Vano sedikit jengkel dengan Hardi yang memaksanya berganti mobil saat disekolah. Muka masamnya berlanjut hingga ia pulang dan sampai dirumah, moodnya tidak ada perubahan. Rencana main bareng Yunan dan Alex, sahabat Vano akhirnya buyar karna mood Vano yang buruk.
"Siang den, tumben udah pulang?" Sambut bi Jumi, ketua pelayan dirumah Vano.
Vano hanya berdeham menyahuti pertanyaan bi Jumi. Ia berbalik dan menoleh setelah melewati bi Jumi.
"Papa dirumah bi?" Tanya Vano penasaran melihat mobilnya ada diparkiran.
"Aden ini, jam segini bapak mana mungkin dirumah den..."
"Yaudah"
Vano menggeloyor masuk kedalam rumah. Ia memasang headset yang sudah nangkring di pundaknya. Kepalanya bergerak-gerak mengikuti alunan musik yang terputar.
Vano masuk kedalam kamarnya. Ia mengeryit melihat kamarnya yang berantakan. Ia melangkah lebih kedalam lagi. Kasur dengan bedcover yang berantakan, bantal yang jatuh berserakan dilantai, poster dan lukisan dengan coret-coretan tak jelas, hingga handuk yang bertengger diatas meja belajar.
Vano terpaku melihat kondisi kamarnya yang lebih parah dari sesuatu yang disebut hancur berantakan. Lebih mirip kandang sapi dari pada kamar seorang Vano yang selalu sempurna. Ia melepas headset yang masih memutar lagu Shape of You Ed-Sheeran.
"Bi Jumi!!!" Panggil Vano menahan emosi.
Bi Jumi dengan tergesa-gesa menghampiri tuan mudanya itu.
"Iya aden, ada apa?" Tanya Bi Jumi didepan pintu.
"Sini!"
Bi Jumi pun masuk kedalam kamar Vano. Tak jauh berbeda dengan Vano, Bi Jumi pun kaget melihat kondisi kamar Vano yang mengenaskan. Vano melirik Bi Jumi.
"Tadi pagi sudah bibi bersihin kok den..." ucap bi Jumi ketakutan.
Vano terdiam.
Bi Jumi semakin takut.
"Tadi sudah rapi semua setelah aden berangkat sekolah.." lanjut Bi Jumi."Bi Jumi?" Panggil Deva diambang pintu.
Bi Jumi menoleh.
"Kenapa? Nyariin Deva?" Tanya Deva. Vano masih diam ditempat dengan posisi membelakangi Bi Jumi dan Deva.
"Enggak, non.."
"Terus, kenapa bibi ke kamar Deva?"
Vano refleks menoleh setelah mendengar pertanyaan Deva.
"Kamar lo?" Ulang Vano. Deva mengeryitkan dahi.
"Cihhhh" Vano berjalan melewati Bi Jumi dan Deva.
"Ya ampun non...."
"Jadi yang bikin ini semua non Deva?" Ucap Bi Jumi sambil menunjuk king size milik Vano."Ya kan, ini kamar Deva..."
Bi Jumi memengangi kepalanya yang mulai sakit.
#####
Bi Jumi menghampiri Vano yang tiduran di gazebo dekat kolam renang. Dengan hati-hati Bi Jumi membangunkan Vano.
"Aden, bangun..."
"Kamar aden sudah bibi bersihkan dan sudah rapi.."Vano bangun dari tidurnya dan menatap Bi Jumi.
"Poster-poster sama lukisan juga?" Tanya Vano.
"Iya den, sudah bibi buang semua"
Vano menghela nafas.
"Bibi kenal sama tu cewek?" Tanya Vano."Maksud aden, non Deva?"
Vano mengeryitkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Novela JuvenilCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...