"Tiba-tiba pengen makan yang asem-asem." Celetuk Deva.
"Kamu kan lagi sakit, magh gak boleh makan yang asem." Jawab Vano.
"Tapi pengen makan kedondong. Beliin kek." Rengek Deva. Dahlia yang mendengarnya jadi curiga. Ia pun pergi menemui dokter yang memeriksa kondisi Deva kemarin.
"Iya tar aku beliin, tapi manisan kedondong ya. Jangan kedondong langsung, bukan sembuh malah sakit entar." Tutur Vano.
"Aku pengennya kedondong yang baru dipetik." Ucap Deva.
"Terserah kamu deh! Dibilangin susah banget!" Ucap Vano emosi. Ia menggeloyor pergi meninggalkan Deva.
####
Dahlia menghampiri menantunya itu usai menemui dokter.
"Vano kemana, ma?" Tanya Deva.
"Dia pergi ke kantor." Jawab Dahlia.
"Knapa kamu merahasiakannya?" Tanya Dahlia. Deva terdiam.
"Vano berhak tahu." Tambah Dahlia.
"Mama tanya ke dokter, kan? Deva juga pengen Vano kayak mama. Tanya ke dokter. Tapi kayaknya, dia gak peka. Harusnya dia ngerasa aneh kayak mama, knapa Deva minta makanan yang gak wajar dan sering mual. Tapi-"
"Meski begitu, lebih baik kamu jelasin ke dia." Potong Dahlia.
"Ya, ma." Jawab Deva.
"Dokter bilang gak apa-apa kita pulang hari ini. Kalian sudah dewasa, bersikaplah seperti orang dewasa. Jangan kekanakan seperti ini." Tutur Dahlia. Deva mengangguk.
"Kita pulang ke rumah mama atau kerumah kakek?" Tanya Dahlia sembari mengambil baju ganti Deva.
"Deva pengen ke apartemen, ma." Jawab Deva.
"Gak apa-apa sendirian dengan kondisi kamu seperti ini?" Tanya Dahlia. Deva mengangguk.
"Deva pengen bikin kejutan buat Vano. Juga mo minta maaf." Jawab Deva.
"Yaudah. Perlu mama bantuin?" Tawar Dahlia sembari membantu Deva memakai jaket.
"Deva panggil temen-temen aja, ma." Jawab Deva.
"Yaudah. Nanti biar mama yang ngasih tau Vano kalo kamu ada di apartemen."
"Iya, ma. Makasih. Tapi jangan kasih tau yang itu dulu ya, ma." Pinta Deva. Dahlia mengangguk.
####
Vano bingung harus mencari buah kedondong kemana. Hampir semua toko buah ia kunjungi tak satupun yang menjual buah masam itu. Sesekali Vano melirik jam tangannya. Jan istirahat makan siang segera berakhir. Ia harus kembali ke kantor untuk rapat. Tak putus asa, Vano mencoba menghubungi Yunan dan Alex.
"Halo. Nan, lo dimana?"
"Bisa minta tolong gak? Urgent nih." Ucap Vano memohon. Tapi Yunan tak bisa menolongnya. Vano berganti menghubungi Alex. Namun jawaban Alex juga sama. Ia tak bisa. Akhirnya Vano menghubungi Revand.
"Gue juga lagi ada urusan. Urgent juga. Sorry."
Tuuttt ttuuttt tttuutt. Sambungan terputus. Vano kesal setengah mati. Tapi ia tetap harus kembali ke kantor lebih dulu.
Sementara itu, Deva dibantu Yunan, Alex, Fellicha, Lisa, Revand dan Oliv menyiapkan makan malam romantis untuk Vano. Deva ingin memberi kejutan yang berkesan untuk Vano.
####
Malam tiba. Hari semakin larut.
"De, kita pulang duluan ya. Besok Oliv sekolah." Ucap Yunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Teen FictionCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...