Revand Adi Pratama

3.5K 131 2
                                    

Ponsel Fira berulang kali berdering. Beberapa pesan pun masuk. Kebanyakan dari Vano. Gadis itu sengaja men-silent ponselnya. Ia sedang berada diruang rapat.

Dua jam berlalu, Fira baru membuka ponselnya saat sudah berada di mobil. Tujuannya ia akan pergi ke Singapura menemui salah satu kolega kakeknya yang akan memperkuat jabatannya.

Sepuluh panggilan tak terjawab dari Vano dan lima dari Fellicha. Fira mengernyitkan dahinya. Perasaan tak tenang pun menyelubungi hatinya.

"Kenapa Fir?" Tanya Revand di sebelahnya.

"Vano. Bentar gue telpon dulu."

"Halo, sorry tadi gue lagi rap-"

"Apa?" Nada suara Fira berubah panik.

"Oke, kirim aja alamatnya. Gue kesana sekarang."

"Kenapa?" Tanya Revand.

"Keknya kita harus batalin perjalanan ke Singapur deh, Re." Ucap Fira.

"Ada masalah?"

Fira menangguk.

"Papa masuk IGD." Jelas Fira.

"Tiba-tiba? Sakit apa?"

"Gue juga belom tau Re, ayok buruan pak!" Ucap Fira.

####

Begitu mobil berhenti, Fira langsung berhambur menuju ke resepsionis.

"Tas, dompet, ponsel di tinggal." Revand mendengus melihat barang-barang Fira yang masih berantakan di sampingnya.

"Kadang gue juga mikir, gue ini asisten pribadi ato sekertarisnya dia sih!" Gerutu Revand sembari memunguti barang-barang Fira. Dan tak sengaja Revand menjatuhkan map berisi berkas-berkas dari kantor. Revand memunggut satu persatu berkas itu dan-

"Ini."

Flashback

Fira dan Revand sedang sibuk mempersiapkan berkas yang akan dibawa ke Singapura. Saat mereka sudah keluar dari ruang rapat, Fira tak sengaja menabrak seseorang. Berkas dengan map yang sama. Orang itu sengaja menukarnya.

Flashback off.

"Kurang ajar! Orang itu bukan karyawan kantor." Gerutu Revand. Ia cepat-cepat mengejar Fira dengan berkas ditangan yang masih kocar-kacir.

Usai bertanya pada resepsionis, Fira berhambur pergi ke ruang rawat Hardi yang ada di lantai dua. Begitu pintu lift terbuka, Fira berjalan dengan cepat. Menoleh kesana kemari mencari kamar rawat mertuanya itu. Fira terpaku sejenak lalu memalingkan wajah. Revand melihatnya. Cowok itu bergegas menghampiri Fira dan menarik tubuh gadis itu.

"Revand." Ucap Fira terkejut. Revand menoleh ke arah Vano yang ada dalam dekapan Fellicha. Vano tengah menangis.

"Sorry." Ucap Revand lalu melepas tangannya yang bertengger di pundak Fira. Fira ingin sekali melihat Vano tapi dilarang Revand.

"Bukan saat yang tepat saat ini buat rasa cemburu lo ikut campur Fir. Gue rasa, Fellicha cuman mau nenangin Vano." Jelas Revand. Fira menunduk, gadis itu tengah mencoba untuk menenangkan diri.

"Lo teman yang baik Re, jangan jauh-jauh dari sisi gue. Lo harus janji satu hal itu." Ucap Fira terharu.

"Lo udah tenang?" Tanya Revand. Fira mengangguk pasti. Mereka pun pergi bersama menuju ruang rawat Hardi.

####

"Van." Panggil Revand. Spontan Vano melepas pelukannya dari Fellicha dan berdiri menghampiri Fira.

Devano [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang