Extra Part 1 : Langit dan Senja

2.6K 116 15
                                    

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berlalu berganti bulan. Kenangan bersama Fellicha pun menghilang seiring bergulirnya waktu. Mereka pun sudah tak muda lagi.

Lisa dan Yunan resmi menjadi orang tua untuk keempat kalinya. Dan semuanya anak cowok. Umur anak pertama dan kedua tak berjarak jauh dari baby twins. Sementara Baby twins Vano dan Deva beranjak remaja.

"Lo yakin mo deketin sarang singa?" Celetuk Rafa.

"Maksud lo?" Tanya Hastu.

"Tu cwe yang lo taksir, dikelilingin singa-singa galak seantero sekolah. Lo mau mati sia-sia cuman buat ngedapetin perhatiannya si Ajeng? Gue sih ogah." Jelas Rafa.

"Gue masih gak paham maksud lo." Jawab Hastu. Rafa menatap tak percaya temannya ini.

"Gue sendiri suka heran, gimana bisa gue temenan sama otak lemot kek lo!" Batin Rafa. Cowok itu menghela nafas lalu menghembuskannya perlahan agar lebih sabar menghadapi temannya itu.

"Jadi gini-"

####

Rahajeng Ayu Wijaya dan Akmal Ibrahim Wijaya, mereka adalah anak kembar Deva dan Vano. Rahajeng, nama panggilannya Ajeng. Tumbuh menjadi remaja cantik yang banyak dipuja siswa-siswa disekolahnya.

Bukan hanya dalam sekolah, tapi juga disekolah-sekolah lain. Siswa dari sekolah lain, mengenalnya karna ia selalu ikut berpartisipasi saat kakanya, Akmal mengikuti pertandingan basket antar sekolah.

Akmal Ibrahim Wijaya, cowok tampan yang terkenal dengan semua kelebihannya. Tampan, pintar, jago main basket, sempat dipilih untuk menjadi ketua Osis, tapi Akmal menolaknya. Akmal tidak suka terikat dengan kegiatan berorganisasi yang tak ia gemari. Namun sayang, sifat kaku dan dingin ayahnya, menurun pada Akmal.

Cowok itu sangat susah di dekati para kaum hawa. Hanya Ajeng yang selalu bisa merubah keputusan tegas sang abang. Banyak siswi yang berfikir mereka pasangan kekasih, karna tak mengetahui mereka anak kembar.

Angga Lesmana dan Gibran Lesmana, anak pertama dan kedua dari Yunan dan Lisa. Angga anak yang supel dan pandai bergaul. Saking pandainya, Angga mudah mendapatkan gadis yang ia sukai. Tak terhitung berapa pacarnya saat ini. Angga cowok paling ramai saat keempatnya bersama.

Gibran Lesmana, cowok yang cukup pendiam. Bukan dingin, hanya pendiam. Sifatnya sangat perhatian tapi bisa berubah kaku tanpa sebab. Banyak siswi yang ingin mendekatinya, namun urung karena susah untuk menebak sifat asli Gibran. Cowok misterius dengan sejuta perhatian.

Ketiga cowok ini yang melindungi Ajeng. Murid-murid di SMA Adhi Wijaya menyebut mereka Snow Princess and her Knight. Bukan putri salju dan para kurcaci, tapi para cowok tampan nan jakung.

Tak melebih-lebihkan, memang benar Ajeng memiliki kulit putih dan bibir merah merona. Karna hal itu pula ia sering ditegur para guru. Mereka berfikir Ajeng menggenakan make-up kesekolah.

"Ajeng sampe capek ngejelasin. Harus berapa kali Ajeng cuci muka! Bisa-bisa kering tauk muka Ajeng!" Gerutu Ajeng di toilet.

####

"Jadi gitu." Tutup Rafa usai menjelaskan definisi singa penjaga Ajeng.

"Bodo ah, gue udah jatuh cinta." Ucap Hastu kekeuh pada pendiriannya ingin mendekati Ajeng.

"Cinta boleh, goblok jangan! Dari pada lo langsung kena tendang dari para penjaganya, mending lo minta pencerahan dulu sama para korban." Tutur Rafa.

"Korban?" Ulang Hastu. Rafa mengangguk.

"Noh, yang dipojok. Itu salah satu yang ngintilin Ajeng dari awal masuk sampe sekarang." Ucap Rafa sembari menjulurkan tangannya ke arah Daffa.

"Kemana aja si Ajeng pergi, pasti ada tuh bocah."

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang