 147 6
                                    

Fira telah sepenuhnya pindah ke apartemen. Permintaan Revand agar Fira mengabari kakeknya tak terealisasi. Gadis itu pergi tanpa berpamitan.

Fira berdiri dengan tangan terlipat di dada. Beberapa koper ada di depannya.

"Oke, sekarang gue bisa tenang dan damai. Gak ada nenek lampir gak ada tukang sihir apalagi ulat bulu. Gue sendirian sekarang." Ucapnya sembari menyeret kopernya satu persatu.

"Tapi ini beneran bikin gue capek!" Keluh Fira.

"Revand, iya gue butuh dia." Fira merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih dari sana.

"Halo, Re bantuin gue." Rengek Fira.

"Gue sibuk Fir, lo kek gak tau aja ini weekend."

"Sibuk ngapain sih! Gebetan aja kagak punya! Buruan sini!"

"Beneran Fir, ini gue ada di atas genteng. Udah ya, gue bisa jatuh ini, susah kalo tar gak bisa bangkit lagi." Keluh Revand.

"Ya ngapain diatas-"

Tuutt ttuuttt ttuutt

Telpon diputus Revand.

"Ihh, beneran tu anak mesti di pecat!" Gerutu Fira jengkel. Gadis itu berkacak pinggang. Ia kembali menatap koper-kopernya dengan lesu.

####

"Gue yakin, bentar lagi dia bakal ngehubungin lo." Ucap Revand. Lima sahabat itu tengah berkumpul di kafe tak jauh dari apartemen Fira. Vano, Fellicha, Revand, Alex dan gak ketinggalan Yunan. Mereka meletakan ponsel masing-masing diatas meja dengan men-setting nada dering full-volume.

"Kalo gue keknya gak mungkin." Ucap Fellicha.

"Ya sapa tau dia ngehubungin elu." Sahut Yunan. Fellicha melirik Vano. Cowok itu sama sekali tak berpaling dari ponselnya.

"Oke." Jawab Fellicha. Revand meliriknya sekilas.

"Pesen sarapan dulu yok, cacing ternak gue pada minta jatah." Ucap Yunan mencoba mengalihkan perhatian.

"Kalian pesen aja, apa aja terserah. Gue masih kenyang." Sahut Vano. Mereka berempat menatap Vano.

"Seirus nih?" Tanya Yunan antusias. Vano hanya nengangguk.

"Serius Nan!" Ralat Alex. Yang hanya ditanggapi nyengir kuda ala Yunan.

"Mirip."

"Apaan?" Tanya Yunan.

"Kedelai-nya Shrek." Jawab Alex.

"Keledai woi!" Revand gemas. Mereka berempat pun tertawa. Kecuali Vano.

"Brisik! Gak denger nih kalo ada panggilan! Buruan sono pesen makan." Ucap Vano sewot.

"Ini beneran PMS keknya." Bisik Yunan.

"Elu sih!" Alex dan Revand menampol bersamaan.

"Eh, udah ayok pesen makan." Fellicha menenggahi.

####

Fira memutar otak, ia membuka koper berisi pakaian dan barang-barang pribadinya di luar kamar. Memasukan sedikit demi sedikit pakaian itu ke dalam lemari yang ada di kamar. Kakinya mulai bengkak. Ia istirahat sejenak. Ingat kembali dengan ucapan Vano malam itu.

Flashback.

"Kita mulai dari awal lagi." Ucap Vano di depan pintu apartemen. Fira mengernyit tak paham. Cowok itu meraih tangan Fira.

"Kita ulangi lagi, kita kenalan lalu mari pacaran lagi." Jelas Vano.

"Kenapa?"

"Gue gak mau maksa lo kembali jadi Deva kek dulu, jadi lebih baik ayo kita pacaran buat mengenal satu sama lain. Mari mulai dari awal lagi."

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang