Line -29-

421 40 0
                                    


.
.
.

#-#-#

Semuanya berlalu begitu cepat. Perbincangan sengit antara Jeanny dan Youren, lalu penyerangan anak buah Jeanny pada gadis itu. Michael yang berpindah kubu dan kemarahannya pada Jeanny, wanita yang nyatanya hanya memanfaatkan kenaifan Michael setelah kematian orang tuanya.

" Arina, sepertinya Ryuuzaki membawa anak buah. Mereka menyerang para sniper."

" Kalau begitu, segera pergi dari sana. Jangan melawan mereka."

Itu adalah percakapan Arina dengan Neron beberapa waktu lalu. Pria itu berkata akan datang ke gedung di mana Arina berada sekarang setelah memutuskan pergi dari menara tempatnya mengintai. Arina sendiri sudah berada di lantai 11 gedung, masih berjalan di tangga darurat.

Langkahnya terhenti ketika mendapati sebuah benda menempel di dinding lorong. Matanya menyipit tajam ketika mendekati benda yang dibungkus lakban berwarna hitam itu. Tangannya mengambil cutter dari saku celana, lalu mulai melepas benda itu dengan hati-hati.

Matanya terbelalak saat tahu benda apa yang berada di tangannya kini. Segera saja ia membuka pintu di sampingnya dan berlari menjauh dari area tangga darurat.

" Shougo, Neron. Ada bom di sini."

" APA?!"

" APA?"

Reaksi dua orang itu sama. Memekik terkejut mendengar ucapan Arina.

" Timernya belum menyala. Kemungkinan ada detonatornya di suatu tempat. Atau... Jeanny membawa benda itu bersamanya."

Arina sudah akan memanggil Michael lewat alat komunikasinya saat suara 'bip' diiringi detik waktu yang mulai berjalan pada benda kotak berwarna hitam itu. 30 menit.

" MICHAEL! Ada bom!"

Tepat ketika Arina berujar, Arina juga bisa mendengar ucapan Jeanny dari seberang tentang benda yang barusan ia bicarakan.

" Michael, bawa Youren pergi dari sana. Waktumu cuma 25 menit. Cepat!"

Arina tidak mendapat jawaban dari Michael. Tapi ia tahu kalau pria itu sedang berusaha kabur dari sana. Sedangkan dirinya dengan cekatan mencari tempat yang sekiranya jauh dari jalan kabur mereka untuk meletakkan bom yang waktunya masih terus berjalan mundur itu.

" Aku di lantai 3, kamu di mana?"

Suara Neron terdengar.

" Sebelas."

Arina masuk ke salah satu ruangan kosong di lantai itu. Memastikan bahwa ledakan benda itu takkan mencapai jalur untuk aksi kabur Youren dan Michael, ia segera meletakkan benda itu di dekat dinding kaca. Ia berlari menuju tangga darurat lagi untuk memeriksa apakah masih ada benda yang sama seperti yang dilihatnya tadi.

" A-chan! Jangan bergerak sendirian! Neron sebentar lagi sampai di tempatmu."

Arina akan menjawab ucapan Shougo saat tiba-tiba seseorang menyerangnya dari belakang. Dengan sigap ia menepis serangan orang itu. Tubuhnya berputar cepat diiringi tendangannya yang terayun, menghantam sisi kiri kepala lawannya, membuat si pria roboh dan berguling jatuh dari tangga.

" Michael, bawa Youren keluar!"

#-#-#

Sudah berlalu tiga minggu sejak Arina mendapat jabatan wakil direktur di kantor RZ, dan selama itu Arina bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Karena pada dasarnya ia tidak suka mengulur waktu setiap kali memiliki tugas, semua pekerjaannya selesai tepat waktu tanpa menambah jam lembur ataupun memotong jam istirahatnya. Bersyukur bahwa sekretarisnya adalah pria datar yang tak banyak bicara seperti Pras, karena hal itu cukup membantunya berkonsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari yang seharusnya. Arina memang pemalas, tapi justru sifat pemalasnya itulah yang membuatnya selalu menuntaskan semua urusan dengan cepat agar dirinya memiliki banyak waktu luang untuk bersantai.

Death Line Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang