Ending?

3.7K 141 19
                                    

"Maafin Deva tante, tapi semua ini buat kebaikan tante. Berhenti berbuat jahat sama semua orang." Ucap Deva lirih.

"Ready?" Tanya Revand dibelakang Deva. Deva menghela nafas panjang lalu mengangguk yakin.

Revand keluar dari mobil dan membantu Deva. Mereka berjalan menuju pesta pertunangan Lisa dan Vano.

"Yang lain?" Tanya Deva.

"Udah siap di dalem. Yuk masuk." Ucap Revand.

Deva masih berdiri dan menatap pintu masuk gedung dihadapannya itu. Berulang kali ia menghela nafas panjang. Meski semua sudah direncanakan dengan baik, tapi Deva tetap saja merasa tak tenang.

"Tangan lo dingin banget." Bisik Revand.

"Ya? Oh, iya- itu-"

"Tenangin diri lo, semua bakal baik-baik aja. Gue janji." Ucap Revand sembari mengulurkan jari kelingkingnya. Deva tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya pada jari Revand.

####

Vano menyambut Deva dan Revand. Ia sengaja berdiri tak jauh dari pintu masuk. Lisa melihatnya tapi ia tak bergeming dan membiarkan Vano.

"Istri gue cantik banget." Puji Vano sembari menyenggol lengan Revand.

"Jangan konyol deh lo! Kalo bukan karna gue, lo juga belom tentu bisa jadi suaminya!" Ucap Revand mengungkit.

"Keknya lo gak ikhlas?" Selidik Vano.

"Yang gak ikhlas saat ini tuh Deva, bukan lo-lo pada!" Celetuk Yunan dari belakang.

"Lo emang sohib gue, bang." Ucap Deva. Mereka pun tertawa bersama.

"Mana si Oliv?" Tanya Revand tiba-tiba. Semua terdiam dan menatap Revand dengan curiga.

"Apaan sih, liatnya gitu amad?" Ucap Revand kikuk. Tak ada yang menyahuti.

"Gue cuman nanya aja, gak lebih." Tambah Revand makin kikuk ditatap Yunan.

"Lebih juga gak apa-apa, yekan bang?" Sahut Deva. Revand melotot kearah Deva. Vano tak terima. Ia menarik tubuh Deva agar bersembunyi dibelakang tubuhnya.

"Kalo suka, ya bilang aja. Jangan bilang kagak tapi dalemnya iya, jadi cowok tuh yang gentleman! Jangan munafik." Sembur Oliv tiba-tiba.

"Eh biji kuaci! Nyaut aja tu mulut udah kek ompreng butut!" Ucap Yunan.

"Apa sih bang, lagian nih ya kalo emang suka ya bilang aja. Knapa mesti ditutup-tutupin, tar keburu diambil orang baru nyesel!" Desak Oliv.

"Bisa diem gak tu mulut!" Ucap Yunan.

"Kagak!"

"Ini yang dimaksud, Yunan ato Revand sih?" Tanya Deva tak paham. Secara bersamaan Yunan menyebut nama Revand sementara Oliv menyebut nama Yunan.

"Emang kak Revand juga naksir someone juga ya, kak?" Tanya Oliv pada Deva. Semua melirik kearah Revand kecuali Yunan yang langsung mengiyakan pertanyaan Oliv. Seketika Oliv patah hati.

####

Oliv menghampiri Deva yang duduk sendirian menantikan acara dimulai. Ia jelas tak sabar ingin segera melihat Rina kehilangan segalanya.

"Hai, kak." Sapa Oliv. Deva tersenyum simpul.

"Knapa disini sendirian? Yang lain mana?" Tanya Oliv.

"Sedang di posisi mereka masing-masing. Vano nemenin Lisa." Jawab Deva.

"Oh."

"Ada yang mau dikatakan?" Tanya Deva.

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang