Senja untuk Lisa

3.2K 116 13
                                        

Vano dan Deva duduk dipinggir pantai menikmati deburan ombak menyapu kaki mereka. Vano memeluk Deva.

"Gue pikir, gue bakal kehilangan lo selamanya." Ucap Deva. Vano hanya tersenyum tipis. Deva mendongak menatap Vano.

"Jadi sejak kapan ingetan lo balik?" Tanya Deva.

"Pesta ultah Oliv. Gue balik lagi kesana, gue nyariin lo. Gue mo jelasin semuanya. Tapi- lo gak peka banget jadi cewek." Ucap Vano.

"Lo ngatain gue?" Deva kembali kesal. Vano kembali tersenyum. Ia merapikan rambut Deva yang diterpa angin menutupi wajah manis istrinya.

"Gue kangen sama lo." Ucap Vano sembari menatap lekat manik mata istrinya.

"Maaf gue salah paham, maaf gue egois dan gue juga gak peka." Ucap Deva. Wajahnya menunduk penuh penyesalan. Tak sengaja Vano melihat Lisa berjalan menuju motel tempat ia menginap. Spontan Vano berdiri.

"Knapa?" Tanya Deva bingung. Deva ikut menoleh. Ia juga melihat Lisa. Secepat kilat Vano lari hingga berulangkali jatuh. Lisa menghampiri Deva yang sedang memperhatikan tingkah konyol suaminya.

"Lo liat apa ketawa kek gitu?" Tanya Lisa penasaran.

"Bukan urusan lo." Ucap Deva lalu meninggalkan Lisa.

####

"Lo kmana aja semalem?" Tanya Lisa saat didalam mobil dengan Vano. Mereka sedang bersiap untuk pulang.

"Ngopi." Jawab Vano asal.

"Sejak kapan lo suka kopi?"

"Dari semalem."

"Keknya jadi cuek sama gue, knapa?"

"Apasih Lis, gue gak knapa-napa. Semalem gue susah tidur aja." Elak Vano.

"Oh, maaf." Ucap Lisa.

Deva berdiri menatap keduanya di tempat parkir.

"Jan diliatin. Nanti sakit lagi." Celetuk Yunan yang sedang memasukan barang bawaan mereka.

"Gue udah tau. Jadi gue hanya perlu bersabar aja." Ucap Deva.

"Tabah banget lu kak." Sahut Oliv.

"Punya saingan gak mutu kek gitu, udah gue jambak-jambak sampai botak tuh pelakor!" Tambah Oliv.

"Dia bukan pelakor." Bantah Deva.

"Terus apaan?"

"Pelakor kalo suami gue kegoda. Suami gue gak kegoda sama barang murahan." Jawab Deva.

####

"Gue capek, mo istirahat dulu." Pamit Deva ke anak-anak yang lain. Sementara Fellicha membantu Deva membawa barang-barang Deva. Alex sigap membantu Fellicha.

"Lo kan juga lagi sakit, sini biar gue aja yang bawa." Pinta Alex.

"Gak usah, biar gue aja. Gue gak enak tinggal gratis disini. Deva udah bantuin gue banyak. Dia juga sempet jual mobilnya buat pengobatan papa." Cerita Fellicha. Alex tertegun mendengar cerita Fellicha. Yunan menghampiri Fellicha.

"Lo kelunta-lunta banget keknya. Kena karma lu!" Celetuknya lalu permisi masuk ke dalam.

"Bacot lo bisa gak dijaga?" Sahut Alex tersulut emosi.

"Yunan bener kok, mungkin ini karma karna gue selalu jahatin Deva." Ucap Fellicha. Alex menatap Fellicha.

"Knapa lo gak dateng ke gue? Gue juga bisa bantuin elo. Knapa lo malah-"

"Seperti yang dibilang Yunan, ini karma gue. Jadi biarin gue nebus dosa-dosa gue dengan bantuin Deva ngelawan Rina."

"Tapi lo butuh pengobatan!"

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang