Vano berdiri didepan sebuah pintu apartemen setelah berhari-hari memohon pada Revand agar memberitahu keberadaan Fira.
"Nyatanya gue masih gak berani liat lo. Meski gue mati menahan rindu selama bertahun-tahun tapi gue lega tau keberadaan lo. Kenyataan lo baik-baik aja, itu udah bikin gue lebih dari tenang. Gue minta maaf De, gue rindu lo. Gue kangen elo yang dulu. Sekali lagi gue kehilangan lo De, tapi kali ini sakit banget. Maafin gue, gue salah." Ucap Vano di depan pintu.
Fira sedang di depan layar sebuah monitor, ia melihat Vano. Revand sudah memberitahunya bahwa Vano akan datang. Rahangnya mengeras tapi matanya memerah menahan air mata. Tapi gadis itu tetap tak bergeming untuk membuka pintu.
Hari berikutnya, Vano kembali datang tapi ia hanya berdiri di depan pintu. Dua jam ia berdiri disana. Fira melihatnya melalui layar monitor.
"Gue bakal dateng lagi besok, sampai lo maafin gue." Ucap Vano sebelum beranjak pergi.
Hari berikutnya, sebelum Vano datang Fellicha sudah datang lebih awal.
"Fira, gue gak tau apa yang bikin lo berubah kek gini. Yang gue tau, Deva dulu juga pernah salah paham kek gini, tapi itu dulu murni kesalahan gue. Jujur, gue pikir kali ini bener-bener lo yang salah. Gue sama Vano udah gak ada hubungan apa-apa, waktu itu fotografer yang nyuruh kita berpose kek pasangan. Kita gak dengan sengaja berpose kek gitu. Tapi gue tetep bakal minta maaf sama lo, karna gue juga salah gak menolak permintaan si fotografer waktu itu. Maafin gue Fir, maafin juga Vano." Jelas Fellicha.
Namun Fira tetap tak bergeming. Ia hanya menatap Fellicha di layar monitor. Ia semakin frustasi dengan rasa kecewanya pada Vano. Ponsel Fira berdering. Pesan suara dari Revand.
"Maaf nona, saya benar-benar tak tau. Saya fotografer dari desa yang sedang mencari bahan untuk sebuah majalah baru yang akan rilis bulan ini. Saya benar-benar melakukan kesalahan, saya tidak tau lelaki itu suami anda. Jika tidak keberatan saya akan mengunjungi anda dan menjelaskan semuanya. Sekali lagi saya minta maaf nona." Itu suara fotografer yang mengambil pose Vano dan Fellicha. Air mata Fira tak lagi bisa di bendung. Ia menangis tersedu-sedu. Ia kecewa pada dirinya sendiri.
"Gue gak pernah pengen jadi seegois ini! Gue gak pernah pengen jadi monster!" Jerit Fira di sela tangisnya.
####
Vano datang. Ia memencet bel pintu apartemen Fira. Tapi lagi-lagi Fira hanya bersembunyi di balik layar.
"Hai, mo denger cerita? Inget hari pertama kita ketemu? Sebenernya kita udah ketemu di jalan, waktu lo berdiri di pinggir jalan sama ayah lo. Inget mobil yang lo umpat? Itu mobil gue. Gue udah minta maaf waktu itu, tapi mungkin lo gak denger. Maaf, waktu itu gue telat dan ngebut tanpa merhatiin jalan berkubang di depan lo. Gue pengen ngehampiri lo, tapi gerbang udah di tutup sama pak Dodiw dan gue liat papa nyamperin elo. Gue lega. Entah lo nyebutnya takdir ato apa, nyatanya kita ditemukan lagi bahkan seatap, satu sekolah dan satu kelas. Gue gak pernah segusar itu waktu Fellicha absen. Tapi gue ninggalin mapel kesukaan gue buat nyariin lo. Gue khawatir lo kenapa-napa. Gue takut magh lo kambuh. Gue muter-muter sampai nemuin lo bener-bener pingsan di perpus. Gue pikir, itu cuma sebatas tentang tanggung jawab, tapi gue salah. Gue gak pernah secinta ini sama Fellicha. Maafin gue dulu dingin sama lo, mungkin sampai sekarang gue masih kek gitu. Tapi gue bakal berubah sedikit demi lo. Inget firstkiss kita? Gue malu banget. Mungkin lo gak sadar muka gue merah, tapi itu beneran ciuman pertama gue dan gue lakuin dengan gak sengaja di tempat umum pula." Cerita Vano. Ia hampir menangis.
"Entah lo Deva atau Fira, bagi gue lo satu-satunya cewek yang bikin gue sengsara saat jauh dari lo. Lo gak pernah ngucapin lo suka sama gue, tapi tanpa kalimat pun lo bisa bikin gue ngerasain cinta. Tanpa kata-kata lo ngasih gue cinta, lo bikin gue gak bisa nafas semau gue!" Vano mulai menangis. Wajah lusuh nan pucat itu terbalut air mata. Sementara Fira masih berdiri mematung di depan monitor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano [Complete]
Teen FictionCover by: surya_arr70 Second story sebenernya tp yg first diunpub. Ngambang soalnya😆. Pure khayalan sendiri, so dont copy paste my story!!!😆😆. Plagiat? Minggir!!!! No nyinyir yes! "Jika huruf diawali dengan ABC Angka diawali dengan 123 Nada diawa...